Sukses

Pengamat: Pidato Jokowi di KTT G20 Cukup Menggigit dan Permalukan Negara Pendukung Perang

Presiden Jokowi membuka KTT G20 dengan menyampaikan pidato yang dinilai cukup tegas.

Liputan6.com, Bali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka KTT G20 dengan menyampaikan pidato yang dinilai cukup tegas. KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, dihelat pada 15-16 November 2022.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan, perang harus segera dihentikan. Dia menekankan dunia akan sulit untuk maju apabila perang tidak kunjung usai. Perang yang disampaikan Jokowi terkait dengan konflik yang menjadi pusat perhatian dunia antara Rusia dan Ukraina.

Menurut pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Suzie Sudarman, pidato Jokowi pada pembukaan KTT G20 cukup menggigit dan menyentil negara yang mendorong terjadinya perang.

"Kesan saya pidato Pak Jokowi cukup menggigit dan menggugah sekaligus mempermalukan para pemimpin dunia yang telah mendorong terjadinya krisis dunia," ujarnya ketika dihubungi Liputan6.com pada Selasa (15/11/2022).

Ia juga mengatakan, dari pidato tersebut dapat terlihat uniknya ajakan pemerintahan Jokowi yang sekaligus mendorong motivasi dunia dan menyentil negara-negara yang ingin melanggar hukum internasional.

"Covid belum reda, persaingan antar negara semakin meningkat, perang terus berlangsung yang semuanya mengakibatkan terganggunya keamanan pangan, energi, keuangan yang menjadi kendala proses pembangunan," imbuhnya.

Masalah-masalah tersebut, terlebih perang di Ukraina, menyebabkan dampak yang dapat dirasakan langsung oleh warga dunia terutama negara berkembang.

"Pak Jokowi menggarisbawahi pentingnya ketersediaan pupuk yang apabila tidak segera teratasi dengan pengadaan cukup, pupuk dalam harga terjangkau maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang teramat sulit. Ditekankan bahwa krisis yang berlangsung masa kini akan berubah menjadi krisis pangan," kata Suzie.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perang Harus Dihentikan

Di hadapan para pemimpin negara dan lembaga internasional saat membuka KTT G20 Bali, Presiden Jokowi menyatakan perang harus segera dihentikan.

"Menjadi bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus menghentikan perang. Jika perang tidak berhenti, maka akan sulit bagi dunia untuk maju," kata Jokowi.

Dia menyampaikan apabila perang tak berhenti, maka akan sulit bagi dunia untuk bertanggung jawab kepada generasi penerus. Oleh sebab itu, Jokowi meminta agar negara G20 tak membiarkan dunia jatuh ke perang dingin.

"Kita seharusnya tidak membuat dunia terbelah menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh pada perang dingin lagi," jelas Jokowi.

Di sisi lain, dia menuturkan bahwa saat ini dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Mulai dari, krisis, pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, rivalitas terus menajam, hingga perang.

"Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang," tutur Jokowi.

 

3 dari 4 halaman

KTT G20 Tak Boleh Gagal

Jokowi juga mengatakan, saat ini mata dunia tertuju pada pertemuan KTT G20 di Bali. Untuk itu, dia menekankan bahwa KTT G20 harus berhasil dan tak boleh gagal.

"Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal," kata Jokowi.

Dia menyampaikan, Indonesia sebagai presiden G20, telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar. Namun, kata Jokowi, keberhasilan KTT G20 akan tercapai apabila semua pihak menyisihkan perbedaan yang ada.

"Keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika kita semua, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia," kata dia.

Jokowi menuturkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Oleh sebab itu, Indonesia mendorong semangat demokrasi yang sama dalam KTT G20.

"Demokrasi di Indonesia berjalan dari tataran tingkat desa, pemilihan kepala desa, sampai tataran negara, pemilihan presiden, gubernur, bupati, dan wali kota," ujar dia.

"Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20," sambung Jokowi.

4 dari 4 halaman

Bahas Kelangkaan Pupuk

Jokowi menyampaikan isu kelangkaan pupuk, saat membuka diskusi KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Menurut dia, ancaman krisis komoditas pangan turut ditopang dengan produksi tani yang tidak maksimal karena kelangkaan pupuk.

"Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, dunia tengah mengalami tantangan luar biasa. Belum habis soal Covid-19, terjadi perang yang berkecamuk, hingga ekonomi global yang dihantui resesi.

"Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang," urai presiden.

Mendalami soal krisis pangan, Jokowi tidak menampik harga saat ini tengah tinggi. Dia meyakini, jika forum KTT G20 tidak dapat memberi solusi, maka hal itu menjadi semakin buruk.

"48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan hadapi kondisi yang sangat serius. Selain itu, kita juga melihat tatanan dunia dan hukum internasional juga sedang diuji," pungkas Jokowi.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.