Sukses

WNI Saat Tragedi Itaewon: Ini Jadi Halloween Pertama dan Terakhirku

Seorang WNI bernama Patricia Febriola turut menjadi salah satu orang Indonesia yang ikut merayakan Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Liputan6.com, Itaewon - Seorang WNI bernama Patricia Febriola turut menjadi salah satu orang Indonesia yang ikut merayakan Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Patricia Febriola tak menyangka insiden ini memakan banyak korban jiwa. Ia bahkan menyebutnya akan menjadi Halloween pertama dan terakhirnya di Itaewon.

"Kayanya ini Halloween tersedih aku dan akan menjadi Halloween pertama dan terakhir aku di Itaewon," ujar Patricia Febriola dalam unggahan videonya di media sosial saat menjawab pertanyaan dari warganet.

"Tadinya aku ama temen-temen aku mau ke Itaewon buat ngerayain Halloween, tapi kita enggak nyangka terjadi hal yang tragis ini."

Patricia Febriola mengaku bahwa malam itu sangat ramai. Ia menyebut, "Kita tu gencet-gencetan sama orang di depan dan belakang."

"Tapi kita kaget banget pas keluar, banyak banget mobil ambulans, polisi, pemadam kebakaran dan tentara yang ada di jalanan utama."

"Kita pun yang di Korea belum tau alasan utamanya. Tapi ada berita yang beredar karena berdesakan, permen beracun bahkan gas yang bocor. Tapi, please temen-temen disaring ya beritanya."

2 dari 4 halaman

Cerita WNI Lain

Seorang WNI dalam akun Tiktok-nya menceritakan pengalaman saat sedang berada di area Itaewon pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam.

Akun Tiktok bernama alleciangeline menyebut bahwa penyebab tragedi Itaewon lantaran membeludaknya pengunjuk ke area tersebut pada perayaan Halloween.

"Jadi apa sih yang terjadi di Itaewon? Di sini aku cuma bisa cerita berdasarkan pengalaman aku aja ya, yang aku lihat," ujar alleciangeline dalam video yang hingga saat artikel ini dinaikkan sudah dilihat hingga 55,5 ribu kali.

"Sabtu tanggal 29 Oktober dan itu malam Minggu, sudah dekat dengan perayaan Halloween. Di Korea itu benar-benar dirayakan banget. Banyak orang pake kostum, party, dan biasanya party itu identiknya di Itaewon."

Ditambah lagi, alleciangeline menyebut bahwa warga di sana sudah dikurung selama 2 tahun karena COVID-19, tidak bisa party selama ini. Jadi di Itaewon jadi ramai sekali.

"Ini bukan karena kerusuhan atau berantem-berantem gitu. Benar-benar karena rame, 100 ribu orang dateng ke Itaewon."

"Mau jalan aja susah. Jangankan jalan ke depan itu dari belakang orang sudah dorong-dorong dan kita ikut alur ke mana aja.

"Keluar kereta dan stasiun aja sudah rame dan padet banget, sesek banget. Keluar stasiun mau ke toko-toko itu juga udah padet banget, susah banget jalan."

Namun beruntung, WNI tersebut bisa jalan di jalur sebelah kanan yang tidak terlalu ramai sehingga tidak terlalu berebut oksigen.

"Saya pulang ditolongin orang Korea Selatan buat cari taksi. Semoga Itaewon bisa pulih kembali."

3 dari 4 halaman

BBC Laporkan Penyebab Tragedi Itaewon

Penyebab yang saat ini masih menjadi alasan utama tewasnya 151 orang di tragedi Itaewon yaitu jumlah kerumunan dalam jumlah besar yang memadati kawasan tersebut.

Dalam laporan BBC, tak tanggung-tanggung, warga yang hadir ke Itaewon, Korea Selatan, untuk merayakan Halloween diprediksi mencapai 100.000 orang.

Kemudian, kerumunan dilaporkan memadati gang sempit di Itaewon--sebuah distrik kehidupan malam yang populer di ibu kota Korea Selatan.

Saksi mata menggambarkan banyak orang berupaya untuk melarikan diri dari kerumunan yang menyesakkan tersebut.

Hingga pada saat yang tak terhindarkan yaitu ketika orang-orang menuju satu tempat dengan bertumpuk satu sama lain.

Paramedis kewalahan dengan jumlah korban, meminta orang yang lewat untuk membantu memberikan pertolongan pertama.

Saksi mata lain menggambarkan kerumunan di daerah itu semakin kacau di malam hari.

"Sejumlah orang jatuh selama Halloween, dan korban semakin banyak," kata Choi Seong-beom, kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, dalam sebuah pengarahan di tempat kejadian.

4 dari 4 halaman

Hari Berkabung Nasional

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengumumkan periode berkabung nasional atas tragedi mematikan pada malam Sabtu 29 Oktober 2022 di Itaewon, Seoul yang telah menewaskan sedikitnya 151 orang, dan melukai 82 lainnya.

Masa berkabung akan berlangsung sampai dampak dari bencana itu dikendalikan, kata Yoon kepada warga Korea Selatan dari kantor kepresidenan, sebagaimana dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).

"Hati saya sedih dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," katanya, menambahkan bahwa dia merasa "bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan orang-orang".

Para pejabat sekarang sedang diinstruksikan untuk melakukan tinjauan darurat terhadap semua perayaan Halloween dan perayaan lokal lainnya.

Presiden Yoon mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu 30 Oktober 2022 waktu setempat saat pidato itu ia sampaikan.