Sukses

Menko Luhut Janji ke Cucunya Bikin Kebijakan Transisi Energi demi Generasi Masa Depan

Menkomarves Luhut berjanji untuk membuat kebijakan tentang transisi energi.

Liputan6.com, Denpasar - Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan telah berjanji untuk membuat kebijakan yang bermanfaat terkait transisi energi demi masa depan generasi selanjutnya. Hal ini pun juga ia janjikan kepada cucu perempuan tertuanya, Faye Simanjuntak.

"Tahun lalu, saya berjanji kepada cucu perempuan tertua saya, Faye, bahwa saya akan membuat kebijakan yang akan bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Dia adalah pengingat terkuat yang saya miliki," ujar Luhut dalam konferensi pers bersama media di Nusa Dua, Selasa (15/11/2022).

Dalam hal ini, Luhut bermaksud bahwa pemerintah berupaya membuat kebijakan soal transisi energi yang diharapkan bisa membawa manfaat baik. 

Namun, ia turut mengatakan bahwa dalam membuat perubahan tersebut, diperlukan kerja sama antara pihak pemerintah dan swasta. Diharapkan, kolaborasi yang terjadi bisa membantu prosesnya menjadi lebih efektif. 

"Kemitraan transisi energi yang adil adalah model kerjasama internasional yang inovatif. Sehingga dengan secara kolektif memobilisasi sektor dan upaya swasta dan publik dan kita dapat menciptakan pekerjaan yang lebih berkelanjutan adalah anak-anak kita, warga negara kita, dan generasi masa depan selama bertahun-tahun," tambahnya. 

Dia juga mengatakan kalau perubahan iklim merupakan keadaan darurat global. Isu internasional ini, menurutnya tak bisa lagi diabaikan.

"Dalam perubahan iklim dunia saat ini, perubahan iklim merupakan keadaan darurat global. Isu internasional yang tidak bisa kita abaikan lagi. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, indonesia memiliki peran penting dalam menghindari dampak terburuk perubahan iklim terhadap negara kita atau manusia dan lingkungan," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Transisi Energi Tak Boleh Mengorbankan Ekonomi Kita

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan komitmen dalam proses transisi energi. Namun, itu tidak boleh sampai mengorbankan tingkat ekonomi.

Dia mengatakan kalau perubahan iklim merupakan keadaan darurat global. Isu internasional ini, menurutnya tak bisa lagi diabaikan.

"Dalam perubahan iklim dunia saat ini, perubahan iklim merupakan keadaan darurat global. Isu internasional yang tidak bisa kita abaikan lagi. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, indonesia memiliki peran penting dalam menghindari dampak terburuk perubahan iklim terhadap negara kita atau manusia dan lingkungan," kata dia dalam konferensi pers di Bali, yang dipantau virtual, Selasa (15/11/2022).

3 dari 4 halaman

Komitmen Indonesia

Luhut menegaskan kalau Indonesia memiliki komitmen pada ekonomi rendah karbon. Maka, transisi energi adalah kunci penting.

"Kami percaya bahwa kami tidak boleh mengorbankan pembangunan ekonomi kami, tetapi kami juga harus membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang," terang Luhut.

Maka, itu jadi landasan bagi Indonesia dalam meluncurkan kemitraan bersejarah dengan para pemimpin kelompok kemitraan internasional. Sebut saja, Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki perhatian kepada transisi energi.

"Rencana iklim ambisius Indonesia menargetkan upaya kolaboratif dan investasi terkait oleh mitra internasional kami, termasuk memobilisasi pembiayaan awal publik dan swasta sebesar 20 miliar dolar AS dalam 3-5 tahun ke depan," bebernya.

4 dari 4 halaman

Pengembangan Energi Terbarukan

Lebih lanjut, Menko Luhut menegaskan akan mempercepat pengurangan emisi karbon di dalam negeri. Pihaknya memproyeksikan salah satunya dengan pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi.

"Emisi yang kami proyeksikan ke depan dengan mengubah pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi melalui kemitraan internasional kami, termasuk melalui transfer pengetahuan dan pengembangan teknologi berkelanjutan," paparnya.

"Transisi energi yang adil juga dapat membantu menciptakan pekerjaan hijau baru dan memberi manfaat bagi masyarakat dan kelompok sosial yang terkena dampak langsung atau tidak langsung," tambah dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini