Sukses

Reaksi K-Pop Usai Tragedi Itaewon: Ada yang Masih Konser, Ada yang Cancel

Sejumlah event K-Pop dibatalkan usai tragedi Halloween Itaewon, meski ada yang berlanjut.

Liputan6.com, Seoul - Industri K-Pop turut memberikan simpati kepada Tragedi Halloween Itaewon pada Sabtu (29/10). Korban meninggal di Itaewon mencapai lebih dari 150 orang akibat terjepit di kerumunan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mendeklarasikan duka nasional hingga 5 November 2022. Sejumlah agensi K-Pop juga membatalkan sejumlah acara, namun ada yang lanjut konser.

Menurut laporan Billboard, Senin (31/10/2022), Busan One Asia Festival 2022 yang seharusnya digelar pada 30 Oktober telah dinyatakan batal, meski telah mengundang artis papan atas. Acara musik mingguan Inkigayo juga tidak mengudara.

SM membatalkan pesta Halloween tahunan mereka yang ikonik, promosi album Chen EXO juga batal. Hybe membatalkan sejumlah acara, seperti kemunculan Jin BTS di Running Man. Grup Enhyphen juga menunda perilisan sejumlah konten. 

Sehari setelah tragedi Itaweon, ada sejumlah konser K-Pop yang masih berjalan, seperti konser Ateez, Dreamcatcher, dan Oneus. 

Di media sosial Twitter, sejumlah fans membela jalannya konser karena menyebut pembatalan sulit dilakukan, serta ada fans yang sudah beli tiket pesawat untuk nonton konser.

Ada juga fans yang berkata yang salah bukan grupnya, tetapi manajemennya.

Sejumlah fans Ateez menyebar foto dan video konser menunjukkan Ateez menggunakan pita hitam sebagai tanda duka cita. Fans juga berkata grup itu mengheningkan cipta.

Angka kematian di Itaewon menjadi salah satu tragedi paling mematikan di Korea Selatan setelah tragedi tenggelamnya Kapal Sewol pada 2014. Mayoritas korban meninggal di Itaewon masih berusia 20 tahunan.

2 dari 4 halaman

26 WNA Jadi Korban

Central Disaster and Safety Countermeasures Headquarters (CDSCHQ) Korea Selatan mencatat hingga pukul 23.00 waktu setempat pada 30 Oktober 2022, korban meninggal tragedi Halloween Itaewon mencapai 154 orang dan 132 terluka. Koreaboo melaporkan, dari korban yang terluka itu, 36 diantaranya masih dalam kondisi kritis.

Sementara korban meninggal di Itaewon terdiri dari 98 orang wanita dan 56 pria. Data berdasarkan usia menunjukkan, 11 orang remaja, 103 usia 20-an, dan 30 orang usia 30-an, 8 orang di usia 40-an, 1 orang usia 50-an tahun, dan satu korban lagi belum diketahui dengan pasti usianya. Selain satu korban meninggal yang tak diketahui usianya, semua korban meninggal telah teridentifikasi dan terhubung dengan keluarga mereka. 

Jumlah korban meninggal yang berkewarganegaraan asing pun bertambah menjadi 26 yang semula dikabarkan berjumlah 19 hingga 20 orang.

Para korban warga negara asing tersebut terdiri dari 5 orang warga Iran, 4 dari China, 4 dari Russia, 2 dari AS, 2 dari Jepang, 1 dari Prancis, 1 dari Australia, 1 dari Norwegia, 1 dari Austria, 1 dari Vietnam, 1 dari Thailand, 1 dari Kazakhstan, 1 dari Uzbekistan, dan 1 dari Sri Lanka.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengumumkan periode berduka nasional mulai kemarin, 30 Oktober hingga 5 November 2022. Sebagai bagian dari periode tersebut, bendera dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintahan dan kantor-kantor publik. Seoul Plaza dan Itaewon Plaza pun telah dipersiapkan menjadi altar duka.

Menyusul tragedi Halloween di Itaewon, sejumlah taman hiburan serta pemerintah setempat pun menunda acara perayaan Halloween mereka. 

3 dari 4 halaman

2 WNI Selamat dari Tragedi Pesta Halloween Itaewon

Dua orang WNI jadi korban tragedi Itaewon, menurut laporan terbaru dari pihak KBRI Seoul.

"WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10), Minggu (30/10) pagi yang bersangkutan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

"WNI berinisial CA telah dirawat karena minor injury di Seobuk Hospital dan sudah kembali ke kediaman malam (29/10) tadi," tambah pihak KBRI Seoul.

Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto, beserta segenap keluarga besar KBRI Seoul menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya para korban dari tragedi perayaan Halloween di Itaewon.

"Kami juga berharap para korban yang terluka mendapatkan penanganan medis pada kesempatan pertama," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

Per pukul 11.00 waktu Korea Selatan, terdapat informasi dari Kepolisian bahwa dari 151 orang meninggal, terdapat 19 orang WNA, yang teridentifikasi berkewarganegaraan Australia, Iran, Norwegia, Prancis, China, Sri Lanka, dan sebanyak 13 korban belum teridentifikasi.

Para korban meninggal tengah menunggu identifikasi keluarga ditempatkan di Yongsan-gu Wonhyoro Dalmokjok serta 18 rumah sakit di Kota Seoul: RS SuncheonHanyang, RS Idae Mokdong, RS Gangbuk, RS Samsung University, RS St. Mary Yeouido, serta RS Chungang University.

4 dari 4 halaman

Jokowi Sampaikan Pesan Duka untuk Korban Tragedi Pesta Halloween di Itaewon

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pesan duka untuk keluarga dan korban di tragedi Itaewon, Korea Selatan saat perayaan Halloween, Sabtu (29/10).

"Sangat sedih mendengar insiden tragis di Seoul. Belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Indonesia berduka bersama rakyat Korea Selatan dan berharap mereka yang terluka cepat pulih," demikian disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam akun Twitter, Minggu (30/10/2022).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengirim pesan dukungan ke Korea Selatan atas tragedi Halloween, Itaewon.

Biden dan istrinya, Jill, mengirimkan pesan "belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai".

Dia berkata, "Kami berduka untuk rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan yang lebih cepat kepada semua orang yang terluka," dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).

"Amerika Serikat mendukung Republik Korea selama masa tragis ini."

Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, tapi belum mengonfirmasi dari negara mana saja.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.

Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.

Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.

Laporan lain mengatakan, aksi himpit mengimpit ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.

Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.