Sukses

Kala Para Menteri Indonesia di KTT G20 Pakai Kain Lokal Sarat Makna

Indonesia pun menjadi pusat perhatian dunia saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

Liputan6.com, Jakarta Hampir setahun rangkaian Presidensi G20 berlangsung di beberapa kota di Indonesia, dan puncaknya adalah KTT di Bali, pada 15-16 November.

Indonesia pun menjadi pusat perhatian dunia saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

Sisi yang juga menarik perhatian dari kegiatan yang juga melibatkan berbagai Kementerian tersebut adalah hal unik dan khas Nusantara, yaitu busana dari kain atau wastra Indonesia yang dikenakan para Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Kain Tenun

Menteri Keuangan Sri Mulyani, Minggu 13 November 2022 di acara Finance and Health Hackathon 2022 di Hotel Mulia, Nusa Dua tampil mengenakan atasan dari bahan Tenun Buku Sulawesi warna putih berwana emas dan bermotif rintik hujan. Dipadu celana panjang hitam yang di bagian bawah mata kakinya terselip zipper atau resleting dan dilengkapi sepatu kets warna putih.

Sebelumnya, pada acara peluncuran Environmental, Social, and Governance (ESG) Framework and Manual di Hotel Movenpick, Jimbaran, Bali, Sabtu siang 12 November, Sri Mulyani tampil mengenakan atasan berbahan Tenun Tidore, Maluku Utara bermotif Barakati dengan kombinasi warna hijau tua, abu-abu muda dan hitam berpadu celana panjang hitam.

Menurut Leni Nurlaini, Koordinator layanan pimpinan dan logistik G20 kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), semua busana yang dikenakan Menkeu adalah simbol dari semua wastra atau kain lokal Indonesia.

"Selama event Presidensi G20, Bu Menkeu mengenakan wastra Indonesia yang sarat makna. Kami menampilkan kain lokal sebagai bentuk kepedulian dengan pemberdayaan UMKM supaya bisa menembus pasar global. Melalui busana yang dipakai Bu Menkeu sebagai etalase berjalan tentang kain Indonesia di mata dunia,” kata Leni kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Senin 14 November 2022.

Leni juga menjelaskan, selama pelaksanaan G20 mulai dari side event hingga acara puncaknya, tidak seluruh jajaran Kementerian Keuangan juga mengenakan busana berbahan wastra Indonesia mulai dari Batik Jawa, Tenun Sumatera, Kalimantan, Papua hingga Sulawesi. Khusus di acara puncak G20 di Bali nanti, para pegawai Kemenkeu akan mengenakan kain lokal tenun Toraja warna putih.

Tenun Buku Putih beraksen emas bermotif rintik hujan adalah simbol kemandirian dan harapan. Kemudian pada motif Barakati melambangkan sisi Kesultanan yang menaungi masyarakat pada semua aspek kehidupan.

 

2 dari 4 halaman

Batik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di acara Konferensi Pers Siap Sambut G20 di Media Center, Westin, Nusa Dua Bali, Sabtu 12 November 2022, juga mengenakan Batik Tulis motif Sidomukti Garuda kombinasi waran cokelat, emas, putih dan hitam.

Motif Batik Sidomukti atau biasa disebut kain Sawitan, terbuat dari Soga Alam, dan memiliki makna gabungan antara unsur burung Garuda dan unsur tumbuhan. Maknanya sangat dalam terkait sumber kehidupan. Adapun unsur Garuda dalam bahsa Jawa disebut Lar yang melambangkan kegagahan dan kewibawaan.

Adapun Menteri Kesehatan Budi Sadikin yang hadir di acara Talk show B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Minggu 13 November 2022 mengenakan kemeja batik lengan Panjang bermotif kombinasi motif Mega Mendung, bunga Seruni dan daun Suplir.

Motif Mega Mendung melambangkan awan pembawa hujan memiiki arti Kesuburan dan pemberi kehidupan. Motif Batik ini berkaitan dengan bangsa Tiongkok di Cirebon, Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa betnama Ong Tie.

3 dari 4 halaman

Udeng

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pada acara B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali pada Minggu 13 November mengenakan kemeja dan Udeng atau ikat kepala berbahan Endek Bali warna ungu.

Endek merupakan kain tenun ikat khas Bali yang beberapa jenisnya memiliki keunikan dari yang sakral hingga mencerminkan nuansa alam. Dalam sejarahnya, Kain Endek mulai berkembang sejak tahun 1975, di masa pemerintahan Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung. Sejak tahun 1985 hingga sekarang Kain Endek berkembang pesat bahkan disukai wisatawan mancanegara.

 

4 dari 4 halaman

Indonesia Jadikan 4 Tanaman Obat Sebagai Suvenir Delegasi G20

 Indonesia memperkenalkan 4 tanaman obat dalam Pertemuan 2nd Health Minister Meeting (HMM) yang merupakan rangkaian dari kegiatan Presidensi G20. Unique repository of Indonesian plants (URIP) dijadikan suvenir bagi para delegasi G20.

Suvenir berbentuk kotak yang berisi Anyang-anyang (Elaeocarpus grandiflorus Sm.), Kecipir (Psophocarpus letragonolobus (L) DC), Kayu Ules (Helicteres Isora L.), dan Jagung jali (Coix lacryma jobi L.) ini akan dibagikan secara gratis untuk delegasi G20.

"Jadi kami mempromosikan tanaman obat di Indonesia melalui kreasi kesenian dalam bentuk suvenir," kata Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu (B2P2TOOT) Akhmad Syaikhu, kepada Tim Komunikasi dan Media G20, Kamis, (10/11/2022). 

Keempat obat tersebut merupakan jenis tanaman obat hasil penelitian B2P2TOOT. Syaikhu menjelaskan, anyang-anyang secara empiris digunakan sebagai antidiabetes dan disentri. Kecipir dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap banyak infeksi, dan dikenal untuk membantu dalam pencegahan kanker, diabetes, dan asma.

Sedangkan kayu ules secara empiris digunakan sebagai antipiretik dan antioksidan. Lalu biji jagung jali membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan fungsi hormonal.

Indonesia merupakan rumah bagi 80 persen tanaman obat di dunia, menurut data IPB. Tercatat ada sekitar 25.000 hingga 30.000 jenis tanaman yang berpotensi menjadi tanaman obat.

Selain untuk menarik perhatian delegasi G20, suvenir ini menjadi cara untuk mengenalkan manfaat tanaman obat yang sudah lama digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat dalam bentuk simplisia, jamu, dan fitofarmaka.