Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mahathir Mohamad kalah telak dalam upaya perebutan kursi parlemen Langkawi, Malaysia. Setelah itu, nama Mohd Suhaimi Abdullah seketika jadi sorotan.
Ia sukses mengalahkan mantan PM Malaysia yang sudah lama tersohor namanya.
Mohd Suhaimi Abdullah adalah merupakan mantan Senator dalam Dewan Negara Malaysia yang dilantik sebagai wakil dari Dewan Undangan Negeri Kedah.
Advertisement
Ia sebelumnya telah memenangi Pemilihan Agung BERSATU 2020 lalu, dikutip dari laman sinarharian.com.my, Senin (21/11/2022).
Ia juga pernah menggantikan tempat Mukhriz Mahathir sebagai Pengerusi Badan Pimpinan BERSATU Negeri Kedah setelah Mukhriz terpecat secara automatik kerana mendukung pembangkang di Dewan Rakyat Malaysia.
Kini, Mohd Suhaimi Abdullah memperoleh 13.518 suara dari 25.463 suara. Sementara Mahatir hanya dapat 4.556 suara.
Sementara itu, Muhyiddin Yassin telah berhasil menarik tambahan koalisi dari Kalimantan, sehingga kursi yang ia raih menjadi 101. Angka itu mulai mendekati kursi mayoritas, yakni 112 kursi di parlemen.
Dukungan terbaru yang diraih Muhyiddin Yassin berasal dari Gabungan Parti Sarawak (GPS) dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS).
"Saya berkeyakinan bahwa saya akan memperoleh bilangan sokongan yang mencukupi dari para Dewan Rakyat untuk membolehkan saya dilantik oleh KDYMM Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong sebagai Perdana Menteri ke-10 sepertimana yang dikehendaki oleh Perlembagaan Persekutuan," ujar Muhyiddin Yassin dalam pernyataan resminya.
Sementara, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan aliansi Barisan Nasional mengalami kekakalahan besar. Mereka hanya meraih 30 kursi. Koalisi Ismail dipimpin oleh United Malays National Organization (UMNO).
Mahathir Mohamad yang berusia 97 masih maju di pemilu ini, namun ia mengalami kekalahan. Ini adalah kekalahan pertama Mahathir dalam 53 tahun terakhir.
Bagaimana Anwar Ibrahim?
Pihak Anwar Ibrahim sebetulnya juga unggul. Pakatan Harapan berhasil meraih 83 kursi, namun hal itu berubah setelah Muhyiddin Yassin mengklaim telah mendapat sokongan GPS dan GRS.Â
Melalui Facebook, Anwar Ibrahim tampak masih belum menyerah. Ia dengan gaya santai meminta masyarakat untuk sabar menantikan hasil pemilu Malaysia.Â
"Saya harap semua dapat bersabar dan doakan yang terbaik buat negara," ujarnya.Â
Anwar Ibrahim juga lanjut potong rambut setelah memberikan suaranya di pemilu Malaysia.Â
Mahathir Mohammad yang biasanya aktif di Facebook masih belum angkat suara setelah kekalahannya.Â
Advertisement
Pemilu 19 November
Warga Malaysia mulai memberikan suara pada Sabtu (19/11/2022), setelah dua pekan kampanye gencar, di mana belum ada kepastian pemenang yang jelas dalam Pemilihan Umum ke-15.Â
Meskipun hujan ringan, mengutip laporan Straits Times, antrean mulai terbentuk di beberapa tempat pemungutan suara secara nasional menjelang waktu pembukaan jam 08.00 pagi di Semenanjung Malaysia.
Gerbang di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Selangor dan Johor dibuka sekitar 15 menit lebih awal dari jadwal untuk memungkinkan pemilih tak kehujanan.
Sementara itu, tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 07.30 pagi di Sabah dan Sarawak.
Ahmad Faizal Azumu, kandidat Perikatan Nasional (PN) untuk bangsal semi-perkotaan Tambun di Perak tiba di pusat pemungutan suara sebelum jam 08.00 pagi. Dia menghabiskan beberapa waktu berbicara dengan para pemilih sebelum memberikan suaranya beberapa menit kemudian.
Faizal menghadapi Anwar Ibrahim dari Pakatan Harapan, menjadikan Tambun sebagai salah satu kursi terpanas di negara ini untuk diperebutkan.
Presiden Umno Zahid Hamidi bergabung dengan puluhan pemilih yang mengantre untuk memberikan suara pada pukul 08.15 pagi di Madrasah Sg Nipah di Bagan Datuk, Perak. Ia berjalan menuju TPS bersama puluhan pendukung, istri, dan juga anak perempuannya, yang juga mengantre untuk mencoblos.
Di Selangor, caretaker menteri perdagangan internasional Azmin Ali tiba di SK Klang Gate sekitar pukul 08.35 pagi, di mana dia akan memberikan suaranya untuk gedung parlemen Gombak.
Tiga Koalisi Dominan
Anggota parlemen petahana menghadapi pertarungan sengit melawan mantan anak didiknya yang menjadi saingannya, Menteri Besar Selangor Amirudin Shari.
Yang diperebutkan adalah 222 kursi di Parlemen federal dan 117 kursi negara bagian di negara bagian Perlis, Perak dan Pahang, dan pemilihan sela di kursi negara bagian Bugaya di Sabah.
Negara bagian lainnya memilih untuk tidak membubarkan badan legislatif negara bagian mereka dan mengadakan pemilihan negara bagian bersamaan dengan jajak pendapat nasional.
Ini adalah pertama kalinya pemilih harus memilih antara tiga koalisi utama, Barisan Nasional (BN), Pakatan Harapan (PH) dan Perikatan Nasional (PN), sejumlah partai kecil dan lebih dari 100 kandidat independen.
Advertisement