Sukses

Truk Tanker Pembawa Gas Meledak di Baghdad, 9 Orang Tewas

Ledakan truk itu terdengar di berbagai penjuru Baghdad.

Liputan6.com, Baghdad - Sebanyak sembilan orang kehilangan nyawa akibat truk tanker meledak di Baghdad, Irak, Sabtu 29 Oktober. Suara ledakan terdengar di seantero Baghdad. 

Truk tanker itu disebut meledak karena kecelakaan. Sejumlah korban jiwa adalah warga yang sedang bermain bola dekat lokasi kejadian. 

Berdasarkan laporan Saudi Gazette, Senin (31/10/2022), ledakan terjadi karena ada alat peledak yang teraktivasi, kemudian ledakan itu menyambar truk tanker gas. Akibatnya, ledakan berdampak ke lapangan dan bangunan residensial di sekitar lokasi. 

Mayoritas korban adalah warga yang sedang bermain sepak bola.

"Sembilan warga sipil terbunuh dan 20 lainnya terluka," ujar pernyataan pihak keamanan dalam pernyataan resminya.

"Ledakan itu adalah sebuah kecelakaan dan bukan tindak terorisme," lanjut keterangan tersebut. 

Serpihan-serpihan juga banyak beterbangan ke area residensial. Warga yang berada di rumah mengaku merasakan dentuman keras dan mencium aroma gas. 

"Rasanya kita sesak nafas," ujar warga bernama Mohammed Aziz yang tempat tinggalnya sekitar 100 meter dari TKP. "Pintu-pintu dan jendela-jendela kami terhempas."

Presiden Irak Abdul Latif Rashid yang baru-baru ini terpilih berkata akan ada investigasi atas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. 

Di Irak, aturan mengenai keselamatan transportasi dan konstruksi disebut kerap diabaikan. Pada 2021, lebih dari 80 orang meninggal di rumah sakit Baghdad akibat ledakan botol-botol oksigen. 

2 dari 4 halaman

Kasus Itaewon

Sementara, korban jiwa tragedi Itaewon masih terus bertambah hingga tembus 150 orang. Jumlah kerumunan yang sangat besar disebut menjadi pemicunya. 

Dalam laporan BBC, tak tanggung-tanggung, warga yang hadir ke Itaewon, Korea Selatan untuk merayakan Halloween diprediksi mencapai 100.000 orang. 

Kemudian, kerumunan dilaporkan memadati gang sempit di Itaewon -- sebuah distrik kehidupan malam yang populer di ibukota Korea Selatan.

Saksi mata menggambarkan banyak orang berupaya untuk melarikan diri dari kerumunan yang menyesakkan tersebut.

Hingga pada saat yang tak terhindarkan yaitu ketika orang-orang menuju satu tempat dengan bertumpuk satu sama lain.

Paramedis kewalahan dengan jumlah korban, meminta orang yang lewat untuk membantu memberikan pertolongan pertama.

Saksi mata lain menggambarkan kerumunan di daerah itu semakin kacau di malam hari.

"Sejumlah orang jatuh selama Halloween, dan korban semakin banyak," kata Choi Seong-beom, kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, dalam sebuah pengarahan di tempat kejadian.

 

3 dari 4 halaman

Hari Berkabung Nasional

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengumumkan periode berkabung nasional atas tragedi mematikan pada malam Sabtu 29 Oktober 2022 di Itaewon, Seoul yang telah menewaskan sedikitnya 151 orang, dan melukai 82 lainnya.

Masa berkabung akan berlangsung sampai dampak dari bencana itu dikendalikan, kata Yoon kepada warga Korea Selatan dari kantor kepresidenan, sebagaimana dikutip dari BBC, Minggu (30/10).

"Hati saya sedih dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," katanya, menambahkan bahwa dia merasa "bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan orang-orang".

Para pejabat sekarang sedang diinstruksikan untuk melakukan tinjauan darurat terhadap semua perayaan Halloween dan perayaan lokal lainnya.

Presiden Yoon mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu 30 Oktober 2022 waktu setempat saat pidato itu ia sampaikan.

4 dari 4 halaman

2 WNI Selamat dari Tragedi Pesta Halloween Itaewon

Dua orang WNI jadi korban tragedi Itaewon, menurut laporan terbaru dari pihak KBRI Seoul.

"WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10), Minggu (30/10) pagi yang bersangkutan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10).

"WNI berinisial CA telah dirawat karena minor injury di Seobuk Hospital dan sudah kembali ke kediaman malam (29/10) tadi," tambah pihak KBRI Seoul.

Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto, beserta segenap keluarga besar KBRI Seoul menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya para korban dari tragedi perayaan Halloween di Itaewon.

"Kami juga berharap para korban yang terluka mendapatkan penanganan medis pada kesempatan pertama," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

Per pukul 11.00 waktu Korea Selatan, terdapat informasi dari Kepolisian bahwa dari 151 orang meninggal, terdapat 19 orang WNA, yang teridentifikasi berkewarganegaraan Australia, Iran, Norwegia, Prancis, China, Sri Lanka, dan sebanyak 13 korban belum teridentifikasi.

Para korban meninggal tengah menunggu identifikasi keluarga ditempatkan di Yongsan-gu Wonhyoro Dalmokjok serta 18 rumah sakit di Kota Seoul: RS SuncheonHanyang, RS Idae Mokdong, RS Gangbuk, RS Samsung University, RS St. Mary Yeouido, serta RS Chungang University.