Sukses

Kian Mendunia, Musik Angklung Asli Indonesia Tampil di Filipina

Sebuah pertunjukan angklung turut tampil di Filipina.

Liputan6.com, Manila - Dalam upaya membangun citra Indonesia di wilayah kerja, KJRI Davao City telah melakukan promosi seni budaya Indonesia dengan menampilkan permainan musik Angklung yang dilaksanakan di Abreeza Mall, Davao City (20/11).

Dilansir dari laman Kemlu, Jumat (25/11/2022), tim Angklung yang terdiri dari siswa-siswi Sekolah Indonesia Davao memainkan angklung membawakan lagu populer yang berjudul "We are the World" dan "Ojo Dibandingke" yang dipandu oleh Dede Nugraha Kurniawan, pelatih musik tradisional dari Sekolah Indonesia Davao.

Kurang lebih 500 para hadirin menunjukan antusiasme yang sangat tinggi dengan turut bernyanyi bersama-sama dan memberikan tepuk tangan yang sangat meriah saat pertunjukan permainan Angklung sampai telah selesai. Diharapkan Indonesia dan seni budayanya semakin dikenal dan digemari warga Filipina khususnya di Davao City sehingga dapat menjadi awal ketertarikan untuk berkunjung ke Indonesia.

Dalam kesempatan ini, KJRI Davao City juga melakukan survei Citra Indonesia kepada para pengunjung acara tersebut.

Acara ini bersamaan dengan perayaan Children’s Month and International Children’s Day 2022 berlangsung meriah dihadiri perwakilan pemerintah setempat, Women Association in Davao City, berbagai perwakilan sekolah di Davao City, akademisi, NGO, dan para pengunjung di Abreeza Mall.

2 dari 4 halaman

Angklung Tampil di Ajang Piala Dunia 2022

Juga membawa angklung ke kancah internasional, pertunjukan musik angklung juga hadir di ajang bergengsi Piala Dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatar.

Sebagai tuan rumah, Qatar menggandeng sejumlah pihak memeriahkan gelaran Piala Dunia tahun ini.

Salah satu pihak yang digandeng panitia penyelenggara adalah Katara Cultural Village Foundation. Yayasan ini merupakan pusat kebudayaan yang berlokasi di Doha dan kerap menampilkan pertunjukkan teater, sastra, musik, seni visual, dan pameran.

Pada Piala Dunia 2022, Katara Cultural Village Foundation bekerja sama dengan kantor Kedutaan Besar negara-negara di Qatar untuk membuat pertunjukan seni guna menyambut turnamen empat tahunan ini. Salah satunya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Qatar.

3 dari 4 halaman

Saung Angklung Udjo Diboyong ke Qatar

Dilansir dari laman resmi Katara, performa angklung akan digelar di Al-Ibdaa Courtyard Gedung Katara di Doha, Qatar pada 18--28 November 2022 pukul 18.00--20.00, waktu setempat. Adapun dalam pelaksanaan ekshibisi musik tersebut, Katara dan KBRI di Qatar menggandeng Saung Angklung Udjo Bandung.

Informasi ini disampaikan pihak KBRI di akun Instagram resminya. "Saung Angklung Udjo datang ke Doha! Anda tidak hanya dapat menyaksikan pertunjukan spektakuler, tetapi juga belajar dan memainkan alat musik unik ini," tulis mereka dalam unggahan pada Selasa, 15 November 2022.

Unggahan itu juga dibagikan ulang akun Instagram pada hari yang sama. Selain pertunjukkan angklung, Katara Cultural Village Foundation dan KBRI juga menyajikan akan ekshibisi pembuatan batik yang akan digelar pada 1--8 Desember 2022 pukul 10.00--22.00, waktu setempat.

4 dari 4 halaman

Angklung Jadi Warisan UNESCO

Turnamen di Qatar kali ini akan jadi edisi ke-22 Piala Dunia dan jadi kedua kali terselenggara di Asia setelah edisi 2002 di Korea Selatan dan Jepang, sekaligus yang pertama digelar di kawasan Jazirah Arab. Pembukaan Piala Dunia 2022 akan dilangsungkan di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Minggu malam, 20 November 2022, mempertemukan tuan rumah Qatar dengan wakil Amerika Selatan, Ekuador.

Sementara itu, angklung dikenal sebagai alat musik tradisional dari Jawa Barat yang dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada 16 November 2011. Semenjak penobatan tersebut, tanggal 16 November kemudian diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.

Angklung di Indonesia selama beberapa tahun terakhir identik dengan Mang Udjo. Peringatan Hari Angklung Sedunia pun jadi momen tepat untuk kembali mengenal kembali pria yang bernama lengkap Udjo Ngalagena tersebut.

Dikutip dari laman angklung-udjo.co.id, Mang Udjo lahir pada 5 Maret 1929. Ia adalah putra keenam dari pasangan suami Istri Wiranti dan Imi. Udjo kecil sudah memperlihatkan bakat dan ketertarikannya dalam dunia seni, musik, dan budaya.