Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pesan belasungkawa atas korban meninggal insiden serangan di Polandia. Rusia dituding telah melakukan serangan tersebut saat KTT G20 berlangsung.
“Belasungkawa kami sampaikan atas ledakan di Polandia. Ini adalah hal yang berat,” ujar Emmanuel Macron saat menyampaikan pernyataan pers di Media Center KTT G20 bersama wartawan nasional dan asing, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan KTT G20 memiliki tanggung jawab untuk mengirimkan “pesan yang sangat jelas untuk menghindari eskalasi” atas insiden rudal mematikan di Polandia.
Advertisement
Ia bahkan menyebut, pemimpin dunia memiliki peran untuk "mengirimkan pesan yang sangat jelas untuk menghindari eskalasi dan untuk mempertahankan perdamaian dan untuk menghindari perpecahan dunia," kata Macron.
Dia menambahkan bahwa ada “ruang konvergensi” di antara para pemimpin G20 yang berkumpul, termasuk China dan India, untuk mendorong Rusia menuju deeskalasi di Ukraina.
Serangan rudal di Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina menewaskan dua orang, menandai pertama kalinya negara NATO diserang secara langsung selama konflik.
Macron mengatakan bahwa dia juga telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky soal serangan 80 sampai 100 rudal Rusia yang menargetkan struktur sipil di Ukraina.
Jokowi Minta Semua Pihak Tahan Diri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan insiden rudal yang menghantam wilayah Polandia, pada Selasa 15 November 2022. Jokowi pun meminta semua pihak untuk menahan diri agar ketegangan tak semakin meningkat.
"Saya menyesali kejadian di Polandia. Saya mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri dari peningkatan ketegangan," kata Jokowi dalam konferensi pers usai menutup KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).
Dia menekankan bahwa perang hanya akan membawa kehancuran bagi dunia. Untuk itu, Jokowi menegaskan perang harus segera dihentikan.
"Saya selalu menyatakan bahwa perang hanya akan membawa kehancuran. Oleh karena itu, kita harus menghentikan perang," ujarnya.
Menurut dia, Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga ragu bahwa rudal yang menghantam Polandia kemungkinan besar bukan berasal dari Rusia.
"Dan Presiden Biden sendiri sudah mengatakan bahwa rudal kemungkinan besar tidak datang dari Rusia," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan rudal yang menghantam Desa Przewodow, Polandia sehingga menewaskan dua warga kemarin mungkin tidak ditembakkan oleh Rusia.
“Ada informasi awal yang memperdebatkan itu. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi kecil kemungkinannya melalui garis lintasan jika rudal itu ditembakkan dari Rusia, tetapi kita akan lihat nanti,” kata Biden, dikutip dari Reuters, Rabu (16/11).
Pernyataan itu diutarakan Biden setelah pertemuan darurat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sela KTT G20 Bali. Para pemimpin dari anggota NATO, seperti Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris hadir. Negara non-NATO seperti Jepang dan perwakilan Uni Eropa juga turut hadir.
Advertisement
Rusia Bantah Luncurkan Rudal ke Polandia
Rudal itu diketahui menghantam sebuah fasilitas pengering biji-bijian yang terletak hanya enam kilometer dari perbatasan Polandia dengan Ukraina.
Meski hingga kini belum diketahui siapa yang meluncurkan rudal itu, namun hantaman rudal kemarin terjadi beberapa pekan setelah kota-kota Ukraina terkena gempuran rudal Rusia. Hantaman rudal kemarin meningkatkan kekhawatiran konflik dapat meluas ke negara-negara tetangga.
Pemerintah Rusia membantah mereka telah meluncurkan rudal. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan ledakan itu hanya “provokasi yang disengaja bertujuan memanaskan situasi”.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga mengungkap dia tidak memiliki informasi terkait ledakan kemarin.
Biden mengatakan AS dan NATO akan menyelidiki lebih lanjut sebelum bertindak. Berbeda dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyatakan rudal itu diluncurkan Rusia kepada Polandia sehingga menyebabkan “eskalasi yang signifikan”.
“Seluruh Eropa dan dunia harus dilindungi sepenuhnya dari teroris Rusia,” tulis Zelenskyy di akun Twitternya.