Liputan6.com, Wellington - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7 melanda Kepulauan Solomon.
Gempa yang terjadi dekat Kepulauan Solomon pada Selasa (22/11/2022) siang waktu setempat, memicu peringatan tsunami. Demikian seperti dikutip dari Associated Press.
Baca Juga
Sejauh ini tidak ada laporan segera tentang kerusakan atau cedera yang meluas.
Advertisement
Wartawan lepas Charley Piringi mengatakan dia sedang berdiri di luar gudang di sebelah sekolah dasar dan menengah di pinggiran ibu kota, Honiara, ketika gempa melanda. Lindu itu membuat anak-anak berlarian.
"Gempa mengguncang tempat itu," katanya. “Itu sangat besar. Kami semua terkejut, dan semua orang berlarian ke mana-mana."
Pusat gempa berada di lautan sekitar 56 kilometer (35 mil) barat daya Honiara pada kedalaman 13 kilometer (8 mil), menurut U.S. Geological Survey (Survei Geologi AS).
Gelombang berbahaya mungkin terjadi di pulau-pulau di kawasan itu, kata Pacific Tsunami Warning Center (Pusat Peringatan Tsunami Pasifik), tetapi diperkirakan tidak ada ancaman tsunami yang lebih luas.
Gempa bumi tersebut dapat menghasilkan gelombang hingga 1 meter (3 kaki) di atas permukaan air pasang untuk Kepulauan Solomon, kata pusat Peringatan Tsunami Pasifik tersebut, dan gelombang yang lebih kecil untuk pantai Papua Nugini dan Vanuatu.
Kepulauan Solomon berada di jalur Cincin Api Pasifik, busur di sepanjang tepi Samudra Pasifik tempat banyak terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Imbauan Mengungsi ke Tempat Lebih Tinggi
Gempa bermagnitudo 7,0 dilaporkan telah melanda barat daya Guadalkanal di Kepulauan Solomon, kata Survei Geologi Amerika Serikat.
Ini awalnya memicu peringatan tsunami, tetapi Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon mengatakan tidak ada ancaman, meskipun gempa susulan diperkirakan terjadi.
Mengutip ABC Australia, kantor perdana menteri Kepulauan Solomon telah menyarankan orang untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Seorang juru bicara perdana menteri mengatakan tidak ada kerusakan besar pada bangunan di pusat ibu kota, Honiara.
Gelombang berbahaya mungkin terjadi di pulau-pulau di kawasan itu, menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Gempa tersebut dapat menghasilkan gelombang hingga satu meter di atas permukaan air pasang untuk Kepulauan Solomon, dan gelombang yang lebih kecil untuk pantai Papua Nugini dan Vanuatu, kata Pusat tersebut.
Geoscience Australia mencatat gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,9.
Pusat gempa berada di lautan sekitar 56 kilometer barat daya ibu kota, Honiara, pada kedalaman 13 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Advertisement
Gempa Susulan, Aliran Listrik Terputus
Menurut laporan Al Jazeera, gempa kedua tercatat di dekatnya sekitar 30 menit kemudian.
Getaran tersebut memutus aliran listrik ke beberapa daerah di ibu kota dan mengganggu transmisi radio oleh stasiun penyiaran negara, tetapi pemerintah mengatakan tidak ada kerusakan besar pada bangunan di ibu kota.
"Ini gempa yang besar," Joy Nisha, seorang resepsionis di Heritage Park Hotel di Honiara, mengatakan kepada kantor berita AFP.
“Beberapa barang di hotel jatuh. Semua orang tampak baik-baik saja, tetapi panik.”
Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa berkekuatan 7,0 melanda wilayah Malango, sekitar 55 km (34 mil) barat ibukota, pada kedalaman 15 km (9 mil).
Ini merevisi ukuran gempa pertama dari sebelumnya berkekuatan magnitudo 7,3.
Dampak Kerusakan
Penduduk Kepulauan Solomon berbagi foto dengan Al Jazeera yang menunjukkan beberapa kerusakan pada bangunan serta mobil yang dihancurkan oleh batu yang jatuh.
Michael Salini, seorang pengusaha dan komentator politik di Pulau Tulagi, yang terletak di seberang Honiara, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa orang-orang “sangat khawatir” dan “semua orang lari, meninggalkan semuanya”.
Beberapa wilayah pesisir Papua Nugini dan Vanuatu juga diwaspadai tsunami setinggi 30 sentimeter (12 inci).
Solomon Islands Meteorological Service (Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon) kemudian mengatakan tidak ada ancaman tsunami ke negara itu, tetapi memperingatkan tentang arus laut yang tidak biasa di wilayah pesisir.
"Masyarakat juga diimbau untuk waspada karena gempa susulan diperkirakan akan terus berlanjut," kata seorang karyawan di media sosial.
Menurut data PBB, sekitar 20.000 orang tinggal dalam jarak 50 kilometer dari pusat gempa.
Kepulauan Solomon, rangkaian pulau di Pasifik selatan, adalah rumah bagi sekitar 800.000 orang.
Advertisement