Liputan6.com, Bucharest - Perang Rusia Ukraina terus menjadi sorotan dan pembahasan dunia.
Terkini para menteri luar negeri anggota NATO akan bertemu selama dua hari di ibu kota Rumania, Bucharest, untuk menjanjikan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina dalam melawan invasi Rusia.
Baca Juga
Pertemuan tersebut dimulai Selasa 29 November 2022.
Advertisement
Pada konferensi pers Senin 28 November, setelah melangsungkan pertemuan dengan Presiden Rumania Klaus Iohannis, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta aliansi itu untuk meningkatkan dukungannya di wilayah tersebut.
"Berinvestasi dalam sektor pertahanan kita sangat penting karena kita tengah menghadapi krisis keamanan terbesar yang pernah kita hadapi," kata Stoltenberg seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (29/11/2022).
Menanggapi agresi Rusia terhadap Ukraina, Stoltenberg mengatakan NATO tengah memperkuat kehadirannya dari Baltik ke wilayah Laut Hitam.
Sekjen aliansi itu juga mengatakan kelompok-kelompok tempur baru telah dibentuk, termasuk yang dipimpin oleh Prancis di Rumania, sementara jet tempur dari Kanada membantu “menjaga wilayah udara kita tetap aman,” dan rudal Patriot AS meningkatkan pertahanan NATO. "Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi pertahanan semua sekutu kami," tambahnya.
Stoltenberg juga menyoroti dukungan terhadap negara-negara mitra lain yang menghadapi tekanan Rusia, seperti Bosnia Herzegovina, Georgia, dan Moldova.
Presiden Rumania Klaus Iohannis mengatakan keputusan yang dicapai pada KTT Madrid untuk meningkatkan pasukan NATO dan peralatan militer di sisi timur wilayah NATO perlu diberlakukan sesegera mungkin.
Musim Dingin Jadi Senjata
Stoltenberg mengatakan Rusia menggunakan musim dingin sebagai senjata dengan menyerang infrastruktur pembangkit listrik yang penting di Ukraina dan membiarkan warga sipil hidup tanpa listrik, pemanas, atau air dalam suhu beku.
"Kita tidak bisa membiarkan Putin menang," kata Stoltenberg. "Hal ini untuk menunjukkan kepada para pemimpin otoriter di seluruh dunia bahwa mereka tidak boleh mencapai tujuan mereka dengan menggunakan kekuatan militer dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya bagi kita semua. Jadi, merupakan kepentingan keamanan kita sendiri untuk mendukung Ukraina.
“Kita perlu bersiap untuk lebih banyak serangan lagi,” tambah kepala NATO itu. “Itulah sebabnya NATO meningkatkan dukungannya ke Ukraina dengan sistem pertahanan udara tambahan, seperti drone serta rudal jelajah dan balistik.”
Advertisement
Sekjen NATO: Membela Ukraina Sama dengan Mempertahankan Demokrasi
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta anggota NATO meningkatkan dukungan militer ke Ukraina. Hal tersebut, kata Stoltenberg, untuk memastikan hasil terbaik bagi negara itu sebagai "negara yang berdaulat, independen, dan demokratis di Eropa."
“Kita perlu menyadari bahwa perang ini kemungkinan besar akan berakhir pada tahap tertentu – di meja perundingan. Tetapi kita juga tahu bahwa hasil dari negosiasi itu sepenuhnya bergantung pada kekuatan di medan perang,” kata Stoltenberg, pada Senin (21/11), dalam pertemuan Majelis Parlemen NATO di Madrid. Aliansi ini, imbuhnya, harus menginvestasikan lebih banyak uang untuk membela Ukraina.
Ia mencatat bahwa membela Ukraina adalah mempertahankan demokrasi. “Jika kita membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin menang, kita semua harus menanggung risiko yang jauh lebih tinggi. Rezim otoriter di seluruh dunia akan belajar bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan kekerasan.”
Stoltenberg menambahkan bahwa pada akhir tahun, NATO akan mengeluarkan lebih dari $350 miliar ekstra untuk sektor pertahanan sejak 2014, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (22/11/2022).
NATO, katanya, harus meningkatkan infrastruktur militer di Eropa dan menuntaskan proses masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi itu.
Stoltenberg memuji kemajuan militer Ukraina melawan Rusia. Tetapi, ia memperingatkan bahwa adalah kesalahan jika sejumlah pihak saat ini mulai meremehkan kekuatan militer Federasi Rusia.
Dukungan NATO untuk Ukraina
Berbicara kepada majelis itu melalui video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan pentingnya dukungan militer dan keuangan NATO bagi Ukraina dan mendesak aliansi untuk menyambut Ukraina ke dalam Uni Eropa dan NATO. Presiden Ukraina mendesak anggota NATO untuk menjamin perlindungan fasilitas nuklir dari "sabotase Rusia."
Rusia dan Ukraina pada Senin saling tuding atas setidaknya selusin ledakan yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang telah berada di bawah kendali Rusia tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Dalam pernyataan pada Senin, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi bahwa tidak ada masalah keselamatan atau keamanan nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina. Peralatan utama tetap utuh meskipun terjadi penembakan besar-besaran di fasilitas tersebut selama akhir pekan yang menyebabkan kerusakan luas, kata pengawas atom PBB setelah para ahlinya mengunjungi lokasi tersebut.
Advertisement