Sukses

Joe Biden Ungkap Kesan Pertama Bertemu Xi Jinping: Dia Tegas, Kami Saling Blak-blakan

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kesan pertamanya saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kesan pertamanya saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Biden secara blak-blakan mengungkapkan kesan pertamanya.

“Ia sangat tegas dan sangat berterus terang,” ujar Biden saat menyampaikan pernyataan pers-nya di Grand Hyatt Nusa Dua Bali bersama wartawan Indonesia dan asing, Senin (14/11/2022).

Joe Biden juga mengaku blak-blakan saat berbicara dengan Xi Jinping.

"Kami sangat blak-blakan satu sama lain tentang hal-hal apa saja yang kami tidak setuju atau di mana kami tidak yakin tentang posisi satu sama lain," kata Biden.

"Dan kami setuju akan mengatur dan melakukan mekanisme untuk saling bertemu kembali."

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku menghabiskan waktu kurang lebih 3,5 jam saat berbincang dengan Presiden China Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Bali, sebelum KTT G20.

Ini adalah kali pertama keduanya bertemu secara tatap muka setelah Biden resmi dilantik sebagai presiden.

"Tidak ada salah paham. Itu kekhawatiran terbesar yang saya miliki. Kesalahpahaman tentang niat atau tindakan di pihak kita," ujar Joe Biden.

"Saya ingin bertanya ke tim saya, berapa lama pertemuan itu berlangsung? Tiga setengah jam. Jadi perbincangan kami tadi mencakup banyak hal."

2 dari 4 halaman

Jabat Tangan dan Tatap Muka Perdana Joe Biden dan Xi Jinping di Bali

Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan pertemuan tatap muka dengan Presiden China Xi Jinping. Jabat tangan pertama keduanya sejak Joe Biden menjadi Presiden AS pun terjalin di Pulau Dewata.

Dikutip dari CNN, Senin (14/11/2022) ini merupakan pertemuan langsung pertama keduanya sejak Biden menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping membahas soal konsekuensi jangka panjang dan hubungan bilateral dua negara terpenting di dunia tersebut.

Pembicaraan ini berlangsung di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk mengatasi masalah-masalah global yang mendesak mulai dari perubahan iklim hingga inflasi dan kenaikan harga pangan, karena dampak dari perang Rusia di Ukraina.

Bagi Biden dan Xi, pembicaraan tersebut merupakan kesempatan langka untuk meningkatkan komunikasi dan membahas hubungan kedua negara di masa depan.

Biden sempat menyinggung bahwa ia ingin mencari apa "benang merah" untuk masing-masing pihak, di tengah meningkatnya ketegangan AS-China dan kebuntuan yang semakin termiliterisasi atas Taiwan.

3 dari 4 halaman

Joe Biden Berjanji Tak Ada Perang Dingin Baru

Presiden Amerika Serikat berjanji bahwa tidak akan ada Perang Dingin baru yang akan tercipta di masa depan. Hal ini ia sampaikan kepada awak media di Nusa Dua, Bali usai melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.

"Saya benar-benar mempercayai, tidak perlu ada Perang Dingin baru. Saya telah bertemu dengan Xi Jinping dan kami saling terus terang dan jelas pada maksud kami satu sama lain," kata Joe Biden di Grand Hyatt, Senin (14/11/2022).

"Saya tidak merasa ada upaya dari pihak China untuk menginvasi Taiwan," ujarnya.

"Saya menjelaskan bahwa kami ingin melihat masalah lintas-selat diselesaikan secara damai sehingga tidak perlu sampai seperti itu. Dan saya yakin dia mengerti apa yang saya katakan, saya mengerti apa yang dia katakan."

Joe Biden juga mengatakan bahwa ia juga membahas One China Policy bersama Xi Jinping.

"Kami membahas kebijakan One China Policy. Kebijakan itu tidak berubah, tidak akan pernah berubah. Kami menentang perubahan sepihak soal status quo oleh kedua belah pihak."

"Kami berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Juga jelas bahwa China dan Amerika Serikat harus dapat bekerja sama. Kita bisa untuk memecahkan tantangan global yang mengharuskan setiap negara melakukan bagiannya."

4 dari 4 halaman

Joe Biden Minta Xi Jinping Bujuk Korea Utara Setop Uji Coba Senjata Nuklir

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa Beijing memiliki kewajiban untuk membujuk Korea Utara agar tidak melanjutkan uji coba nuklir, meskipun tidak diketahui jelas apakah China akan dapat mempengaruhi keputusan Pyongyang.

Biden bertemu dengan Xi Jinping selama lebih dari tiga jam menjelang KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Ini menandai pertemuan tatap muka pertama mereka sejak Biden menjabat sebagai Presiden AS. 

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (15/11/2022), Biden mengungkapkan dalam konferensi pers setelah bertemu Xi Jinping, bahwa pihaknya telah memperingatkan China bahwa AS akan berupaya membela diri jika Korea Utara melanjutkan pengujian senjata nuklir.

Ketika ditanya sejauh mana dia yakin China memiliki kemampuan untuk membujuk Korea Utara agar tidak melakukan uji coba nuklir, Biden mengatakan dia belum yakin apakah Beijing dapat mengendalikan tetangganya dan sekutu lamanya.

"Sulit untuk menentukan apakah China memiliki kapasitas atau tidak," kata Biden.

"Saya yakin China tidak ingin Korea Utara untuk terlibat dalam cara-cara eskalasi lebih lanjut," bebernya.

"Kami harus mengambil tindakan tertentu yang akan lebih defensif atas nama kami, dan itu tidak akan diarahkan terhadap ... China, tetapi akan mengirim pesan yang jelas ke Korea Utara. . Kami akan membela sekutu kami, serta Amerika dan kapasitas Amerika," pungkas Biden. 

Seperti diketahui, Korea Utara telah melakukan peluncuran rudal balistik dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini dan AS menyebut dalam beberapa bulan terakhir bahwa negara itu dapat melakukan uji coba bom nuklir kapan saja.