Liputan6.com, Pyongyang - Amerika Serikat (AS) mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas uji coba rudalnya. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua pekan lalu yang mampu mencapai daratan AS.
Dilansir Channel News Asia, Selasa (22/11/2022), Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan, sangat penting bila DK PBB yang beranggotakan 15 orang menanggapi dengan satu suara. Ia menegaskan kembali tuduhan AS bahwa China dan Rusia "memberi keberanian" Korea Utara dengan memblokir tindakan dewan.
Baca Juga
"Halangan terang-terangan dari kedua anggota ini menempatkan wilayah Asia Timur Laut, dan seluruh dunia, dalam risiko," katanya dalam pertemuan Dewan yang diadakan Washington untuk membahas uji coba rudal yang dilakukan pada Jumat 18 November.
Advertisement
"Kami akan menawarkan kesempatan lain bagi Dewan untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas retorikanya yang berbahaya dan tindakannya yang mendestabilisasi. Amerika Serikat akan mengusulkan Pernyataan Presiden (DK PBB) untuk tujuan ini," katanya.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun sebelumnya mengatakan China "prihatin" dengan "peningkatan ketegangan dan konfrontasi yang semakin meningkat" di semenanjung Korea, tetapi mengatakan DK PBB harus membantu meredakan ketegangan dan tidak selalu mengutuk atau menekan Korea Utara.
Harus Menahan Diri
Zhang juga mengatakan Washington harus mengambil inisiatif dan mengajukan proposal yang realistis untuk menanggapi "kekhawatiran" Korea Utara.
"Semua pihak harus tetap tenang, menahan diri, bertindak dan berbicara dengan hati-hati, dan menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan dan menyebabkan salah perhitungan, untuk mencegah situasi jatuh ke dalam lingkaran setan," kata Zhang.
Advertisement
Paksa Korea Utara
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Anna Evstigneeva menuduh Washington mencoba memaksa Korea Utara melakukan pelucutan senjata sepihak melalui sanksi dan kekuatan, dan menyalahkan uji coba rudal pada latihan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Seorang juru bicara misi AS untuk PBB mengatakan draf pernyataan presiden akan segera dibagikan dengan Dewan Keamanan dan negosiasi akan menyusul.
Eskalasi Serius
Setelah pertemuan itu, Thomas-Greenfield membacakan pernyataan bersama oleh 14 negara, termasuk delapan anggota Dewan Keamanan, mengutuk peluncuran terbaru Korea Utara, serta laporan media negara Korea Utara berikutnya yang mengatakan bahwa rudal tersebut dapat digunakan untuk serangan nuklir pencegahan.
Pernyataan itu mengatakan rudal itu mendarat sekitar 200 km dari garis pantai Jepang dan uji coba tersebut merupakan "eskalasi serius" yang "menimbulkan ancaman tegas terhadap perdamaian dan keamanan internasional."
Dikatakan Dewan harus bertindak untuk membatasi kemajuan program senjata Korea Utara.
Advertisement