Liputan6.com, Arizona - Lima turis terjebak di Grand Canyon Caverns atau Gua Grand Canyon selama lebih dari 26 jam, setelah lift yang digunakan untuk keluar gua berhenti bekerja.
Tidak ada cedera yang dilaporkan karena turis terakhir diangkat keluar dari gua pada Selasa 25 Oktober 2022 pagi, setelah lebih dari lima orang berada di gua ketika lift berhenti bekerja.
Jon Paxton, juru bicara dan perencana program komunitas untuk Kantor Sheriff Coconino County, mengatakan masalah dengan lift pada awalnya dianggap terkait masalah kelistrikan sehingga generator dikerahkan. Tetapi kemudian ditentukan sebagai masalah mekanis.
Advertisement
Tidak jelas berapa lama perbaikan akan dilakukan sehingga kru penyelamat bersiap, untuk mengangkat turis yang terdampar keluar dari gua.
Gua-gua tersebut dapat diakses oleh sekitar 21 lantai dan beberapa orang dapat menggunakan tangga keluar, termasuk seorang wanita bersama anak perempuan berusia 5 bulan dan 2 tahun. Dia keluar dari gua dengan putrinya setelah terdampar selama 10 jam.
Paxton, bagaimanapun, mengatakan beberapa turis secara fisik tidak mampu menaiki tangga. Setidaknya dua dari turis itu berusia 70-an.
Salah satu keluarga turis yang terjebak mengatakan mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap Grand Canyon Caverns. Mereka mengklaim tidak diberi makanan sampai beberapa jam setelah terjebak di gua.
Kendati demikian tudingan tersebut dibantah oleh pihak Grand Canyon Caverns.
"The Cavern menempatkan orang-orang di sebuah motel, dan ada sebuah restoran kecil di bawah, dan motel bekerja untuk membuat orang-orang senyaman mungkin saat mereka berada di sana," kata Paxton.
Gua-gua itu diperkirakan berada 200 kaki atau sekitar 60 meter di bawah tanah.
Gua alam berusia sekitar 65 juta tahun itu dilengkapi dengan rumah susun, suite, dan fasilitas lainnya. Tur ditawarkan setiap hari, termasuk tur hantu. Ada juga kapel pernikahan yang terletak di gua-gua.
Detik-Detik Tim Sepak Bola Remaja Thailand Ditemukan Selamat Usai Terjebak 9 Hari di Gua
Setelah sembilan hari terperangkap -- sejumlah media menyebut 10-- di dalam gua yang banjir oleh genangan air hujan di wilayah utara Thailand, 12 orang anggota tim sepak bola remaja dan seorang pelatih, berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Angkatan Laut Kerajaan Thailand merilis sebuah rekaman video pada Senin, 2 Juli 2018, pertama kali menyorot seorang anak laki-laki yang tengah berjongkok di tepian genangan air.
Dikutip dari Time.com pada Selasa (3/7/2018), petugas penyelamat yang berbicara dalam bahasa Thailand aksen Inggris, berteriak ke anak itu, menanyakan berapa orang yang selamat bersamanya.
"Tiga belas," jawab anak itu dengan suara terdengar lirih.
"Tidak apa-apa, kami datang. Banyak orang datang, kami adalah yang pertama, banyak orang yang datang," sahut petugas penyelamat.
Ketika korban lainnya terlihat dalam rekaman video, salah satu dari mereka menanyakan hari apa saat itu. "Senin," jawab petugas penyelamat.
Kelompok gabungan penyelam dan petugas penyelamat dari berbagai penjuru dunia, bahu membahu turun ke dalam kompleks Gua Tham Luang untuk membantu proses evakuasi tersebut.
Tim sepak bola remaja Thailand itu menghilang tanpa kabar sejak 23 Juni 20018, sesaat setelah mereka melakukan perjalanan alam ke kompleks gua terkait, dan kemudian terjebak oleh air banjir yang tiba-tiba naik.Â
Advertisement
Terjebak 4 Hari di Lift, Ibu dan Anak Ini Selamat Berkat Minum Air Kencing
Bicara soal terjebak, seorang perempuan berusia 82 tahun asal China dan anaknya yang berusia 64 tahun selamat setelah terjebak di dalam lift yang rusak selama empat hari. Berkat meminum air kencing satu sama lain.Â
Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Rabu (22/07/2020), keduanya terjebak setelah menggunakan lift di gedung tempat tinggal mereka yang tiba-tiba saja berhenti.
Tanpa adanya alat bantu, mereka mengumpulkan air seni dengan tangan mereka agar tetap terhidrasi.
Mereka akhirnya diselamatkan oleh pemadam kebakaran di Provinsi Shaanxi setelah tejebak selama 96 jam.
Kejadian itu diketahui setelah ibu dan anak perempuannya pulang dari rumah sakit Gaoxin Hospital di Xi'an setelah pemulihan.
Perempuan pensiunan dan putrinya itu hendak naik lift ke rumah mereka di lantai dua untuk mandi, ketika alat pengangkut itu tiba-tiba mati.
Setelah mesin lift mogok, mereka terjebak dan tidak punya sarana mencari bantuan karena tak membawa ponsel. Untuk bertahan hidup tanpa makanan atau air, kedua berinisiatif mengumpulkan dan minum air seni satu sama lain dengan tangan.
Calon Rampok Terjebak 11 Jam Dalam Cerobong Asap
Perencanaan yang matang diperlukan untuk membantu mencapai tujuan. Bahkan jika seseorang bertujuan untuk merampok. Jika perencanaan tidak tuntas, bisa saja tujuan tidak tercapai.
Begitulah yang dialami seorang pria di Brandon Township di negara bagian Michigan di AS. Dilaporkan dalam mlive.com, pihak kepolisia dipanggil karena ada suara seseorang minta tolong.
Ternyata, suara itu berasal dari calon rampok berusia 32 tahun yang terjebak selama 11 jam di dalam saluran pembuangan udara di restoran Cracker Barrel Party & Pizza pada Minggu lalu, 18 Oktober 2015.
Petugas dari Oakland County mendapati pria itu di tengah-tengah saluran di antara lantai dan atap. Sebelumnya, ia mencoba masuk dengan melepaskan tutup ventilasi di atap. Para petugas pemadam kebakaran akhirnya bisa melepaskannya dari dalam cerobong.
Nama tersangka tidak disebutkan, tapi ia diringkus dan dibawa ke Rumah Sakit McLaren karena mengalami cedera ringan dan kekurangan cairan setelah terjebak terlalu lama di dalam saluran udara tersebut.
Belakangan ketahuan bahwa pria ini adalah seorang ‘pemain’ lama. Ia sebetulnya sedang dalam masa percobaan hukuman. Pada tahun 2005, ia pernah dipenjara karena menerobos masuk rumah orang dan diganjar hukuman percobaan. Tak kapok di 2012, ia merusak masuk rumah orang dan urusan narkoba. Wah, belum kapok.Â
Advertisement