Liputan6.com, Paris - Kebakaran di sebuah klub malam di Prancis telah menewaskan 142 orang, kebanyakan dari mereka adalah remaja. Klub yang berjarak satu mil dari kota St Laurent du Pont, dekat Grenoble, dipenuhi dengan orang-orang yang bersuka ria, tak menyadari api mulai menyala sekitar pukul 01.45 dini hari, pada 1 November 1970.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (1/11/2022), seorang juru bicara pemadam kebakaran mengatakan, bangunan yang sebagian dari kayu itu berubah layaknya "sekotak korek api" dan para korban pun tewas dalam waktu 10 menit.
Baca Juga
Banyak perlengkapan interior, termasuk langit-langit, berasal dari bahan yang mudah terbakar, kata juru bicara itu, tetapi banyak orang mungkin telah melarikan diri dari Club Cinq-Sept jika pintu keluar darurat tidak diblokir.
Advertisement
Petugas pemadam kebakaran menemukan lima mayat bertumpukan di sekitar pintu keluar yang telah digembok dan dihalangi dengan papan untuk mencegah pembobolan.
Diyakini beberapa penari terinjak-injak hingga tewas saat orang-orang bergegas keluar dari ruang dansa melalui pintu masuk utama klub malam itu. Hanya 60 dari 180 orang di dalam gedung yang diyakini dapat melarikan diri -- banyak dari mereka berada di rumah sakit dengan luka bakar hingga 90%.
Herve Bozonnet yang selamat hampir tanpa cedera mengatakan, "Itu mengerikan. Orang-orang di lantai dansa ditelan oleh plastik yang terbakar dari langit-langit."
Korban selamat lainnya, Dominique Guette (17 tahun) mengatakan, "Kami mencoba mendobrak pintu darurat tetapi tidak bisa."
Korban Sulit Dikenali
Hanya setengah dari mayat yang dapat diidentifikasi. Para korban hanya dapat diidentifikasi melalui potongan-potongan pakaian atau barang-barang pribadi yang hangus karena banyak korban terbakar tanpa bisa dikenali.
Sebagian besar berasal dari Kota St Laurent du Pont di mana hampir setiap keluarga di wilayah itu menderita kehilangan.
Beberapa korban tewas diyakini adalah mahasiswa Universitas Grenoble yang memiliki banyak mahasiswa asing.
Dua dari tiga manajer klub termasuk di antara korban tewas. Manajer yang masih hidup, Gilbert Bas, diinterogasi oleh polisi.
Korban tewas sebanyak 146 orang. Penyelidikan resmi menunjukkan bahwa klub malam yang dibangun tujuh bulan sebelumnya itu ternyata belum pernah diperiksa apakah standar atau peraturan keselamatan kebakaran sudah terpenuhi.
Satu-satunya kebakaran di Prancis yang membunuh lebih banyak lagi adalah kebakaran di sebuah pusat perbelanjaan di Paris pada tahun 1921 ketika 150 orang tewas.
Kebakaran klub malam terburuk di dunia diyakini terjadi pada November 1942 ketika 491 orang tewas di klub Cocoanut Grove di Boston, AS.
Advertisement
Listrik Korslet, Club Malam X-One Bogor Kebakaran
Baru-baru ini, kebakaran di klub malam juga terjadi di Indonesia. Kebakaran itu menimpa Xclusive Resto & Karaoke atau dikenal X-One Club, Jalan Siliwangi, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/10/2022) pagi.
Warga sekitar lokasi kebakaran, Basri mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
“Awalnya asap putih tipis. Setelah itu asap makin tebal,” kata Faisal.
Empat unit mobil pemadam kebakaran telah datang ke lokasi kebakaran. Petugas pun berupaya memadamkan api.
Dinas Kebakaran Kota Bogor menerima laporan kebakaran pada pukul 08.15 WIB pagi. Petugas langsung mendatangi lokasi dan memulai proses pemadaman.
Pada saat kejadian berlangsung, hanya ada beberapa pekerja dan berhasil mengevakuasi diri sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Beruntung, petugas dengan cepat berhasil memadamkan api sehingga tidak sampai menjalar ke ruang bar dan tempat karaoke. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.00 WIB.
"Objek yang terbakar ruang dapur, seluruh isinya ludes," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Bogor, M. Ade Nugraha.
Ade mengatakan, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek (korsleting) jaringan kelistrikan di ruang dapur yang berada di lantai satu.
"Penyebab kebakaran korsleting listrik pada mesin pendingin kulkas lalu membakar seisi dapur," pungkasnya.
Kebakaran di Kebayoran Lama: 200 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal, 28 Pasien Dievakuasi
Sementara itu, Minggu (30/10/2022) lalu, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal usai kebakaran terjadi di Jalan Raya Kebayoran Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Plt Camat Kebon Jeruk Joko Suparno menerangkan, para korban kebakaran Kebayoran Lama yang terdampak diungsikan sementara ke Kantor BPS Jakarta Pusat.
"Korban Alhamdulillah selamat semua. Kita bangun posko, semuanya terlibat dari unsur polisi, TNI, Pemkot, PMI dan stakeholder lainnya. Kemudian kita tadi koordinasi dengan Suku Dinas Sosial bantuan nanti kita siapkan 200 boks makanan siap saji," kata Joko dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Dia menerangkan, api melalap bangunan yang berdiri di lahan seluas 1.470 meter persegi.
Adapun, yang hangus terbakar 6 unit rumah, 13 unit kontrakan dan 40 lapak pedagang.
"Total 50 kepala keluarga dengan total 200 jiwa (yang terdampak)," ujar dia.
Terpisah, Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakbar Syarifudin menerangkan, proses pemadaman sempat mengalami kendala.
Dia menyebut, sumber air sulit dijangkau. Ditambah lagi, bahannya mudah terbakar sehingga membuat api dengan cepat membesar.
"Ini dia kendala kami. Sumber air jauh sekali. Kemudian di RS pompanya kurang berfungsi," ujar dia.
Sebanyak 41 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi guna mencegah terjadi penjalaran ke bangunan rumah sakit. Informasi diterima, 28 pasien dievakuasi karena adanya asap tebal yang masuk ke dalam.
"Saya dapat datanya terakhir 28 pasien sudah dievakuasi di depan rumah sakit yakni di masjid. Satu pasien dibawa ke RS Pelni karena katanya sakitnya agak berat dan tidak mungkin dievakuasi ke masjid," ujar dia.
Sementara itu, Syarifudin menyebut penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan. "Dugaan awal kita masih koordinasi dari pihak terkait. Kami masih belum tahu. Ini masih proses pendinginan," tandas dia.
Arifin, salah satu korban kebakaran, mengatakan sambil pemadam melakukan proses pendinginan Arif mendatangi rumahnya yang sudah rata pasca kebakaran. Berharap ada sisa barang yang mampu diselamatkan.
"Ternyata tidak ada yang selamat, ternyata yang bisa dibawa cuman ini aja (badan dan baju yang masih dipakai) sama keluarga," ceritanya.
Reporter: Safinatun Nikmah
Advertisement