Liputan6.com, Itaewon - Seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan rasa putus asanya saat menyelamatkan nyawa banyak orang di tragedi Itaewon.
Lee Beom-suk menyampaikan hal itu kepada media lokal YTN, dikutip oleh kantor berita AFP.
Baca Juga
"Ketika saya pertama kali mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya bertambah dengan segera," katanya.
Advertisement
"Banyak orang datang untuk membantu kami untuk melakukan CPR."
"Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Begitu banyak wajah korban pucat lemas. Saya tidak bisa merasakan lagi denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari hidung mereka yang mengeluarkan berdarah."
Sementara itu, Choi Seong-beom, kepala departemen pemadam kebakaran Yongsan Seoul, mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat lebih jauh dan bahwa jumlah yang tidak ditentukan di antara yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kerumunan melonjak ke gang menurun yang sempit di dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.
Kesaksian Awal Penyintas
Seorang penyintas di Korea Selatan mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan "seperti domino" setelah mereka didorong oleh orang lain.
Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan.
Upaya penyelematan dilakukan ketika orang mulai berteriak "Tolong aku!" dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul, sebagaimana dikutip dari the Hindustan Times, Minggu (30/10/2022).
Sementara itu, seorang korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong orang lain sebelum satu atau dua orang mulai jatuh, menurut Hankyoreh.
Kronologi Awal
Sekitar pukul 22:20Â waktu Korea Selatan pada Sabtu, kerumunan besar yang merayakan Halloween dijejalkan ke gang sempit di distrik hiburan Itaewon, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (30/10/2022).
Banyak korban diinjak-injak ketika kerumunan besar mendorong ke depan, kata Choi. Banyak dari yang terluka berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat.
Lebih dari 400 pekerja darurat dan 140 kendaraan penyelamat dikerahkan untuk merawat yang terluka, kata Choi Cheon-sik, seorang pejabat di Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Advertisement
CPR di Jalanan
Polisi mengkonfirmasi puluhan orang diberi resusitasi kardiopulmoner (CPR) di jalanan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat.
Setidaknya 149 orang tewas dan 150 lainnya terluka selama insiden itu, dan pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat lebih lanjut karena kru darurat melanjutkan upaya penyelamatan.
"Daerah itu masih kacau jadi kami masih berusaha mencari tahu jumlah pasti orang yang terluka," kata Moon Hyun-joo, seorang pejabat di Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Choi Seong-beom mengatakan jenazah 74 korban dikirim ke rumah sakit dan jenazah sekitar 46 orang dimasukkan ke kamar mayat darurat di gym terdekat.
"Orang-orang berlapis-lapis di atas yang lain seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak mati pada saat itu," kata kantor berita Yonhap mengutip seorang saksi.