Sukses

Riset Prediksi Indonesia Untung Banyak, Tamu KTT G20 Diperkirakan Habiskan Rp 10 T di Tanah Air

Tamu yang hadir dalam KTT G20 diperkirakan menghabiskan dana akumulatif sebanyak Rp 10 Triliun.

Liputan6.com, Bali - Pertemuan para pimpinan negara atau leader's summit akan diadakan pada 15-16 November mendatang, dan bertempat di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali. 

Namun, berbagai rangkaian acara dan side event telah dilaksanakan sepanjang tahun. 

Dengan banyaknya tamu, undangan serta delegasi yang datang ke Indonesia dalam rangka KTT G20, Indonesia juga meraup keuntungan dari total belanja mereka selama berada di Tanah Air.

Riset UI menunjukkan, para tamu negara yang menghadiri G20 diperkirakan menghabiskan belanja untuk berbagai keperluan hingga Rp 10 triliun. Pertemuan para kepala negara ini memberi dampak yang jauh lebih besar dibanding perhelatan lainnya seperti pertemuan tahunan Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), serta Asian Games.  

Sementara untuk jangka panjang, pelaku pasar berharap terselenggaranya konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 berdampak bagi masuknya investasi asing ke Indonesia. Kinerja investasi sebagai motor penggerak perekonomian diharapkan mampu meningkatkan kontribusinya bagi produk domestik bruto (PDB) hingga tiga tahun mendatang.  

"Yang lebih kita harapkan pertemuan ini membawa dampak yang signifikan untuk jangka menengah-panjang dengan masuknya investasi ke Indonesia," ujar Ekonom Universitas Indonesia (UI), Fithra Faisal Hastiadi, kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Jumat (11/11/2022), seperti dikutip dari rilis resmi G20. 

2 dari 4 halaman

Keuntungan bagi Indonesia di Bidang Investasi

Posisi Presidensi G20 membawa keuntungan bagi Indonesia menguatkan posisinya sebagai negara yang layak untuk tujuan investasi.

“Pemerintah harus bisa memberi keyakinan dan menciptakan kepastian hukum bagi investor untuk memulai usahanya di Indonesia.”

Managing Director PT Samuel International Harri Su menambahkan, mata dunia sedang terarah kepada Indonesia.

“Ini adalah saat yang tepat mengarahkan mata investor memilih kita, bukan negara Asia lainnya,’’ ujar Harri Su. 

Pada kuartal ketiga 2022, realisasi investasi tumbuh sebesar 42,1% dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari penanaman modal asing (PMA) sebesar 54,9% atau secara nominal sebesar Rp168,9 triliun. Sisanya berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp138,9 triliun atau memberi kontribusi sebesar 45,1% dari total investasi. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), investasi memberikan sumbangsih terbesar kedua bagi pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal ketiga 2022, setelah konsumsi rumah tangga.

3 dari 4 halaman

Manfaat Presidensi G20 bagi Indonesia

Dengan berbagai kegiatan sepanjang tahun, tentu terdapat banyak manfaat strategis dari Presidensi G20. Potensi ini dapat diukur dari aspek ekonomi, politik luar negeri, maupun pembangunan sosial. 

Pertama, diharapkan Presidensi G20 berdampak langsung bagi perekonomian, melalui peningkatan penerimaan devisa negara. Lebih dari 20 ribu delegasi internasional diperkirakan akan hadir kepada pertemuan yang akan diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. 

4 dari 4 halaman

Di Bidang Lain

Kedua, di bidang politik, sebagai Ketua G20, Indonesia dapat mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada ketiga sektor prioritas, yang strategis bagi pemulihan. 

Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk memperoleh kredibilitas atau kepercayaan dunia, dalam memimpin pemulihan global. Dalam diplomasi dan politik luar negeri, kredibilitas adalah modal yang sangat berharga.

Ketiga, di bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan. Presidensi G20 menjadi momentum untuk tunjukkan bahwa 'Indonesia is open for business'. Akan terdapat berbagai showcase atau event yang menampilkan kemajuan pembangunan Indonesia, dan potensi investasi di Indonesia.

Diharapkan hal ini berpeluang menciptakan multiplier effect bagi perekonomian daerah karena berkontribusi bagi sektor pariwisata, akodomasi (perhotelan), transportasi, dan ekonomi kreatif, serta UMKM lokal.