Sukses

Misteri Jasad Pada Roda Pesawat di Bandara Jerman, Warga Iran Kabur?

Satu jasad misterius ditemukan di bagian bawah pesawat Lutfhansa yang tiba di bandara Frankfurt Jerman dari Teheran Iran pada Kamis 27 Oktober 2022, menurut polisi Jerman dan Lufthansa.

Liputan6.com, Jakarta Satu jasad ditemukan di bagian bawah pesawat Lutfhansa yang tiba di bandara Frankfurt Jerman dari Teheran Iran pada Kamis 27 Oktober 2022, menurut polisi Jerman dan Lufthansa.

"Karyawan di bandara Frankfurt menemukan jasad laki-laki pada Kamis pagi di pesawat yang tiba dari ibu kota Iran selama pemeriksaan pemeliharaan rutin pada pukul 05.30 pagi waktu setempat," kata polisi Frankfurt dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Sabtu (29/10/2022).

Mereka menambahkan bahwa kaleng oksigen dengan masker ditemukan di sebelah tubuh tak bernyawa itu.

Sebuah pernyataan yang dikirim ke CNN oleh maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengatakan: "Kami dapat mengkonfirmasi bahwa selama pemeriksaan rutin Lufthansa Airbus A340-300 setelah mendarat di Frankfurt kemarin, jasad ditemukan di ruang roda pendaratan pesawat.

"Otoritas yang bertanggung jawab saat ini berada di lokasi untuk menyelidiki latar belakang bersama dengan para ahli dari perusahaan. Kami meminta pengertian Anda bahwa kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut dengan latar belakang penyelidikan yang sedang berlangsung," lanjut pernyataan itu.

Menurut jadwal penerbangan Lufthansa, penerbangan langsung rute ini memakan waktu lima setengah jam. Penerbangan reguler hari Jumat dibatalkan setelah penemuan itu, situs web Lufthansa menunjukkan.

Peristiwa serupa pernah juga dilaporkan kantor berita negara Lebanon, di mana ada jasad ditemukan pada roda belakang pesawat yang terbang dari Beirut ke Riyadh, Sabtu 10 Juli 2010. Sejumlah penumpang melaporkan melihat seorang pria dengan membawa ransel berlari ke arah pesawat sebelum lepas landas.

Menurut agen berita nasional, pesawat jet yang berasal dari perusahaan Saudi, Nasair, mendarat di Riyadh, setelah tengah malam. Pesawat ini membawa 130 penumpang. Kemudian, jenazah itu ditemukan tak lama setelah perawatan pesawat dilakukan.

 

2 dari 4 halaman

Temuan Jasad di Pesawat Rute Iran-Jerman Saat Protes Kematian Mahsa Amini

Insiden itu terjadi di tengah protes nasional di Iran yang telah mencengkeram negara itu selama berminggu-minggu, setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun.

Puluhan ribu pengunjuk bahkan rasa turun ke jalan-jalan Berlin Sabtu lalu, untuk menunjukkan dukungan bagi protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung di Iran.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Rabu mengumumkan bahwa Jerman akan mengadopsi langkah-langkah pembatasan lebih lanjut, termasuk memberlakukan pembatasan masuk pada warga negara Iran atas situasi hak asasi manusia yang memburuk di negara itu.

Sebelumnya Pada Kamis pagi, kementerian luar negeri Iran memanggil Duta Besar Jerman untuk Teheran, Hans-Udo Muzel, menuduh Berlin mencampuri urusan dalam negeri Republik Islam, kata kantor berita semi-resmi Mehr News.

Kementerian Luar Negeri Jerman pada hari Jumat mengatakan telah memanggil duta besar Iran dalam langkah timbal balik pada hari Kamis di Berlin.

"Dalam kedua kasus, pembicaraan difokuskan pada paket tindakan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada hari Rabu di mana kami menyesuaikan hubungan kami dengan Iran sehubungan dengan kekerasan besar-besaran terhadap rakyatnya sendiri," Andrea Sasse, juru bicara kementerian luar negeri Jerman, mengatakan wartawan pada konferensi pers reguler di Berlin.

"Pembicaraan juga berfokus pada fasilitas keamanan Jerman di Iran dan sebaliknya," kata Sasse.

3 dari 4 halaman

Tergolek di Ruang Roda Pesawat

Bandar Udara Internasional San Fransisco, Amerika Serikat, juga pernah geger karena temuan serupa.

Ada jasad lelaki tak dikenal ditemukan di bagian roda pesawat US Airways yang tiba dari London, Inggris. Jasad tersebut ditemukan mekanik bandara beberapa menit setelah pesawat yang berangkat dari Bandara Gatewick, London, mendarat Senin 19 Februari 2001 malam.

Sebelum mendarat di Bandara San Fransisco, pesawat bernomor penerbangan 741 ini sempat singgah di Pittsburgh.

Dari Inggris, diperoleh informasi bahwa manajemen Bandara Gatewick, London, mengindentifikasi seseorang yang mirip korban. Disebutkan, orang tersebut sempat ditahan di Bandara Gatewick pada hari Minggu --sehari sebelum pesawat tiba di San Fransisco. Ia ditahan karena mencoba menerobos masuk ke bandara tanpa tiket. Tapi, penahanan pria itu cuma sebentar. Ia dilepaskan setelah diinterogasi.

Sedianya, Bandara Gatewick akan mengirimkan sidik jari pria yang diinterogasi tersebut. Ini berguna untuk melengkapi penyelidikan Kepolisian San Mateo, Amerika Serikat.

4 dari 4 halaman

Dua Penumpang Gelap Jatuh dari Pesawat Menuju New York

Lain lagi dengan kasus yang ini, fua penumpang gelap jatuh dari pesawat sesaat setelah lepas landas dari sebuah bandara di Guayaquil, Ekuador dalam penerbangan ke New York, Amerika Serikat. Pihak berwenang mengatakan kepada media lokal kematian keduanya terjadi pada Senin 26 Februari 2018.

 

 

Pihak berwenang hanya mengatakan dua jasad pria berusia antara 25 dan 30 tahun, ditemukan di ujung selatan landasan pacu Bandara Jose Joaquin de Olmedo di Guayaquil.

"Dua orang masuk ke jalur pendaratan dan saat pesawat lepas landas, sistem di kapal terbang itu menghempaskannya atau mereka kehilangan pegangan," ujar Jenderal Marcelo Tobar seperti dikutip dari Asia One, Selasa (27/2/2018).

Jaksa Carlos Bustamante mengatakan bahwa pesawat yang kembali ke Guayaquil berasal dari Peru dan sedang dalam perjalanan ke New York.

"Operasi bandara ditutup selama satu jam setelah kejadian tersebut," jelas Kantor Penerbangan Sipil.