Sukses

Jejak Kasus Kanye West Tebarkan Kebencian dan Antisemit, Berakhir Putus Kontrak

Kanye West tengah dalam rangkaian kasus atas omongan yang ia ucapkan dalam beberapa kesempatan.

Liputan6.com, Los Angeles - Sejak awal Oktober, rapper sekaligus bintang ternama Hollywood Kanye West, yang juga kerap disapa “Ye” muncul di berbagai penampilan publik dan wawancara di mana ia melontarkan komentar anti-Semit dan teori konspirasi. 

Mulai dari menebarkan kebencian, komentar soal kaum Yahudi, mengkritik Black Lives Matter yang akhirnya membuatnya harus terputus dengan sejumlah hubungan bisnis, dan diblokir di media sosial. 

Dilansir Forbes, Rabu (26/10/2022), berikut adalah jejak perjalanan kasus Kanye West yang menebarkan ujaran kebencian.

  • 3 Oktober

West, seorang politikus konservatif Candace Owens dan setidaknya satu model lagi mengenakan kemeja dengan tulisan "White Lives Matter" di peragaan busana Yeezy West di Paris.

The Southern Poverty Law Center mengatakan istilah itu dikaitkan dengan kelompok Neo-Nazi dengan nama yang sama, yang didirikan sebagai "tanggapan rasis terhadap gerakan hak-hak sipil Black Lives Matter".

Tindakan tersebut juga menggambarkan "dedikasi untuk mempromosikan ras kulit putih dan mengambil tindakan positif untuk bersatu melawan masalah yang dihadapi golongan kulit hitam.”

  •  4 Oktober

Setelah mengkritik CEO LVMH Bernard Arnault di peragaan busana West, sang rapper tanpa dasar mengklaim di Instagram bahwa Arnault telah membunuh sahabatnya dengan ungkapan "KILLED MY BEST FRIEND."

Ucapan tersebut pun tampaknya menyinggung desainer Virgil Abloh, yang meninggal karena kanker tahun lalu, dan kemudian mengklaim elitisme dan rasisme LVMH memengaruhi kesehatan Abloh.

West kemudian dikritik oleh direktur kreatif merek streetwear Supreme Tremaine Emory karena menggunakan kematian Abloh untuk keuntungannya sendiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Selanjutnya

  • 6 Oktober

Setelah West secara terbuka mengeluh tentang kontraknya dengan Adidas untuk membuat produk Yeezy, Adidas mengatakan bahwa hubungan jangka panjangnya dengan West sedang ditinjau, dan sebagai tanggapan West menulis di Instagram, “F*****CK ADIDAS I AM ADIDAS ADIDAS RAPED AND STOLE MY DESIGNS.”

  •  6 Oktober

Dalam sebuah wawancara dengan Tucker Carlson dari Fox News, West memakai foto ultrasound di lehernya untuk menunjukkan pandangan pro-kehidupannya, dan tanpa dasar mengklaim, “Ada lebih banyak bayi kulit hitam yang diaborsi daripada yang lahir di New York City saat ini. Lima puluh persen kematian kulit hitam di Amerika adalah aborsi." Selain itu, ia juga menyinggung penyanyi Lizzo ketika mengatakan kelebihan berat badan adalah “genosida ras kulit hitam.”

  • 7 Oktober

West ditangguhkan oleh di Instagram karena melanggar kebijakan aplikasi setelah dia memposting tangkapan layar percakapan teks yang dia lakukan dengan Sean “Diddy” Combs. Dalam postingan itu, terlihat dia mengatakan akan menggunakan Combs “sebagai contoh untuk menunjukkan kepada orang-orang Yahudi yang bahwa tidak ada yang bisa mengancam saya”.

Ujaran tersebut pun dianggap oleh Komite Yahudi Amerika memunculkan “kiasan seperti keserakahan dan kontrol” tentang orang-orang Yahudi.

3 dari 5 halaman

Masih Berlanjut

  • 9 Oktober

Di Twitter, West mengklaim bahwa dia akan melakukan “death con 3 on Jewish people" yang artinya “kematian terhadap orang-orang Yahudi”, sebuah kesalahan ejaan yang jelas dari “defcon,” . Namun, ia menganggap bahwa itu bukan merupakan ujaran anti-Semit karena menurutnya “orang kulit hitam sebenarnya juga Yahudi”.

Akibatnya, akunnya segera dikunci oleh platform media sosial.

  • 10 Oktober

Sementara akunnya di tempat lain diblokir, West memposting film dokumenter ke YouTube, yang berisi cuplikan dirinya menampilkan film porno kepada eksekutif Adidas.

  • 11 Oktober

Motherboard Vice membocorkan cuplikan dari wawancara West dengan Carlson yang diedit dari siaran, termasuk dia mengatakan istilah "Yahudi" mengacu pada "12 suku Yehuda yang hilang . . . siapa orang-orang yang dikenal sebagai ras Hitam sebenarnya”.

Itu diyakini oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik berasal dari gerakan Black Hebrew Isrealite.

West juga salah mengatakan Planned Parenthood didirikan untuk “mengendalikan populasi Yahudi.” Faktanya, pendiri Planned Parenthood, Margaret Sanger benar-benar percaya pada eugenika, yang sekarang dikecam oleh organisasi.

Eugenika artinya adalah filosofi sosial yang berarti memperbaiki ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat.

4 dari 5 halaman

Belum Berhenti

  • 12 Oktober

Talk show "The Shop" mengatakan tidak akan menayangkan wawancara dengan West karena dia menggunakan platform tersebut untuk "mengulangi lebih banyak ujaran kebencian dan stereotip yang sangat berbahaya."

  • 15 Oktober

Dalam episode tayangan "Drink Champs" yang telah dihapus, West secara keliru mengklaim bahwa George Floyd meninggal karena fentanil, dan bukan karena mantan perwira Derek Chauvin berlutut di lehernya selama sembilan menit.

Keluarga Floyd kemudian mengatakan berencana untuk menuntut West atas pernyataan tersebut.

  • 17 Oktober

Platform media sosial konservatif Parler mengumumkan bahwa West membelinya, dan West berkata, "Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kita harus memastikan bahwa kita memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas."

5 dari 5 halaman

Bersuara Soal Yahudi

  • 17 Oktober

Dalam sebuah wawancara dengan Chris Cuomo, West berbicara tentang “mafia media bawah tanah Yahudi” dan mengatakan bahwa pernyataan “kematiannya” mengacu pada saat “Musisi kulit hitam menandatangani kontrak dengan label rekaman Yahudi dan label rekaman Yahudi itu mengambil alih kepemilikan."

West menganggap itu sebuah bentuk dari “ perbudakan modern”.

Anti-Defamation League (ADL) mengatakan pernyataannya menggunakan "mitos anti-Semit kuno tentang keserakahan dan kekuasaan Yahudi serta kontrol industri hiburan."

  • 19 Oktober

Dalam acara "Piers Morgan Uncensored" , setelah mengatakan dia tidak menyesali pernyataan anti-Semitnya, West meminta maaf kepada "orang-orang yang saya sakiti dengan komentar "death con" dan kepada "keluarga orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan trauma itu.”

  • 19 Oktober

Ketika berbicara dengan Piers Morgan, West mengumbar kebencian kepada Presiden Joe Biden dengan berkata “f**king r**arded”. Hal ini ia sebutkan karena Biden tidak menerima saran dari Elon Musk.

Namun, West mengatakan dia dapat menggunakan istilah kasar itu dengan alasan dia memiliki "masalah kesehatan mental."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.