Sukses

Eksperimen Sains Gagal, 11 Siswa SD di Sydney Kena Luka Bakar

Sebuah insiden tak terduga terjadi di salah satu sekolah dasar di Sydney. Sebuah eksperimen yang dilakukan di kelas gagal dan mengakibatkan 11 siswa terluka.

Liputan6.com, Sydney - Sedikitnya 11 siswa di sebuah sekolah dasar di Kota Sydney, Australia, terluka setelah percobaan sains di kelas gagal.

Laporan mengatakan setidaknya dua siswa dibawa melalui ambulans ke rumah sakit dengan luka bakar serius. Sembilan lainnya diyakini menderita luka bakar ringan.

Mengutip BBC News, Selasa (22/11/2022), eksperimen yang melibatkan natrium bikarbonat dan alkohol termetilasi dilaporkan dipengaruhi oleh hembusan angin.

Helikopter, paramedis, dan mobil pemadam kebakaran dikirim ke lokasi.

Insiden itu terjadi di Manly West Public School pada Senin 21 November 2022 sekitar pukul 13:00 (02:00 GMT).

Penjabat Inspektur Ambulans New South Wales Phil Templemen mengatakan angin bertiup di sekitar beberapa bahan kimia yang digunakan.

Anak-anak -- diyakini berusia antara 10 dan 11 tahun -- menderita luka bakar di tubuh mereka, termasuk di wajah, dada, perut bagian bawah, dan kaki, menurut Sydney Morning Herald (SMH).

Seorang guru juga dirawat karena luka ringan.

Beberapa orang tua yang mampir ke sekolah pada Senin sore mengatakan mereka bertanyatanya mengapa percobaan itu dilakukan, tetapi juga menambahkan bahwa sekolah telah mengatasinya.

"Kami mendengar secara online apa yang terjadi, itu agak mengkhawatirkan tetapi semuanya tampak terkendali dengan cepat," Mich Ashton, orang tua di sekolah tersebut.

Orang tua lain, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan itu adalah "eksperimen sains rutin", menambahkan bahwa guru yang terlibat "sangat dicintai" anak-anak.

Seorang warga mengatakan kepada SMH bahwa seorang guru telah keluar dari sekolah lebih awal untuk berbicara dengan sekelompok orang yang berkumpul di luar.

"Guru yang berbicara kepada kami mengatakan ada masalah pada percobaan sains dan mengakibatkan luka bakar kimia," kata Tyson Atkins.

Laporan media Australia mengatakan sekolah tersebut diduga telah melakukan eksperimen populer di kelas sains yang dikenal sebagai "carbon sugar snake".

Ini melibatkan pencampuran gula dengan soda kue, juga dikenal sebagai natrium bikarbonat. Sejumlah kecil campuran ditempatkan di pasir yang dibasahi alkohol yang dimetilasi dan 'dinyalakan'.

2 dari 4 halaman

Kebakaran di Pabrik China Tewaskan 38 Orang, 240 Petugas Padamkan Api 4 Jam

Sementara itu, sebuah kebakaran pabrik di China menewaskan puluhan orang.

Kebakaran terjadi di sebuah workshop di Kota Anyang di Provinsi Henan, China tengah, kata media pemerintah China, mengutip pihak berwenang setempat seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (22/11/2022). 

"Sebanyak 38 orang tewas dan dua lainnya dirawat di rumah sakit setelah sebuah pabrik di Anyang, Provinsi Henan, China tengah, terbakar pada Senin sore, China Media Group melaporkan hari Selasa.

Laporan CGTN menyebut, api berhasil dijinakkan pada pada Senin 21 November 2022 pukul 20.00 WIB dan benar-benar padam sekitar tengah malam.

Tim pemadam kebakaran lokal mengirim 63 kendaraan dan 240 petugas pemadam kebakaran untuk penyelamatan. Kementerian Manajemen Darurat China juga telah mengirim tim ke tempat kejadian.

Polisi setempat telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

Menurut laporan Al Jazeera, kebakaran terjadi pada Senin sore sekitar pukul 16.00 waktu setempat (08:00 GMT) dan membutuhkan waktu sekitar empat jam bagi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkannya.

Menurut pernyataan pemerintah, lebih dari 200 pekerja penyelamat dan 60 petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api, dan konselor psikologis berada di lokasi untuk keluarga korban.

