Liputan6.com, Denpasar - Setelah selesai di hari pertama KTT G20 yang ditutup acara gala dinner di GWK, di hari kedua ini para delegasi G20 bersiap untuk menuju Taman Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai.
Agenda ini merupakan bagian dari tema yang dipilih Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan KTT soal menangani krisis iklim.
Tampil lebih santai dengan atasan putih, para delegasi pun berkumpul di area The Apurva Kempinski sebelum bertolak ke sana.
Advertisement
Menurut pantauan Liputan6.com dari Media Center, Jokowi pun menerima kedatangan para delegasi pada pagi ini dan sempat melakukan bincang-bincang santai dengan delegasi yang hadir.
Sebagai bagian agar presidensi G20 kali ini berjalan secara matang dan lancar, sebelumnya Presiden Jokowi telah mengarahkan langsung kepada Kementerian PUPR untuk melakukan penataan ulang kepada hutan mangrove di Ngurah Rai, Bali.
Dikutip dari Antara, Provinsi Bali berupaya memperbaiki dan menata lokasinya, yakni Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, karena salah satu yang menjadi topik pembahasan pada ajang G20 adalah isu lingkungan.
Sejak Indonesia dinyatakan sebagai tuan rumah, pemerintah pusat dan daerah mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Lingkup pekerjaan pada penataan ulang antara lain pembangunan monumen G20, area plaza dan viewing deck untuk media, area foto kepala negara dan pengaman, pembibitan dan penyemaian sisi timur estuary DAM, pondasi dan pelat, tracking mangrove, hingga area parkir yang berkapasitas 240 mobil.
Jadi Pesan untuk Delegasi
Kawasan Tahura Ngurah Rai sendiri juga menjadi laboratorium alam dan lingkungan hidup. Potensi biotik yang terdapat dalam tahura ini menjadi rumah bagi beberapa jenis satwa, seperti biawak dan burung bangau.
Untuk itu, selain memberikan pesan kepada para deleasi, KTT G20 di Indonesia juga diharapkan dapat mendorong agar masyarakat dapat menyadari pentingnya menjaga lingkungan tetap hijau dan lestari.
Di balik keindahan alamnya, alur showcase yang akan diselenggarakan di kawasan mangrove memiliki arti tertentu.
Pemerintah berharap, Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar dapat menginspirasi dunia dan sekaligus bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup karena mangrove mampu menyerap karbon, melindungi lahan, dan mencegah abrasi laut.
Advertisement
Bakal Menanam Mangrove
Mengutip situs resmi Sekretariat Negara, di lokasi, panitia sudah menyiapkan bangunan kayu berbentuk elips tempat para pemimpin G20 berdiri dan menanam mangrove.
Serangkai mangrove Rhizhopora apiculata membentuk tulisan “G20” di tengahnya. Panitia menyediakan puluhan lubang tanam yang akan dimasukkan bibit mangrove Rhizopora mucronata oleh para tamu, termasuk Presiden Jokowi.
Mangrove juga menggambarkan manfaat bagi ekosistem karena dapat menyuburkan tanah di sekitarnya, menjadi hunian bagi ikan-ikan kecil dan kepiting, menjernihkan air, hingga melindungi pantai dari erosi.
Cuplikan Venue
Kementerian Perdinasan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui akun resmi TikTok-nya, menunjukkan cuplikan yang akan dikunjungi oleh para Delegasi KTT G20 di Bali. Track mulai dari monumen G20 hingga tracking mangrove menunjukkan keindahan alam Pulau Dewata.
Tidak hanya itu, bahkan ditunjukkan juga tempat persemaian bibit mangrove yang mampu menampung 6 juta bibit bakau.
Atas unggahan ini, para warganet kerap menunjukkan pujian atas keindahan Bali yang disorot dan layak untuk menjadi perhelatan forum internasional.
Advertisement