Liputan6.com, Nusa Dua - Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali menjawab keraguan sejumlah pihak soal rencana Indonesia yang ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
"Boleh dong kita punya mimpi. I have a dream. Masa ga boleh?," kata Zainudin Amali saat melakukan konferensi pers bersama wartawan di Media Center KTT G20.
Zainudin Amali menjawab keraguan sejumlah pihak soal penyelenggaraan Olimpiade yang sama sekali tidak membuat untung bangsa Indonesia.
Advertisement
"Ini bukan karena keuntungan. Membuat ini sangat berdampak dan punya nilai lebih jika kita menjadi tuan rumah Olimpiade. Dampaknya luar biasa."
"Kita tau ada Grand Design, yaitu target kita tepat 100 tahun Indonesia mendeka dengan menjadi top 5 besar dunia. Itu harapan kita di 2045 menjadi big 5 in The World dalam dunia olahraga."
Dalam agenda tersebut turut hadir Presiden Komite Olahraga Internasional Thomas Bach.
Zainudin Amali menyampaikan atas nama pemerintah ucapan terima kasih kepada Bach.
"Kami sangat menghargai kehadiran Anda yang juga memberikan warna berbeda pada komunitas dunia.Ditambah dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2036."
"Indonesia punya pengalaman baik dari multievent atau single event. Ada kesiapan yang bisa kita liat di Asian Games, ASEAN hingga MotoGp," kata Zainudin Amali.
Jokowi: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036 di IKN
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade pada 2036 mendatang. Jokowi menyiapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai tempatnya.
"Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan kesediaan dan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Olympics 2036 di Ibu Kota Nusantara," kata Presiden Jokowi dalam keterangannya di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11/2022).
Jokowi mengatakan bahwa sebagai Ketua G20 tahun 2022, dia bersama para pemimpin G20 menekankan pentingnya olahraga. Selain untuk kesehatan, olahraga juga memiliki peran penting dalam mempersatukan dunia.
"Saya, sebagai Ketua G20 2022, bersama pemimpin G20 lainnya menekankan pentingnya peran olahraga untuk kesehatan dan dapat mempersatukan dunia, terutama pada saat ini," jelasnya.
Dia memandang bahwa kesuksesan Olimpiade dan Paralimpiade berikutnya akan menegaskan pentingnya netralitas dalam ajang olahraga internasional.
Tercatat Olimpiade dan Paralimpiade berikutnya yaitu Olimpiade Paris 2024, Milano-Cortina untuk 2026 (musim dingin), Los Angeles untuk 2028, Brisbane untuk 2032 dan Youth Olympic Games 2024 di Gangwon (musim dingin) dan Dakar di 2026.
"(Kesuksesan Olimpiade dan Paralimpiade) akan menegaskan pentingnya netralitas politik dalam acara olahraga internasional serta otonomi organisasi olahraga," tutur Jokowi.
Advertisement
Bangun Training Center di IKN
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin Olimpiade 2036 dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Adapun Indonesia saat ini memang membidik status tuan rumah Olimpiade 2036.
Hal ini disampaikan Zainudin Amali usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (3/8/2022). Hadir pula Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.
"Sekaligus beliau (Presiden) beberapa waktu yang lalu sudah memberikan arahan kepada saya untuk kita _bidding_ menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, tetapi proposal itu sudah mencantumkan pelaksanaannya ada di IKN," kata Zainudin dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
Jokowi juga akan membangun pusat pelatihan sepak bola atau training center di IKN, seiring perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin membaik. Hal ini juga berkaitan dengan rencana pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.
"Semua fasilitas-fasilita olahraga, baik (fasilitas) utama maupun (fasilitas) pendukung akan kita bangun di IKN. secara lengkap," jelas Zainudin.