Liputan6.com, Itaewon - Penyebab yang saat ini masih menjadi alasan utama tewasnya 151 orang di tragedi Itaewon yaitu jumlah kerumunan dalam jumlah besar yang memadati kawasan tersebut.
Dalam laporan BBC, tak tanggung-tanggung, warga yang hadir ke Itaewon, Korea Selatan untuk merayakan Halloween diprediksi mencapai 100.000 orang.
Kemudian, kerumunan dilaporkan memadati gang sempit di Itaewon -- sebuah distrik kehidupan malam yang populer di ibukota Korea Selatan.
Advertisement
Saksi mata menggambarkan banyak orang berupaya untuk melarikan diri dari kerumunan yang menyesakkan tersebut.
Hingga pada saat yang tak terhindarkan yaitu ketika orang-orang menuju satu tempat dengan bertumpuk satu sama lain.
Paramedis kewalahan dengan jumlah korban, meminta orang yang lewat untuk membantu memberikan pertolongan pertama.
Saksi mata lain menggambarkan kerumunan di daerah itu semakin kacau di malam hari.
"Sejumlah orang jatuh selama Halloween, dan korban semakin banyak," kata Choi Seong-beom, kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, dalam sebuah pengarahan di tempat kejadian.
Hari Berkabung Nasional
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengumumkan periode berkabung nasional atas tragedi mematikan pada malam Sabtu 29 Oktober 2022 di Itaewon, Seoul yang telah menewaskan sedikitnya 151 orang, dan melukai 82 lainnya.
Masa berkabung akan berlangsung sampai dampak dari bencana itu dikendalikan, kata Yoon kepada warga Korea Selatan dari kantor kepresidenan, sebagaimana dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).
"Hati saya sedih dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," katanya, menambahkan bahwa dia merasa "bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan orang-orang".
Para pejabat sekarang sedang diinstruksikan untuk melakukan tinjauan darurat terhadap semua perayaan Halloween dan perayaan lokal lainnya.
Presiden Yoon mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu 30 Oktober 2022 waktu setempat saat pidato itu ia sampaikan.
19 WNA Ikut Jadi Korban Tewas
Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.
Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, namun belum mengonfirmasi dari negara mana saja.
Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10/2022) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.
Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.
Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.
Laporan lain mengatakan, aksi himpit mengimpit ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.
Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.
Advertisement
Pernyataan Dubes RI
"Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00 telah terjadi peristiwa menyedihkan pada perayaan Halloween di Itaewon yang memakan korban jiwa dan luka-luka," ujar Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Minggu (30/10/2022).
Berdasarkan pemberitaan di berbagai media nasional Korea, sambung Dubes yang karib disapa Sulis, saat ini terdapat korban jiwa sekitar 149 orang dan 76 orang luka-luka. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah.
"Hingga pagi ini, informasi dari kepolisian menyebutkan belum diketahui adanya WNI yang menjadi korban," jelas Dubes Sulis.