Liputan6.com, Jakarta - KTT G20 Bali menjadi harapan besar dalam penyelesaian krisis global yang terjadi. Sejarahnya, G20 sendiri didirikan oleh 19 negara dan 1 lembaga (Uni Eropa) untuk menyelesaikan krisis ekonomi pada 1997-1999.
Forum G20 dibentuk pada tahun 1999 melalui pertemuan para menteri keuangan negara-negara anggotanya. Sementara pertemuan tingkat presiden diadakan pertama kali pada 14-15 November 2008, dan diadakan setiap tahun setelah itu.
Mengutip dari laman resmi G20, Senin (14/11/2022), anggota G20 terdiri dari, Australia, Argentina, Brasil, Kanada, RRT (China), Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Advertisement
Selain itu, juga terdapat negara-negara lain yang diundang sebagai tamu, menyesuaikan dengan penyelesaian masalah yang dibahas.
Indonesia termasuk negara anggota G20.
Indonesia menjadi bagian G20 sejak forum dibentuk pada 1999. Saat itu, Indonesia tengah bangkit dari krisis ekonomi 1998, dikutip dari laman Kementerian Keuangan RI.
Pada pertemuan perdana, Indonesia hadir sebagai perwakilan dari kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dunia Islam. Dalam tahap pemulihan krisis itu, Indonesia dinilai memiliki ukuran dan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara, yang disebut sebagai emerging economy.
Sementara itu, dalam KTT G20 kali ini Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Indonesia bekerjasama dengan negara pelaksana G20 sebelumnya, Italia dan sesudahnya, India untuk menggelar acara -- tiga negara ini biasa disebut Troika.
Momen presidensi G20 ini menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
Negara-Negara Pelaksana KTT G20 Sebelumnya
Lalu, di mana saja KTT G20 telah diadakan?
KTT G20 Bali diadakan dengan tema "Pulih Bersama" atau "Recover Together", kesempatan memimpin presiden dunia ini akan dirasakan Indonesia lagi sekitar 20 tahun yang akan datang.
Sejak pertama kali diadakannya pertemuan presiden dalam G20 pada 2008 silam, pertemuan tingkat tinggi ini telah diadakan di 17 negara dengan konsep yang berbeda, menyesuaikan kondisi global yang ada. Berikut 17 negara pelaksanaan KTT G20 dan temanya.
2008 - Amerika Serikat dengan tema "Financial Markets and the World Economy".
2009 - Inggris "Stability, Growth, Jobs".
2009 - Amerika Serikat "From Crisis to Recovery".
2010 - Kanada "Recovery and New Beginnings".
2010 - Kores Selatan "Shared Growth Beyond Crisis".
2011 - Prancis "Building Our Common Future: Renewed Collective Action for The Benefit of All".
2012 - Meksiko "Promoting Growth and Jobs".
2013 - Rusia "Boosting Economic Growth and Job Creation”.
2014 - Australia "Acting Together to Lift Growth and Create Jobs, Building a Stronger, More Resilient Global Economy and Strengthening Global Institution”.
2015 - Turki “Collective Action for Inclusive and Robust Growth”.
2016 - RRT “Towards an Innovative, Invigorated, Interconnected, and Inclusive World Economy”.
2017 - Jerman “Shaping an Interconnected World”.
2018 - Argentina “Building Consensus for Fair and Sustainable Development”.
2019 - Jepang “Ensure Global Sustainable Development”.
2020 - Arab Saudi “Realizing Opportunities of the 21st Century for All”.
2021 - Italia “People, Planet, and Prosperity”.
Advertisement
Para Pemimpin Negara Mendarat di Bali untuk KTT G20 dengan Bayang-Bayang Konflik Geopolitik Dunia
Forum yang mempertemukan puluhan kepala negara dunia dan pejabat senior pemerintah dari negara penyumbang 80 persen ekonomi dunia ini, telah berlangsung selama setahun terakhir di Indonesia.
Melansir YouTube Kemkominfo TV, Presiden pertama yang telah tiba bali adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 21.45 waktu setempat pada Minggu, 13 November 2022. Kedatangan biden disambut oleh pertunjukan tari pendet, tari tradisional Bali.
Disusul oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Ibu Negara Kim Kon-hee yang tiba Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 22. 30 waktu setempat.
Adapun Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida beserta istri Yuko Kishida tiba di Bali Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WITA, untuk menghadiri KTT G20 Bali.
Kemudian ada Menteri Luar Negeri Rusia Segey Lavrov, Executive Chairman World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab, Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Gilbert F. Houngbo dan Presiden Islamic Development Bank (ISDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser juga tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Selain itu hadir juga Menteri Luar Negeri Mexico Marcelo Ebrard Casaubon ddan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
17 Kepala Negara Konfirmasi Hadir KTT G20 di Bali, 37 dari 41 Undangan
Sementara itu, berdasarkan data hingga Jumat 11 November 2022, Pemerintah RI telah menerima konfirmasi kehadiran langsung 17 pemimpin G20 pada saat KTT.
Kehadiran para pemimpin, termasuk Presiden RI Joko Widodo adalah sebanyak 37 orang dari total 41 undangan. Sementara pemerintah Fiji, karena tengah menjalani pemilihan umum, akan mengirimkan utusan khusus (special envoy).
Brasil dan Meksiko juga telah menginformasikan bahwa Presiden mereka tidak dapat hadir. Meksiko akan diwakili oleh Menlu Meksiko, sementara untuk Brasil masih dilakukan komunikasi mengenai bentuk partisipasinya.
Sebelumnya, yaitu pada 8 November 2022, Kementerian Luar Negeri telah menerima nota diplomatik dari Kedubes Rusia di Jakarta yang menyampaikan bahwa Presiden Putin tidak dapat hadir di Bali (in person). Sebagai gantinya, Menlu S Lavrov yang akan hadir secara in person.
Kehadiran 17 pemimpin G20 (termasuk Indonesia) ditambah 9 dari 10 negara undangan dan pemimpin 10 Organisasi Internasional merupakan tingkat kehadiran yang sangat tinggi di tengah situasi yang sangat sulit saat ini.
Penulis: Safinatun Nikmah
Advertisement