Liputan6.com, Madrid - Sebuah bom meledak di kedutaan Ukraina di Spanyol. Insiden itu dilaporkan telah melukai seorang staf.
"Seorang pegawai kedutaan Ukraina di Madrid terluka ringan saat membuka bom surat," kata pejabat Ukraina dan Spanyol seperti dikutip dari CNN, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga
"Pegawai laki-laki itu dibawa ke rumah sakit untuk perawatan tetapi "nyawanya tidak dalam bahaya", jelas juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko.
Advertisement
Dia menambahkan bahwa kedutaan Ukraina telah diperintahkan untuk "segera" meningkatkan keamanan setelah ledakan bom pada hari Rabu 30 November waktu setempat.
Unit penjinak bom Spanyol telah dikerahkan, dan area tersebut ditutup.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom surat di Distrik Hortaleza, timur laut Madrid itu.
Polisi Spanyol mengatakan mereka menerima laporan tentang ledakan tersebut sekitar pukul 13.00 waktu setempat (12:00 GMT) pada hari Rabu.
Polisi mengatakan surat itu ditujukan kepada duta besar Ukraina di Spanyol.
Nikolenko mengatakan bahwa siapa pun yang berada di balik ledakan itu "tidak akan berhasil mengintimidasi diplomat Ukraina, atau menghentikan pekerjaan sehari-hari mereka untuk memperkuat Ukraina dan melawan agresi Rusia".
Rusia - yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari - belum mengomentari insiden ledakan bom pada hari Rabu itu.
Bom Surat Karya Seorang Anarkis Meledak di Tangan Profesor AS
David Gelernter tak pernah menyangka saat menerima sebuah kiriman surat misterius tepat pada 24 Juni 1993. Saat ia memegangnya amplop berisi surat tersebut tiba-tiba meledak di tangannya.
Sang profesor Yale University terluka parah akibat surat yang disusupi bom itu.
Seperti dikutip dari History.com, kejadian tersebut diduga memiliki kemiripan dengan serangan bom sebelumnya di sebuah universitas kawasan California yang menyerang seorang ahli genetik.
Setelah kejadian yang menimpa David, kepolisian Amerika Serikat membentuk unit khusus yang dinamakan UNABOM. Berdasarkan investigasi, sejak tahun 1978 hingga 1993, telah terjadi 16 kali pengeboman dengan motif serupa, yang menyebabkan 3 orang tewas dan 23 lainnya terluka.
Aparat mendapat titik terang terkait pelaku. Theodore 'Ted' John Kaczynski dianggap sebagai tersangka yang bertanggung jawab atas rangkaian serangan bom tersebut.
Advertisement
Paket Diduga Bom Surat Meledak di Kantor Pos Belanda
Sementara itu, dua ledakan bom mengguncang Belanda pada Rabu 12 Februari 2020 pagi waktu setempat. Diduga berasal dari bom surat yang meledak di dua depot surat terpisah.
Mengutip Daily Mail, Rabu (12/2/2020), ledakan pertama terjadi sekitar pukul 08.00 pagi di sebuah taman area bisnis di sebelah barat pusat kota Amsterdam. Polisi bergegas ke tempat kejadian.
Ledakan bom kedua terjadi tak lama kemudian di Kota Kerkrade, 120 mil ke selatan. Sekali lagi, belum ada korban cedera yang dilaporkan pada insiden kedua ini.
Investigasi masih dalam tahap awal. Polisi juga sejauh ini belum mengetahui pasti apakah kedua ledakan tersebut saling terkait.
Mengutip nltimes.nl, akhir Desember 2019 dan awal Januari 2020, dilaporkan pernah terjadi serangkaian pengiriman bom surat yang dikirimkan ke tujuh tempat bisnis di Amsterdam, Rotterdam, Utrecht, dan Maastricht. Semuanya diikuti dengan surat ancaman.
Beberapa perusahaan menerima suratnya, tetapi tidak ada bom surat. Bom dibuat agar terlihat seperti dikirim oleh agen CIB.
Karena beberapa perusahaan tidak menyadari bahwa surat-surat itu bukan dari CIB, mereka keliru mengirim bom surat kembali ke agen. Satu bom surat mencapai CIB, yang lainnya berhasi dicegat di sebuah pusat penyortiran surat di Rotterdam.
Tidak ada bom surat yang dikirim sebelumnya meledak. Sebelum insiden Rabu 12 Februari, bom surat terakhir yang dilaporkan adalah pada 10 Januari.
Ada Paket Misterius di Pabrik Kemas Vaksin COVID-19 Inggris AstraZeneca, Penjinak Bom Dipanggil
Lain lagi yang satu ini, paket misterius dilaporkan dari pabrik tempat vaksin COVID-19 AstraZeneca dikemas ke dalam botol. Unit penjinak bom kemudian dipanggil untuk menangani paket mencurigakan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Sky News, Kamis (28/1/2021), perusahaan yang mengoperasikan situs tersebut, Wockhardt UK, mengatakan sebagian dari situs tersebut dievakuasi untuk menyelidiki paket misterius tersebut pada Rabu 27 Januari waktu setempat.
Situs ini tidak dimiliki oleh AstraZeneca, tetapi Wockhardt UK adalah salah satu mitra pemasoknya. Pabrik tersebut digunakan untuk mengisi botol vaksin COVID-19 sebelum dikemas dan didistribusikan.
"Tim dari Royal Logistics Corp datang dan memeriksa paket untuk memastikan aman untuk ditangani", ujar kepolisian Wales Utara.
"Isi paketnya akan dibawa untuk dianalisis dan penyelidikan lebih lanjut," imbuh pihak kepolisian terkait temuan paket misterius di pabrik pengemasan Vaksin COVID-19 Inggris tersebut.
Advertisement