Liputan6.com, Guayaquil - Sedikitnya dua orang tewas dan 18 terluka dalam serangkaian bentrokan pekan ini antara jaringan kriminal yang bersaing di Lembaga Pemasyarakatan Litoral di kota Guayaquil, Ekuador, kata polisi Kamis (3/11).
Bentrokan pecah pada Selasa dan berlanjut hingga Kamis setelah polisi memulai proses pemindahan 1.002 tahanan dari penjara terbesar di negara itu ke lembaga pemasyarakatan lainnya.
Baca Juga
Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (3/11/2022) dalam laporan terbaru tentang kerusuhan itu, polisi mengatakan bahwa dua narapidana tewas dan 18 lainnya terluka.
Advertisement
Mereka yang jadi korban termasuk enam tahanan, sembilan petugas polisi dan tiga personel militer.
Victor Zarate, komandan Zona 8 Polisi Nasional, yang meliputi kota Guayaquil, mengatakan kepada media lokal bahwa 700 petugas polisi dari unit taktis dan 470 pasukan Angkatan Bersenjata turun tangan untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara.
Petugas berseragam menanggapi aksi kekerasan dengan membawa senjata.
Sementara itu, Kantor Kejaksaan Negeri mengatakan di media sosial bahwa mereka telah memulai penyelidikan awal atas insiden tersebut.
Kerusuhan di Penjara Ekuador Tewaskan 43 Orang
Sebelumnya, juga terjadi kerusuhan penjara yang mematikan pecah antara geng narkoba yang bersaing, dalam episode berdarah terbaru dari gelombang kekerasan yang melanda penjara negara itu.
Empat puluh tiga tahanan dipastikan tewas pada Mei 2022 ketika lebih dari 200 komando polisi mengambil alih kembali sayap keamanan maksimum penjara Santo Domingo de los Tsáchilas, sekitar dua jam perjalanan dari ibukota Quito, tetapi jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Selasa (10/5/2022).
Kekerasan di Penjara
"Benar-benar ada banyak kekejaman," kepala polisi Ekuador, Fausto Salinas, mengatakan kepada wartawan, menambahkan bahwa granat tangan, senapan mesin, revolver dan amunisi telah ditemukan di penjara.
Sebelumnya pada hari Senin, dia mengatakan kepada televisi lokal bahwa pemicu langsung kekerasan adalah pemindahan seorang pemimpin geng dari penjara lain.
“Kehadiran orang ini menimbulkan konflik dan kekerasan,” katanya, mengkritik otoritas kehakiman yang memerintahkan pemindahan tersebut.
Pembantaian terbaru ini merupakan insiden kekerasan berskala besar pertama di penjara Santo Domingo tahun ini.
Pada Februari 2021, 33 narapidana tewas di penjara yang sama, banyak dari mereka dipenggal dan dipotong-potong, sebagai bagian dari serangan simultan yang dikoordinasikan oleh geng kriminal di berbagai penjara yang menyebabkan total 78 orang tewas di seluruh negeri.
Analis mengatakan lonjakan kekerasan penjara dimulai ketika geng kriminal lokal mulai berlomba-lomba untuk bekerja dengan saingan kartel narkoba Sinaloa Meksiko dan Jalisco Generasi Baru.
Advertisement
Insiden Lainnya di Ekuador
Ekuador – yang terletak di antara Kolombia dan Peru, dua negara penghasil kokain terbesar di dunia – adalah rute penyelundupan yang strategis karena garis pantai Pasifiknya yang panjang dan armada kapal serta penangkapan ikan yang besar.
Dalam empat bulan pertama tahun ini, pihak berwenang Ekuador telah menyita 85 ton kokain , dua kali lipat dari jumlah yang disita tahun sebelumnya.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Israel, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan mengatakan: "Ini adalah hasil yang tidak menguntungkan dari kekerasan geng," dalam sebuah tweet.
Sebelumnya, sedikitnya 12 narapidana tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam kerusuhan yang terjadi pada Minggu 3 April pagi di sebuah penjara di Ekuador selatan, menurut laporan awal oleh otoritas penjara.
Kerusuhan terjadi di kota Cuenca di sebuah fasilitas yang dikenal sebagai penjara Turi, salah satu kompleks pemasyarakatan terbesar di negara itu, demikian dikutip dari laman Xinhua, Senin (4/4/2022).
Menanggapi kerusuhan tersebut, pemerintah mengirimkan lebih dari 800 anggota Polri dan TNI untuk memulihkan ketertiban.
Evakuasi
Pihak berwenang mengindikasikan bahwa selama gangguan, 90 tahanan dievakuasi, termasuk 10 yang terluka.
"Sayangnya, penjara telah lama menjadi ancaman permanen, tetapi hari ini keinginan itu ada dan kami akan mengambil tindakan yang diperlukan," kata Carrillo, menambahkan bahwa langkah-langkah sedang diambil untuk mencegah potensi kerusuhan di penjara lain di negara itu.
Kekerasan telah menjadi lebih umum di penjara Ekuador dalam beberapa tahun terakhir karena bentrokan antara geng-geng yang bersaing memperebutkan kendali.
Kerusuhan paling mematikan pernah terjadi pada September 2021 ketika 116 tahanan tewas dan 80 lainnya terluka.
Advertisement