Sukses

Jenazah WNI yang Ditembak di Parkiran AS Akan Dipulangkan Jumat 11 November 2022

Seorang WNI laki-laki tewas ditembak di Westmoreland, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Westmoreland - Pemerintah Indonesia akan segera membawa pulang jenazah WNI yang menjadi korban penembakan di parkiran Westmoreland, Amerika Serikat. Jenazah diharapkan tiba di Indonesia pada akhir pekan ini.

Berdasarkan laporan VOA Indonesia, Jumat (11/11/2022), KJRI NY telah melakukan verifikasi dan almarhum berstatus WNI. Sesuai keterangan pihak Kepolisian Westmoreland County, almarhum meninggal karena ditembak,” ujar Oki Yanuar, konsul di KJRI New York saat dihubungi VOA.

Ia tidak mengidentifikasi nama dan rincian lain karena masih harus menunggu pernyataan pihak kepolisian dan izin keluarga. Namun KJRI New York memastikan kesiapan untuk membantu proses pemulangan jenazah ke tanah air.

“Fokus kami sekarang adalah memulangkan jenazah," ujar Oki. Ia berkata rencananya jenazah dipulangkan pada 11 November 2022.

"Dan tiba di Cengkareng Minggu malam (13/11)," tambahnya.

Sejumlah media lokal di Amerika memberitakan insiden penembakan di lapangan parkir pusat perbelanjaan Lowe’s di Rostraver Square, Westmoreland County, Pennsylvania Sabtu lalu (5/11). Rostraver Square adalah suatu kawasan yang sibuk di mana terdapat beberapa pusat perbelanjaan besar, restoran, hotel dan toko-toko eceran. Insiden penembakan ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 7.20 malam waktu setempat.

Kantor jaksa Westmoreland County mengatakan satu orang tersangka telah ditangkap Minggu malam (6/11) dan hingga saat ini ditahan di Lapas Westmoreland County di Hempfield. Identitas tersangka belum dirilis. “Penyelidikan menunjukkan ini merupakan serangan terisolasi, yang menarget korban,” demikian petikan pernyataan kantor jaksa itu.

Oki Yanuar di KJRI New York membenarkan hal itu. “Sesuai keterangan pihak Kepolisian Westmoreland County, memang benar insiden ini bersifat ‘targeted’ dan ‘isolated,” ujarnya.

2 dari 4 halaman

Kasus Novita Kurnia

Insiden penembakan WNI ini hanya berselang satu bulan dari insiden penembakan salah sasaran di San Antonio, Texas, yang menewaskan Novita Kurnia Putri pada 4 Oktober lalu.

Menurut pemberitaan media lokal setempat yang mengutip pernyataan Sherrif Bexar County, Javier Salazar, Novita sedang berada di dalam rumah – yang sebagian disewakan menjadi AirBnB – dan menjadi salah satu dari sasaran penembakan. Novita sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi nyawanya tak tertolong. Suaminya, Robert A. Brazil, yang berada di lantai dua selamat. 

Jenazah Novita telah dipulangkan pihak KJRI Houston ke Semarang, Jawa Tengah, pertengahan Oktober lalu.

Sebelumnya dilaporkan, jenazah Novita Kurnia Putri dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonoloyo Bumirejo, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (30/10).

Wanita Warga Negara Indonesia (WNI) itu menjadi korban penembakan brutal di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, pada Selasa (4/10) lalu.

3 dari 4 halaman

Suami Berduka

Suami Novita, Robert Brazil Jr turut hadir dalam pemakaman itu. Ia bersama jenazah diterbangkan dari Negeri Paman Sam dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Isak tangis pun pecah saat prosesi pemakaman. Kedua orangtua Novita, adik, suami serta ratusan pelayat dan perwakilan petugas Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Sebelumnya, kedatangan jenazah Novita disambut isak tangis keluarga dan kerabat yang sudah menunggu di rumah duka. Ayah Novita, Ade Sutisna, mengaku pasrah dengan kepulangan jenazah anaknya itu.

"Keluarga pasrah, yang penting sudah sampai," katanya dikutip dari Antara.

Suami Novita, Robert Brazil juga sangat terpukul atas kepergian istri tercinta. Prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat itu mengaku akan berusaha memaafkaan pelaku, tetapi ia berharap kedua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Mungkin kita saat ini harus mencoba memaaafkan meskipun itu sulit. Tapi kita mencoba memaafkan, tapi hukum harus tetap berjalan,” kata Robert usai menghadiri pemakaman.

4 dari 4 halaman

Ingin Melindungi Istri

Pada malam kejadian, Robert tak menyangka istrinya menjadi korban penembakan. Ia mengaku bingung ketika mendapati Novita sudah dalam kondisi tergeletak.

“Kalau saya tahu lebih dulu, pasti saya bisa meminta Novita untuk tiarap atau berlindung. Saya tidak pernah duga kejadian itu bakal datang,” ujarnya.

Robert pun berkisah soal detik-detik menegangkan insiden yang membuat istrinya meninggal. Saat penembakan terjadi, ia yang sedang berada di lantai dua rumahnya, mendengar suara gaduh.

“Saya sedang beristirahat di lantai dua rumah, lalu mendegar suara ribut-ribut di lantai satu. Saat itu, Novita ada di lantai satu sedang menonton film,” ujarnya.

Robert kemudian segera turun ke lantai satu untuk memeriksa kondisi istrinya. Namun, ia sendiri harus berlindung dan tiarap untuk melindungi diri.

“Ada suara ribut lalu saya turun sambil tiarap mengecek Novita,” ucapnya.