Kebakaran terjadi di sebuah pabrik milik sebuah perusahaan kecil pribadi di high tech zone atau zona teknologi tinggi Anyang, kata media pemerintah tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang pekerjaan perusahaan tersebut.

Daftar online untuk perusahaan, Kaixinda, mengatakan itu adalah grosir yang berurusan dengan berbagai barang industri termasuk apa yang digambarkan sebagai bahan kimia khusus.

3 dari 4 halaman

Pondasi Tergerus Banjir, Sekolah di Trenggalek Nyaris Ambruk

Baru-baru ini, gedung sekolah di Indonesia, milik Ponpes Tarbiyatus Sholihin di Desa Masaran Trenggalek, nyaris ambruk akibat diterjang banjir bandang. Kegiatan belajar-mengajar terpaksa dihentikan setelah kejadian.

"Kondisinya (bangunan) sudah tidak memungkinkan buat kegiatan belajar-mengajar, sehingga sementara dialihkan di sekolah lain," kata Pengasuh Pesantren Tarbiyatus Sholihin, Sholihin Muthohir di Trenggalek, Senin (7/11/2022).

Ada dua sekolah yang menggunakan gedung sekolah ini, yakni SMP Islam Tarbiyatus Sholihin dan SMK Ki Hajar Dewantara. Bangunan dua sekolah di kompleks Tarbiyatus Sholihin itu berada di dekat aliran Sungai Tawing.

Saat banjir bandang melanda desa-desa di pesisir Kecamatan Munjungan pada Jumat 4 November dan Minggu 6 November, kuatnya aliran sungai menyebabkan air meluap dan menggerus sebagian pondasi gedung sekolah tersebut. Akibatnya, bangunan terlihat menggantung. Kendati tidak/belum sampai ambruk, beberapa tembok ruang kelas retak.

Menurut pengurus ponpes, ada lima ruang kelas yang terdampak sehingga tidak layak digunakan lagi. Rinciannya, dua ruang kelas yang biasa digunakan siswa SMK Ki Hajar Dewantoro dan tiga kelas milik SMP Islam Tarbiyatus Sholihin.

"Ada jalan dan ruang kelas pondasinya menggantung. Kondisinya benar-benar sudah tidak memungkinkan lagi," katanya.

Untuk memastikan kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan normal, pihak pesantren kemudian memindahkan siswa untuk belajar di lembaga lain sementara waktu.

Siswa di SMP Islam dan SMK Islam dipindahkan ke sekolah induk SMK Ki Hajar Dewantoro yang berjarak tiga kilometer dari pesantren.

"Untuk sementara waktu KBM tidak di sini. SMP Islam Tarbiyatus Sholihin dan SMK dipindahkan ke SMK induk jarak tempuh sekitar tiga kilometer. Konsekuensinya nanti pulang pergi (siswa) akan diantar jemput pakai mobil," terangnya.

4 dari 4 halaman

Siswa SMP Terseret Ombak di Pantai Cacalan Banyuwangi Ditemukan Meninggal

Kabar buruk mengenai sekelompok siswa juga datang dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Siswa SMP yang terseret ombak di Pantai Cacalan Banyuwangi ditemukan meninggal dunia di bibir pantai sisi selatan villa solong, Kamis (3/11/2022).

Kepala Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi mengatakan, korban Irga Putranandu (15), warga Kelurahan Giri Banyuwangi, ditemukan sekitar pukul 07.40 WIB.

"Jenazah korban selanjutnya kami evakuasi ke RSUD Blambangan," kata Wahyu.

Sebagai informasi, remaja di Banyuwangi dilaporkan hilang terseret ombak saat mandi di perairan utara Pantai Cacalan Banyuwangi, Rabu (2/11/2022).

Siswa SMP 2 Kaliporo Banyuwangi itu tergulung ombak. Kejadian ini membuat heboh, warga dan pengunjung yang berada di area wisata.

"Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup," paparnya

Wahyu Menghimbau kepada masyarkat untuk tidak melakukan aktivitas mandi di kawasan laut Pantai Cacalan, sebab arusnya cukup kuat.

" Dikawasan pantai Cacalan ini, arusnya cukup kuat. Sehingga cukup berbahaya untuk aktivitas mandi dan renang," pungkas Wahyu.

 

Penulis: Safinatun Nikmah