Sukses

Jelang KTT G20, Vladimir Putin Belum Putuskan Hadir

KTT G20 di Bali sudah menghitung hari. Vladimir Putin belum beri keputusan.

Liputan6.com, Bali - KTT G20 di Bali akan digelar 15-16 November 2022. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum memberikan keputusan apakah ia akan hadir. 

Berdasarkan artikel di media Uni Eropa, Euractiv, Rabu (2/11/2022), Presiden Vladimir Putin juga belum memutuskan siapa pejabat tinggi yang akan dia kirim ke Indonesia. 

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia juga masih belum memberikan pengumuman tegas apakah Presiden Putin akan datang. Namun, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa Presiden Putin akan hadir. 

Sementara, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah dipastikan hadir di G20. Presiden Biden akan di Jakarta pada 13-16 November 2022. 

"Presiden akan berada di Bali, Indonesia pada 13 November hingga 16 November untuk G20 Leaders' Summit," ujar Karine Jean-Pierre dalam konferensi pers, dikutip dari situs resmi Gedung Putih.

"Di Bali, Presiden akan memuji kepemimpinan G20 Presiden Widodo dan menyorot komitmen AS kepada forum paripurna ini untuk kerja sama ekonomi dengan negara-negara yang mewakili lebih dari 80 persen GDP dunia," jelas Jean-Pierre.

Dijelaskan bahwa Presiden Biden ingin membahas perubahan iklim, dampak global perang Vladimir Putin di Ukraina, serta isu pangan dan energi.

Pihak Kedutaan Besar Uni Eropa di Indonesia juga telah memberikan konfirmasi bahwa Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan hadir di G20 Bali. 

Presiden Joko Widodo juga telah memberikan undangan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, akan tetapi pemimpin Ukraina itu berkata tak akan hadir jika Rusia masih menyerang.

 

2 dari 4 halaman

Rusia Ancam Ngebom Kapal Pengangkut Gandum, BI Was-Was Harga Pangan Meroket

Sebelumnya, Bank Indonesia menilai, akan terjadi potensi kenaikan harga energi, minyak, dan gas beberapa bulan ke depan. Apalagi ditambah dengan ancaman baru Rusia yang akan mengebom semua kapal yang membawa gandum ke seluruh dunia. Hal itu menjadi potensi yang akan mengancam pasokan pangan, khususnya gandum.

“Dua hari yang lalu keluar ancaman Rusia akan mengebom semua kapal yang membawa gandum ke seluruh dunia. Jadi, itu potensi yang muncul baru dari sisi pasokan pangan yang akan terganggu lagi, dengan harga potensi naik,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang kali ini dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (31/10).

Oleh karena itu, Bank Indonesia memprediksi risiko harga komoditas masih akan tinggi ke depannya. Artinya, dunia sedang tidak baik-baik saja.

“Kita bukan menakuti tapi bagaimana kita memitigasi, karena semua negara sedang berperang dengan ancaman yang sama, semua menaikan suku bunga. Apapun resiko yang dihadapi dengan konteks masalah pertumbuhan yang melambat adalah prioritas kedua, karena masalah stabilitas tidak ada kata tawar,” ungkapnya.

Dody juga menilai tekanan inflasi yang bersumber dari meningkatnya inflasi pada kelompok administered price yang merupakan dampak dari penyesuaian harga BBM serta risiko fluktuasi kelompok volatile foods mendorong perlunya upaya pengendalian inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Kita berkumpul pada pagi hari ini meresmikan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Sulawesi Tengah.  Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Sulteng,” kata Dody dalam sambutannya.

3 dari 4 halaman

Usai Diserang Rusia, Warga di Kyiv Ukraina Kekurangan Air Bersih

 Orang-orang di ibukota Ukraina, Kyiv, harus mengantre untuk mendapatkan air setelah rudal Rusia menghantam fasilitas utama di seluruh negeri itu pada hari Senin.

Menurut informasi terbaru dari walikota kota, Vitaliy Klitschko, mengatakan 40% konsumen di Kyiv masih berusaha bertahan tanpa air, dan 270.000 rumah tidak memiliki listrik. 

Dilansir Channel News Asia, Selasa (1/11), tiga belas orang terluka dalam serangan di seluruh negeri itu, kata Ukraina.

Sementara itu, Rusia mengatakan serangan itu ditujukan pada kontrol militer dan sistem energi Ukraina, dan bahwa semua target terkena. Tujuang utamanya adalah sebagian tanggapan atas serangan terhadap kapal perang Rusia selama akhir pekan. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin.

Dalam informasinya, militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 45 dari 55 rudal yang diluncurkan. 

Untuk alasan keamanan, dunia luar jarang menunjukkan penghancuran infrastruktur kritis Ukraina oleh serangan udara Rusia.

Pejabat Ukraina mengatakan ini untuk menghindari berbagi informasi yang dapat digunakan dalam serangan di masa depan, termasuk lokasi yang terkena - atau berpotensi terlewatkan .Tetapi konsekuensi dari terhentinya air dan listrik pada hari Senin terlihat di mana-mana. Pemadaman listrik bergilir pun telah terjadi di beberapa daerah.

4 dari 4 halaman

Masalah Listrik

Ukraina pada umumnya telah didesak untuk mengurangi konsumsi listrik yang sudah "sangat hemat", dalam kata-kata Presiden Volodymyr Zelensky.

Di Kyiv, lampu jalan dimatikan dan bus listrik diganti dengan bus konvensional.

Antrean panjang terlihat di seluruh kota, ketika penduduk berbaris untuk mengambil air dari pompa setelah pasokan mereka sendiri terputus.

Klitschko sebelumnya mengatakan sebanyak 80% dari konsumen Kyiv telah ditinggalkan tanpa air di rumah mereka, dan mendesak sesama penduduk ibukota untuk pergi keluar dan persediaan.

Dalam pembaruan selanjutnya, dia mengatakan banyak rumah tangga telah terhubung kembali.