Liputan6.com, Jakarta - Berenang di tengah suhu yang hangat adalah pengalaman musim panas yang sangat klasik. Sensasinya sama klasiknya dengan apa yang terjadi ketika Anda keluar dari air.
Sebelum Anda bahkan dapat mulai mengeringkan diri, Anda menyadari bahwa Anda adalah orang yang paling lapar.
Lapar biasa? Tidak, kamu akan sangat rakus. Rasanya seluruh tubuhmu terbuat dari perut, dan semuanya kosong.
Advertisement
Jika Anda memiliki efek seperti ini usai berenang tidak perlu khawatir. Sebab, ini bukan terjadi pada Anda saja.
Lalu, mengapa Anda lebih cenderung lebih lapar setelah berenang?
Berenang, seperti aktivitas fisik lainnya dapat membakar kalori yang pada gilirannya dapat menyebabkan tubuh meningkatkan produksi ghrelin, hormon penyebab kelaparan, untuk mendorong Anda memakan kembali apa yang telah Anda bakar.
Satu studi tahun 1999 menunjukkan bahwa olahraga membuat kita cenderung menginginkan makanan asin dan munculnya keinginan untuk memakan makanan ringan seperti keripik setelah berenang.
Berenang bukan hanya olahraga untuk paru-paru, jantung, dan otot Anda; itu juga membuat tubuh Anda melakukan pekerjaan ekstra menjaga suhu yang nyaman saat Anda terbenam dalam air yang biasanya lebih dingin dari.
Ini adalah prinsip yang mirip dengan prinsip yang menyebabkan Anda membakar lebih banyak kalori hanya dengan berada di luar di musim dingin.
Â
Penelitian Diungkap
Penelitian menunjukkan bahwa tubuh Anda akan mengaktifkan simpanan lemak ketika suhu turun, sehingga meningkatkan laju metabolisme Anda agar tetap hangat.
Latihan yang panas dan berkeringat dapat menyebabkan efek penekan nafsu makan. Sementara, tubuh yang direndam dalam air tidak perlu meningkatkan aliran darah ke kulit (dan jauh dari sistem pencernaan) untuk mengatur panas.
Berbagai penelitian, termasuk satu dari University of Florida, telah menunjukkan korelasi antara berenang di air dingin dan keluar kelaparan. Singkatnya, semakin dingin Anda rasakan ketika keluar dari kolam, semakin besar kemungkinan Anda akan langsung makan.
Advertisement
Korelasi Antara Lapar dan Rasa Marah, Ini Kata Ahli
Kebanyakan dari Anda pasti punya teman yang akan galak apabila sedang lapar.
"Kenapa marah-marah terus? Pasti lagi lapar ya?" begitulah kalimat candaan yang kerap terlontar.
Namun, hal itu dibenarkan oleh ahli. Peneliti menyebut, seseorang yang lapar akan lebih rentan marah di banding mereka yang sudah terisi perutnya.
"Orang biasanya akan mudah merasakan kemarahan atau agresi ketika mereka lapar," kata Dr. Brad Bushman, seorang perofesor psikologi di Ohio State University, demikian dikutip dari laman Time.com, Minggu (29/5/2022).
"Otak membutuhkan bahan bakar untuk mengatur emosi, dan kemarahan adalah emosi yang paling sulit diatur orang," tambahnya.
Â
Faktor Hormon
Sumber bahan bakar utama otak Anda adalah glukosa, yang dibuat oleh tubuh Anda dari makanan yang dikonsumsi.
"Meski berat otak hanya 2 persen dari total bobot tubuh, organ ini menggunakan 20 sampai 30 persen dari energi tubuh," jelas Bushman.
Penelitian lain juga pernah menyebutkan kalau hormon serotonin punya peran penting dalam mengendalikan emosi dan rasa lapar. Jadi tak heran jika seseorang mudah marah saat kelaparan.
Jadi ketika lain kali kamu merasa lapar, cepatlah isi perutmu agar kamu tak mudah terhasut dan termakan oleh emosi.
Advertisement