Sukses

IRIS Dena Kapal Perang Buatan Militer Iran Berlabuh di Jakarta

Kapal perang Iran, IRIS Dena mengunjungi Indonesia sejak Sabtu 5 November 2022. Kapal ini diproduksi secara mandiri oleh Iran.

Liputan6.com, Jakarta - Armada laut Iran, Islamic Republic of Iran Ship (IRIS) Dena berkunjung ke Indonesia sejak Sabtu, 5 November 2022. Kapal Iran ini berlabuh di Dermaga JITC II, Pelabuhan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Kapal perang ini dikirim oleh Komando Iran untuk menyampaikan pesan perdamaian internasional dan kerjasama pendidikan angkatan laut. 

Dalam acara Open Ship IRIS Dena bersama media, Rabu (9/11/2022), Kapten Fattahi menjelaskan tentang asal-usul kapal itu.

Kapal Iran Dena merupakan satu dari tiga kapal perang yang diproduksi secara mandiri oleh Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan Iran. Dua lainnya adalah Jamaran dan Danovan.

Produksi mandiri kapal dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan kemandirian Iran, khususnya di bidang pertahanan.

IRIS Dena, kapal berjenis FFG 75, secara khusus berfungsi untuk melakukan pengamanan lalu lintas perdagangan internasional jalur laut.

Sub Letnan Moein Najafzadeh, atase bagian persenjataan ringan, menceritakan kegagahan kapal perang buatan Iran pada 2021. "Kapal perang Dena berukuran panjang 95 meter dan lebar 11 meter dengan 6 dek," ujar Moeiz.

Nama Dena, berasal dari nama salah satu gunung di Iran,yang menggambarkan kekuatan dan kebanggaan dalam menerjang ombak selama menjaga wilayah perbatasan Iran.

Kapal yang dihuni oleh 130 kru dari komando angkatan laut Iran ini membawa sekitar 130 awak kapal. Kapal Dena juga dijaga oleh marinir, khusus untuk penjagaan keamanan di kapal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dilengkapi Persenjataan

Sebagaimana kapal perang, IRIS Dena dilengkapi dengan sistem persenjataan. Di kapal ini, ada dua jenis persenjataan, ringan dan berat. Salah satunya, ada meriam sebagai bersenjataan ringan yang terletak di dek utama kapal. Meriam dengan jarak penembakan 16 km ini berfungsi untuk melawan ancaman di darat dari laut.

Atase Moein menyebutkan, "Persenjataan ini untuk menghadapi berbagai ancaman yang datang dari bawah ataupun dari udara."

Untuk menautkan kapal ini, ada jangkar seberat 1.000 ton. Menurut Moein, berat jangkar itu seperseribu dari berat kapal, sesuai dengan standar keamanan.

Terkait jangka waktu pelayaran, IRIS Dena dapat bertahan 25-30 hari secara mandiri, bahkan dapat bertahan terus menerus jika disokong dengan kapal logistik.

IRIS Dena dapat berlayar dengan kecepatan maksimal 50 km/jam, bergantung dengan kondisi dan cuaca. Sementara kecepatan rata-rata IRIS Dena di lautan sekitar 36 km/jam.

 

3 dari 4 halaman

Insiden Penyerangan Kapal Tanker Israel, Iran Bantah Terlibat

Iran mengatakan pada Minggu 1 Agustus 2021 bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan terhadap sebuah kapal tanker produk minyak yang dikelola Israel di lepas pantai Oman.

Bantahan itu merujuk pada insiden pekan lalu yang menewaskan dua orang yang menurut Israel dilakukan oleh Republik Islam Iran.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menuduh Teheran "mencoba mengelak dari tanggung jawab" atas insiden Kamis, dan menyebut bantahan itu "pengecut".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan pada konferensi pers mingguan bahwa "rezim Zionis (Israel) telah menciptakan ketidakamanan, teror dan kekerasan ... Tuduhan tentang keterlibatan Iran ini dikutuk oleh Teheran."

"Tuduhan seperti itu dimaksudkan oleh Israel untuk mengalihkan perhatian dari fakta dan tidak berdasar," kata Khatibzadeh.

Seorang warga Inggris dan seorang warga Rumania tewas ketika Mercer Street, kapal milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel, diserang, tampaknya oleh sebuah pesawat nirawak (drone), kata seorang pejabat pertahanan AS, meskipun bukti konklusif masih diperlukan.

4 dari 4 halaman

Joe Biden ke G20 Bali, Ini Pesan Dubes Iran Mohammad Azad

Duta Besar Iran di Indonesia, Mohammad Azad, angkat bicara tentang G20 Summit yang segera digelar di Bali. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dipastikan akan hadir. Amerika Serikat saat ini masih terus memberikan sanksi terhadap Iran. Ketika gelombang pandemi COVID-19 sedang merebak di Iran, Dubes Iran mengkritik AS karena terus memberikan sanksi, akibatnya Iran kesulitan mendapatkan keperluan kesehatan.

Dubes Iran lantas berharap agar G20 Bali bisa menolak unilateralisme. 

"Saya lihat Indonesia telah memilih slogan, atau pesan, atau semangat yang baik, yaitu Recover Together, Recover Stronger di mana ini memperlihatkan bahwa semangat yang terjadi adalah semangat kerja sama," Dubes Azad di atas kapal perang IRIS Dena di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (9/11/2022).

"Kami berharap dalam pertemuan kali ini, KTT ini, hal-hal dan pendekatan-pendekatan terkait dengan unilateralisme digantikan dengan multilateralisme. Tindakan sepihak digantikan dengan kerja sama antara berbagai negara," lanjutnya.

Dubes Iran menilai G20 dan KTT di bawah kepemimpinan Indonesia merupakan hal sangat penting, sehingga ia berharap menghasilkan hal yang baik untuk semua negara.

Presiden AS Joe Biden akan datang pada 13 November 2022. Juru bicara Gedung Putih menyebut Joe Biden akan membawa sejumlah isu, termasuk perubahan iklim, dampak global perang Vladimir Putin di Ukraina, serta isu pangan dan energi.

"Di Bali, Presiden akan memuji kepemimpinan G20 Presiden Widodo dan menyorot komitmen AS kepada forum paripurna ini untuk kerja sama ekonomi dengan negara-negara yang mewakili lebih dari 80 persen GDP dunia," jelas Karine Jean-Pierre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.