Sukses

Terkuak, Identitas Pengibar Bendera Pelangi di Piala Dunia 2022

Sosok ini berasal dari Italia. Ia ternyata sudah biasa menginvasi lapangan untuk aktivitas sosial.

Liputan6.com, Doha - Seorang pria menerobos masuk lapangan di Piala Dunia Qatar 2022 untuk mengibarkan bendera pelangi pro-LGBT. Ia memakai kaos Superman dengan tulisan Save Ukraina dan Respect Iranian Women.

Sejumlah media Eropa menyebut pria itu adalah Mario Ferri Falco. Pria berusia 35 tahun itu merupakan orang Italia dan sudah sering masuk ke lapangan. 

Menurut media Prancis, Le Monde, identitas Falco telah dikonfirmasi oleh kantor berita Italia AGI. Mario Falco juga pernah masuk ke lapangan pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Waktu itu ia protes tentang kemiskinan.

Mario Falco ternyata adalah seorang pemain sepak bola dan suka bagi-bagi duit. Ia juga memposting di Instagram bahwa ia berada di Qatar

 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Mario Ferri il Falco (@marioferrifalco)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Mario Ferri il Falco (@marioferrifalco)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Mario Ferri il Falco (@marioferrifalco)

Isu LGBT menjadi sorotan di Piala Dunia Qatar karena negara itu melarang adanya atribut LGBT dibawa ke stadion. Keputusan Qatar memicu pro dan kontra di media sosial. 

Topik mengenai Ukraina yang sedang perang juga dibawa oleh Falco, begitu pula tentang nasib perempuan Iran. Isu perempuan di Iran menjadi sorotan internasional setelah kematian wanita bernama Marsa Amini. Ia ditangkap oleh polisi moral karena dianggap tak pakai hijab dengan benar. 

2 dari 4 halaman

Bendera Pelangi Boleh Masuk Stadion

Usai kontroversi selama berhari-hari, FIFA mengizinkan agar bendera pelangi dibawa masuk ke stadion Piala Dunia Qatar 2022. Dekorasi pelangi itu dipastikan tak akan disita.

Dilaporkan yahoo!news, Jumat (25/11/2022), FIFA telah menyampaikan hal tersebut kepada federasi Piala Dunia. Pada pertandingan-pertandingan mendatang, pelangi tidak akan dilarang.

Pengumuman ini terjadi setelah pelarangan armband pelangi yang ingin digunakan oleh para kapten timnas Eropa. Setelahnya, muncul wacana Inggris, Jerman, dan Denmark yang ingin meninggalkan FIFA.

Kapten-kapten dari ketiga negara itu termasuk yang kena larangan memakai armband pelangi One Love. Mereka diancam kartu kuning.

Simbol pelangi itu dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas untuk kelompok LGBT yang menjadi korban diskriminasi. LGBT masih ilegal di Qatar dan hukuman maksimalnya adalah eksekusi mati. Namun, The Washington Post menjelaskan hukuman mati itu hanya berlaku jika terlibat perselingkuhan. Hukuman normalnya adalah penjara hingga tujuh tahun.

Ada pula laporan penyitaan atribut pelangi LGBT, termasuk topi. Hal itu terjadi pada pendukung dan awak media yang datang meliput di stadion Qatar.

Kesalahpahaman juga terjadi karena bendera Wales yang warna-warni juga dikira atribut LGBT.

FIFA akhirnya mengirim catatan kepada para federasi sepak bola bahwa atribut pelangi tidak akan lagi disita, dan kebijakan itu dijamin oleh Komite Operasi Keselamatan dan Keamanan turnamen.

Isu LGBT merupakan satu dari kontroversi Piala Dunia Qatar. Masalah lainnya adalah nasib ribuan pekerja migran di Qatar yang meninggal dunia. Dua masalah itu memunculkan kritik terkait mengapa Piala Dunia digelar di Qatar. 

Presiden FIFA Gianni Infantino telah pasang badan untuk membela Qatar. Namun, mantan Presiden FIFA Sepp Blatter telah mengakui bahwa keputusan menjadikan Qatar sebagai host adalah kesalahan.

3 dari 4 halaman

Qatar Jadi Negara Pertama yang Gugur

Sebelumnya dilaporkan, Timnas Senegal sukses mengemas kemenangan dalam laga keduanya di Grup A Piala Dunia 2022. Singa Teranga berjaya 3–1 atas tuan rumah Qatar dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Al Thumama, Jumat (25/11).

