Sukses

PM Kanada Justin Trudeau Jadi Rebutan Selfie di G20

Pesona PM Kanada Justin Trudeau memikat hadirin G20.

Liputan6.com, Bali - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menjadi sasaran selfie oleh para delegasi G20 Bali. Justin Trudeau tiba di Bali pada Senin (14/11/2022). Pesawat Trudeau dikabarkan mengalami delay, sehingga ia langsung berangkat ke Nusa Dua untuk memberikan keynote speech di B20 summit.

B20 adalah salah satu rangkaian G20. Acara puncak B20 digelar pada 13-14 November 2022.

Dalam pidatonya, PM Trudeau membahas investasi Kanada, pentingnya kolaborasi antara bisnis, sipil, dan pemerintah, serta mendukung efek positif dari teknologi yang merata, dan menyorot pentingnya investasi ke sumber daya manusia.

Ia berpesan bahwa investasi kepada sumber daya manusia merupakan hal yang perlu dilakukan baik itu oleh perusahaan maupun pemerintah.

"Kita harus terus mengutamakan manusia dan para pekerja. Para pemimpin bisnis seperti kalian paham betul bahwa infrastruktur sosial sama pentingnya seperti membangun jalanan dan jembatan," ujar PM Justin Trudeau. 

"Pemimpin-pemimpin bisnis yang cerdas memahami bahwa mereka perlu berinvestasi pada pekerja mereka," tegas PM Trudeau.

Tak lupa, PM Trudeau ikut membahas dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Perang tersebut dianggap memicu masalah pangan dan energi.

"Perang brutal Rusia di Ukraina menciptakan krisis pangan dan energi, mengganggu rantai pasokan, menambah biaya hidup," ucap PM Trudeau.

Setelah selesai pidato, Justin Trudeau langsung dikerubungi para hadirin di penutupan B20 Summit. Para warga antusias ingin selfie dengan perdana menteri yang terkenal tampan itu.

Kerumunan warga terus mengelilingi PM Trudeau untuk meminta selfie saat ia berjalan hingga pintu keluar aula. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jelang G20 Summit

B20 Summit merupakan rangkaian dari acara G20. Setelah penutupan B20 Summit pada Senin (14/11/2022), selanjutnya Indonesia akan menggelar G20 Summit bersama para pemimpin negara G20. 

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi menfokuskan pengamanan di Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang Banyuwangi, jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali.

Sejumlah personel bersenjata lengkap ditempatkan di sejumlah titik terutama tempat publik, dan pintu masuk menuju Bali. Beberapa personel juga ditempatkan di Pelabuhan ASDP Ketapang dengan BKO Anggota Brimob dan TNI. 

Personel juga dilengkapi peralatan metal detektor, mobil X-ray, bahkan Sat Samapta menurunkan anjing pelacak K-9, Brimob dengan Jibom dan sniper ikut disiagakan.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa menyebut, ada sejumlah titik yang menjadi fokus pengamanan KTT G20 di Bali. Pihaknya melaksanakan pemeriksaan di pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang.

Adapun pemeriksaan dilakukan di pintu masuk pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang adalah pemeriksaan terhadap kendaraan pribadi atau umum, pengemudi mobil pribadi yang membawa barang, para penumpang kapal dan pengendara sepeda motor.

”Kami lakukan pemeriksaan kelengkapan mulai KTP, SIM, STNK,dan kelengkapan lainnya termasuk protokol kesehatan,” ujarnya, Senin (14/11/2022).

Kombes Deddy juga menyampaikan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dan menjadi tempat penyelenggaraan KTT 20 merupakan sebuah kepercayaan, kehormatan, dan suatu kebanggaan.

Namun yang sangat penting dipahami adalah di balik kehormatan itu terkandung tanggung jawab dan tantangan yang besar bagi kita untuk memastikan KTT presidensial G20 dapat berjalan dengan aman lancar.

Di Banyuwangi, fokus pengamanan berada di Pelabuhan PT ASDP Ketapang, pelabuhan rakyat, termasuk pengamanan laut serta Bandara Internasional Banyuwangi.

"16 November 2022 bukanlah pertemuan yang biasa, Karena merupakan forum utama kerja sama ekonomi global yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar,” terang Kapolresta.

3 dari 4 halaman

Berbagai Simulasi

Kombes Pol Deddy menyampaikan bahwa ada berbagai simulasi pengamanan untuk memastikan kegiatan KTT presidensial G20 tersebut. Beberapa hal yang diantisipasi yakni, masih terjadinya gerakan aksi terorisme dan radikalisme yang mengancam kedaulatan NKRI.

“Perlu diingatkan bahwa tanggung jawab pengamanan bukanlah tugas yang ringan. Harus kita siapkan semaksimal mungkin dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di atas pundak kita kehormatan negara menjadi tanggung jawab kita semua, harga diri bangsa harus kita pertaruhkan dengan sekuat tenaga,” tegasnya.

Sehingga perlu adanya langkah yang serius dalam pengamanan G20 ini. Selain itu, adanya kedatangan tokoh-tokoh penting, kepala negara ataupun kepala pemerintahan negara-negara besar juga menjadi perhatian.

Kombes Pol Deddy menyampaikan bahwa forum KTT G20 mewakili lebih dari 75 persen perdagangan dunia yang akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting kepala kepala negara ataupun kepala pemerintahan negara-negara besar

4 dari 4 halaman

Jokowi: Presidensi G20 Kali Ini Terberat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong agar perundingan kerja sama Indonesia–Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat mengalami kemajuan yang signifikan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). 

"Perundingan ke-12 sudah dijadwalkan di akhir 2022. Saya berharap perundingan akan mengalami kemajuan termasuk untuk isu pengadaan barang pemerintah, UKM dan pajak ekspor," kata Jokowi dalam pengantarnya, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (14/11/2022).

Sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, Jokowi juga menginginkan agar kerja sama ASEAN dan Uni Eropa makin meningkat.

Salah satu fokus keketuaan Indonesia, kata dia, adalah mengisi kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengungkap kondisi dunia yang sulit saat ini. Menurutnya, Presidensi G20 kali ini menjadi yang terberat dalam sejarah.

"Iya presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20," ujar eks Wali Kota Solo itu.

Selain itu, dia juga meminta Komisi Eropa dan G7 dapat memberikan dukungan dan fleksibilitas di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Hal ini agar KTT G20 bisa menghasilkan deklarasi.

"Saya ingin hasil kerja konkret G20 yang ditunggu dunia tetap dapat dihasilkan. Sekali lagi dukungan Yang Mulia akan sangat dihargai," jelas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.