Sukses

Arab Saudi: Dunia Tak Tahan 3 Minggu Tanpa Minyak Kami

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz Bin Salman

Liputan6.com, Riyadh - Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menegaskan bahwa dunia sangat bergantung pada minyak dari kerajaannya. Ia bahkan menyebut dunia tidak tahan sebulan tanpa minyak Arab Saudi. 

Dilaporkan Saudi Gazette, Kamis (10/11/2022), Pangeran Abdulaziz berbicara dalam konteks perlindungan dari serangan siber di Global Security Forum edisi kedua. Ia menyorot bahwa sektor energi juga bisa menjadi target serangan.

Serangan siber dinilai sebagai serangan tanpa tentara, namun dampaknya besar. Arab Saudi juga ternyata menghadapi serangan siber.

"Kami sekarang memulihkan diri dengan cepat dari serangan-serangan siber, dan serangannya datang tanpa peringatan atau pengetahuan," ujarnya.

Pangeran Abdulaziz berkata dunia hanya bertahan dua atau tiga minggu tanpa minyak Arab Saudi. Ia pun berpesan pada forum itu agar selalu waspada. 

Global Security Forum didirikan oleh Arab Saudi. Tahun ini, acara digelar pada 9-10 November 2022 di Riyadh. Acara itu melibatkan lebih dari 1.000 peserta di lebih dari 100 negara. 

Konsep GCF 2022 adalah Rethinking the Global Cyber Order. 

Sejumlah pembicara yang hadir termasuk ahli fisika Michio Kaku yang mengajak dunia untuk bersiap menyambut "era kuantum". 

Turut hadir sebagai pembicara adalah Managing Director World Economic Forum (WEF) Jeremy Jurgens, Presiden Interpol Ahmed Naser Al-Raisi, CEO Aramco Amin Nasser, CEO Kapersky Eugene Kaspersky, serta ada juga pembicara dari WHO, Unicef, Amazon Web Services, dan WeProtect Global Alliance.

2 dari 4 halaman

KTT G20 Gaungkan Transisi Energi

Beralih ke G20, Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 salah satunya membidik soal kampanye transisi energi sebagai solusi perubahan iklim. Ini dihadirkan dalam bentuk penggunaan kendaraan listrik.

Kementerian BUMN melalui berbagai perusahaan pelat merah turut andil dalam hal tersebut. Disamping juga mendorong 3 agenda penting, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chain Reynaldi Istanto mengunkap dukungan BUMN kepada transisi energi bukan teori semata. Namun bisa diwujudkan dengan berbagai upaya yang dilakukan.

"Disini untuk mendukung energy transition ini kita bukan hanya sekedar teori, jadi memang untuk energi transisi ini di KTT G20 langsung medorong bagaimana ekosistem daripada EV, mobil listrik, bus listrik dan motor listrik," kata dia dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Selasa (8/11/2022).

Dia menyebut pemerintah telah melakukan kerja sama dengan produsen mobil listrik seperti Toyota, Wuling, dan Hyundai dalam menyediakan armada. Total ada 962 mobil listrik yang akan digunakan di KTT G20 di Bali.

"Nah tentu kita di BUMN dimana perannya? Disinilah BUMN melalui PLN dan juga Pertamina Patra Niaga juga mendukung dari pengembangan SPKLU-nya atau charging stationnya," terangnya.

Di sisi stasiun pengisian baterai itu, BUMN telah menyediakan sebanyak 300 stasiun pengisian di Bali. Rinciannya, 68 unit merupakan ultra fast charging, 21 unit fast charging, 200 homecharging, dan 11 bus charging.

"Kami juga mendukung untuk bus listrik. Kita memang disini INKA memproduksi bus listirk pertama kali di KTT G20 ini juga mendukung 24 unit bus listrik ukuran 8 meter, ini juga momentum showcasing produk BUMN bisa ke arah energi terbarukan," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Kawal Forum G20, PGN Sediakan Energi Bersih di Bali

Subholding Gas Group berkomitmen mengawal Forum G20 terkait Nett Zero Emission, dengan menggencarkan penyaluran gas bumi non pipa yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) di Bali.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, gas bumi merupakan salah satu bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan, karena menghasilkan lebih sedikit polusi atau emisi daripada bahan bakar fosil yang lain. Semakin banyak industri dan komersial yang menggunakan gas bumi, maka dapat menyumbang pengurangan emisi karbon yang cukup besar. 

"Kebutuhan energi sektor cukup besar, sehingga efektif untuk mengurangi emisi karbon," kata Faris, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (5/11).

Guna menjaga kehandalan pasokan, Afiliasi Subholding Gas Pertamina, PT Pertagas Niaga, telah mengoperasikan Terminal Mengwi station pengisian CNG yang berlokasi di Badung, Bali. Terminal Mengwi memiliki kapasitas pengisian sebesar 600 - 1.000 M³ per jam.

Dari station ini, CNG dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan berbagai moda transport seperti yang dikemas ke dalam tabung cylinder atau cradle dengan volume lebih besar, kemudian dikirim ke pelanggan seperti sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Faris mengungkapkan, PT Gagas Energi Indonesia, PGN Grup menyalurkan CNG di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, diperkiraan mencapai 3.000 M³ per bulan. Sedangkan proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M³ per bulan di akhir 2022.

4 dari 4 halaman

Harga Minyak Dunia Turun 2 Persen usai Kasus Covid-19 di China Naik

Harga minyak turun 2 persen pada hari Selasa di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar. Ini karena wabah COVID-19 memburuk di importir minyak mentah utama China, dan kegelisahan tentang hasil pemilihan paruh waktu AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (9/11), harga minyak brent berjangka untuk pengiriman Januari turun USD 2,34 menjadi USD 95,59 per barel, melemah 2,4 persen. Minyak mentah AS turun USD 2,64, atau 2,9 persen, menjadi USD 89,15 per barel. 

"Pasar memasuki hari ini dengan tingkat skeptisisme tertentu seputar pemilihan ... Ini menunggu untuk melihat apa hasilnya adalah jenis situasi di sini," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.

Pada hari Senin, kedua tolok ukur mencapai level tertinggi sejak Agustus di tengah laporan bahwa para pemimpin di China sedang mempertimbangkan untuk keluar dari pembatasan ketat COVID-19 di negara itu.

Tetapi kasus-kasus baru telah melonjak di Guangzhou dan kota-kota China lainnya, meredupkan prospek pembatasan yang lebih sedikit.

"Meningkatnya kasus COVID di China ada di radar sebagian besar pedagang pagi ini, karena berita penguncian berlanjut," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.