Gol kemenangan Senegal dicetak oleh Boulaye Dia (’41), Famara Diedhiou (’48), dan Bamba Dieng (’84). Sementara itu, angka hiburan bagi Timnas Qatar bersumber dari aksi Mohammed Muntari pada menit 78. 

Senegal memang tampil bersaing sejak menit-menit awal. Mereka terlihat lebih dominan dalam hal penguasaan bola ketimbang Qatar. Singa Teranga bahkan mampu mengancam posisi tim tuan rumah ketika pertandingan belum berjalan lama.

Ismaïla Sarr berupaya menembus pertahanan Qatar pada ke-4. Ia mencoba peruntungannya dengan melancarkan serangan. Namun sayang, bola yang dilesakkan sang pemain hanya membentur sisi luar samping gawang.

Tanda bahaya kembali dikirim ke area permainan Qatar di menit 16. Kali ini Krepin Diatta yang berusaha membobol gawang tuan rumah. Akan tetapi, si kulit bundar yang ditembakkan masih mampu ditepis oleh Meshaal Barsham.

Kedua tim masih sama-sama ompong hingga laga memasuki menit ke-26. Belum ada satu pun gol yang tercipta, baik dari kubu TImnas Qatar maupun Senegal.

Senegal tak jemu-jemu menebar ancaman di sekitar gawang Qatar. Youssouf Sabaly berada di jarak yang cukup dekat dari jaring Barsham pada menit 28. Malang, upaya penggawa Senegal masih belum membuahkan angka pertama.

Situasi berbalik di menit ke-34. Giliran Qatar yang punya peluang untuk mencetak gol lewat pergerakan berbahaya Afif. Akan tetapi, lajunya dihentikan oleh Sarr, sementara wasit tak menghadiahi kubu tuan rumah dengan tendangan penalti.

Kebuntuan akhirnya terpecah pada menit 41. Boulaye Dia mampu memanfaatkan bola yang terlepas dari penguasaan Boualem Khoukhi. Dengan cepat ia melepaskan tembakan ke arah gawang sekaligus mencetak gol perdana bagi timnya di laga tersebut.

Tambahan waktu tujuh menit tak cukup membuat Qatar mampu menyamakan kedudukan. Skor 1–0 untuk keunggulan Singa Teranga pun bertahan hingga turun minum.

 

4 dari 4 halaman

3-1

Tim tuan rumah mencoba bangkit usai jeda. Namun, bukannya menyamakan kedudukan, Qatar justru kembali kebobolan tak lama setelah dimulainya pertandingan babak kedua.

Tendangan sudut Ismail Jakobs pada menit ke-48 mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Famara Diedhiou. Bola yang dikirimnya lewat sundulan menusuk tajam ke sudut atas gawang Qatar, sehingga gagal diantisipasi oleh Barsham.

Kubu tuan rumah baru mendapat peluang di menit ke-55. Afif melakukan tendangan bebas dari posisi yang menguntungkan. Akan tetapi, kesempatan ini lagi-lagi belum bisa dimaksimalkan oleh anak-anak asuh Felix Sanchez.

Qatar kembali memperoleh ruang untuk mencetak gol di menit 62. Hassan berkesempatan melepaskan serangan jarak jauh. Namun sayang, lesakannya masih sedikit melebar dari gawang yang dikawal Edouard Mendy.

Tekanan kini berpindah berada ke kubu Timnas Senegal. Gawang Singa Teranga belum lepas dari ancaman Qatar. Gol bagi tuan nyaris tercipta pada menit ke-67, kalau saja Mendy gagal melakukan penyelamatan epik.

Pasukan tuan rumah akhirnya comeback di menit ke-78. Berawal dari umpan Ismail Mohamad, Mohammed Muntari yang baru dimasukkan di babak kedua mampu melepaskan sundulan melewati Mendy ke tiang jauh sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2–1.

Senegal ogah tinggal diam. Tak butuh waktu lama bagi Singa Teranga untuk membalas gol seterunya. Bamba Dieng mencatatkan nama di papan skor usai memanfaatkan assist Iliman Ndiaye. Senegal kembali dominan dengan selisih dua angka.

Qatar makin terpuruk. Dengan waktu yang tersisa, sulit bagi mereka untuk menyamai raihan poin Senegal. Skuad asuhan Sanchez mau tak mau harus mengakui keunggulan Singa Teranga. Kedudukan 3–1 untuk keunggulan Senegal bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.