Liputan6.com, Jakarta - Warga di seluruh Amerika Serikat mulai memberikan suara mereka dalam pemilihan paruh waktu 2022 atau midterm election.
Sekitar 435 kursi DPR AS diperebutkan. Selain kursi dewan perwakilan, sejumlah pemilihan di negara bagian dan lokal lainnya juga sedang dilangsungkan.
Baca Juga
Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (9/11/2022), pemilihan paruh waktu dilakukan saat Amerika Serikat berjuang melawan inflasi dan harga gas yang tinggi, serta kekhawatiran tentang resesi ekonomi.
Advertisement
Kekhawatiran utama lainnya bagi pemilih termasuk masalah aborsi, kejahatan, kebijakan senjata, dan imigrasi, antara lain.
Seorang pemilih yang tinggal di Virginia mengatakan kepada Xinhua bahwa dia prihatin soal ekonomi AS dan mengkritik Demokrat yang tengah memimpin saat ini.
Ia mengatakan, agenda mereka telah berdampak negatif terhadap negara.
Bagi Leinaala Zettlemoyer, seorang pendukung Demokrat dari Pennsylvania, menyebut hak-hak perempuan adalah masalah penting.
Lebih dari 70 persen pemilih Amerika berpikir bahwa Amerika Serikat sedang menuju ke arah yang salah, menurut jajak pendapat nasional terakhir NBC News yang dirilis pada Mingg kemarin.
Survei tersebut juga menemukan bahwa 81 persen gabungan mengatakan mereka "sangat" atau "agak" tidak puas dengan ekonomi AS.
Presiden AS Joe Biden, yang tidak bertarung dalam pemilu tahun ini memposting serangkaian tweet pada Selasa kemarin.
Ia berusaha untuk menyoroti pencapaian pemerintah sambil memperingatkan potensi dari Partai Republik yang hendak merebut kekuasaan.
Â
Ambisi Trump
Â
Mantan Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di luar lokasi pemungutan suara di Palm Beach, Florida, bahwa ia telah memilih Gubernur Ron DeSantis, yang sedang mengincar masa jabatan kedua.
Trump, yang sering mengisyaratkan untuk mencalonkan diri lagi di Gedung Putih pada 2024, mengatakan bahwa ia akan memberikan "pengumuman besar" pada 15 November mendatang di perkebunan Mar-a-Lago-nya di Florida.
Menurut data yang dikumpulkan, hampir 46 juta suara telah diberikan dalam pemungutan suara awal di seluruh negeri.
"Secara keseluruhan, Amerika Serikat dan para pemilihnya dalam suasana hati yang buruk," kata lembaga jajak pendapat terkenal Amerika John Zogby kepada wartawan pada briefing virtual bulan lalu.
"Akan ada orang yang saling menyalahkan."
Â
Advertisement
Jajak Pendapat
Menurut FiveThirtyEight, sebuah situs web Amerika yang berfokus pada analisis jajak pendapat dan politik, diyakini bahwa Partai Republik akan memenangkan DPR dalam siklus pemilihan ini.
Total biaya pemilihan negara bagian dan federal dalam siklus pemilihan ini diproyeksikan melebihi 16,7 miliar dolar AS, menurut analisis yang dirilis oleh OpenSecrets, pengawas keuangan nirlaba yang berbasis di Washington, D.C.
"Tidak ada pemilu paruh waktu lainnya yang membutuhkan uang sebanyak itu," kata Sheila Krumholz, direktur eksekutif OpenSecrets.
"Kami melihat total pemecahan rekor yang dihabiskan untuk pemilihan."