Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyerahkan bantuan Rusia untuk korban gempa Cianjur melalui Palang Merah Indonesia (PMI) pada Jumat siang, 2 Desember 2022.
Bantuan kemanusiaan ini sebagai bentuk simpati Kedutaan Besar Rusia terhadap warga Cianjur dan bangsa Indonesia yang sedang berduka.
Dubes Lyudmila mengatakan, Indonesia adalah rekan baik Rusia. "Melalui palang merah, kami ingin menyampaikan simpati kepada masyarakat yang menjadi korban gempa. Kami melihat Indonesia adalah teman dan mitra baik kami, kami menikmati persahabatan tradisional dengan masyarakat Indonesia," ujarnya dalam acara penyerahan donasi di Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta pada Jumat (2/12/2022) siang.
Advertisement
Dubes Rusia itu juga mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa kepada Presiden RI. "Dia mengirim pesan kepada Presiden Joko Widodo, menyampaikan belasungkawa dan simpatinya kepada para korban dan keluarga yang terdampak gempa," kata Lyudmila.
Untuk tindakan selanjutnya, Kedubes Rusia telah menghubungi kedua negara untuk kerjasama dalam hal mitigasi bencana. Menurut Lyudmila, Rusia cukup berpengalaman dalam mitigasi bencana alam, "Rusia tidak sesering Indonesia dalam hal gempa. Namun, bencana lainnya seperti banjir, kita bisa bertukar pengalaman."
Pada kesempatan tersebut, Dubes Lyudmila menyatakan bahwa Rusia berharap para korban segera pulih dan orang-orang dapat kembali beraktivitas normal.
Terkait bentuk dan penyaluran donasi, Dubes Lyudmila mengatakan timnya mengirim kebutuhan-kebutuhan dasar seperti air mineral dan makanan melalui PMI DKI Jakarta, tapi tidak memastikan akan datang ke lokasi secara langsung.
Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya PMI DKI Jakarta, Syarifuddin juga menjelaskan bahwa Rusia adalah sumbangan pertama dari negara lain yang disalurkan melalui PMI DKI Jakarta.
"Baru kedutaan Rusia (dari luar negeri) yang kami terima, setelah ini akan kami laporkan ke Gubernur dan pimpinan pusat PMI Bapak Jusuf Kalla," ujar Syarifuddin.
Menurut keterangan salah satu staf PMI DKI Jakarta, Kedubes Rusia mengumpulkan donasi berupa 10 kardus air mineral, 3 kardus biskuit, dan 20 kardus mi instan.
Singapura Beri Bantuan Senilai Rp 1,5 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur Pemerintah Singapura akan memberikan kontribusi sebesar US$ 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar kepada Palang Merah Singapura (SRC) untuk mendukung penanggulangan bencana dan upaya kemanusiaan di Jawa Barat, Indonesia. Bantuan ini diberikan setelah gempa bumi pada tanggal 21 November 2022 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, dikutip dari situs mfa.gov.sg, Kamis (24/11/2022). Enam+02:57VIDEO: Kebijakan Zero Covid Mulai Dilawan, Picu Demonstrasi Sumbangan dari Pemerintah Singapura akan melengkapi janji SRC untuk mendukung kebutuhan mendesak bagi terkena dampak gempa, kekurangan makanan, bantuan medis, dan tempat tinggal darurat senilai Rp 783 juta. Gempa Cianjur dilaporkan telah menewaskan ratusan orang. Bencana alam ini menjadi sorotan in
Sebelumnya Pemerintah Singapura menyatakan akan memberikan kontribusi sebesar US$ 100.000 atau setara Rp 1,5 miliar kepada Palang Merah Singapura (SRC) untuk mendukung penanggulangan bencana dan upaya kemanusiaan di Jawa Barat, Indonesia.
Bantuan ini diberikan setelah gempa bumi pada tanggal 21 November 2022 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, dikutip dari situs mfa.gov.sg, Kamis (24/11/2022).
Sumbangan dari Pemerintah Singapura akan melengkapi janji SRC untuk mendukung kebutuhan mendesak bagi terkena dampak gempa, kekurangan makanan, bantuan medis, dan tempat tinggal darurat senilai Rp 783 juta.
Gempa Cianjur dilaporkan telah menewaskan ratusan orang. Bencana alam ini menjadi sorotan internasional.
Media-media dunia juga turut mengabarkan gempa yang terjadi. BBC turut mencatat ratusan korban telah meninggal dunia. Media Jepang seperti Kyodo dan Japan Times juga turut menyorot bencana gempa yang terjadi di Cianjur.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah ikut berduka kepada para korban di Cianjur. Ia menulis pesan dalam Bahasa Prancis dan Indonesia.
"Pagi ini Indonesia terguncang gempa kuat yang membawa kehancuran dan memangsa nyawa. Duka cita mendalam untuk para korban. Prancis turut solider," tulis Presiden Emmanuel Macron via Twitter, dikutip (22/11/2022).
Senada, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ikut memberikan ucapan duka. Kanada disebut siap membantu.
"Saya dengan sepenuh hati bersama orang-orang yang terdampak gempa besar yang terjadi di Indonesia. Saya memberikan dukacita yang paling tulus kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai, dan saya memikirkan kehidupan yang telah diubah selamanya. Kanada siap untuk menolong kalian," ujar PM Trudeau.
PM baru Inggris Rishi Sunak berkata kaget terhadap bencana yang terjadi di Indonesia. Ia berkata Inggris berdiri bersama Indonesia.
"Saya kaget dengan gambaran-gambaran kehancuran di Indonesia hari ini. Baru pekan lalu, saya merasakan langsung kehangatan, kedermawanan, dan kebaikan rakyat Indonesia. Pikiran saya bersama mereka sekarang," ujar Rishi Sunak.
Arab News melaporkan bahwa Raja Salman dan Pangeran Mohammad bin Salman ikut berduka atas gempa y
Advertisement
Diplomat Peduli 2022 Bantu Korban Gempa Cianjur, Kirim Sembako hingga Tenda
Sementara itu pada Rabu 30 November 2022 Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengirimkan bantuan sosial, dalam rangka membantu korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Mengutip informasi dari situs Kemlu RI, Kamis (1/12/2022), paket bantuan sosial untuk warga terdampak gempa Cianjur yang dilabeli logo "Diplomat Peduli 2022" berisi antara lain 600 paket sembako terdiri dari: beras 5 kg, air mineral, gula, kopi, mi instan, susu, kornet, abon sapi, kecap, saos sambal, serta pembalut.
Selain itu, akan disumbangkan juga perlengkapan berupa: 3 unit tenda pengungsi ukuran 4x6 meter berikut alas terpal, 150 lembar selimut, dan 50 set lampu emergency.
Penyerahan bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Biro Umum Kemlu, Arianto Surojo kepada Deputi Bidang Logistik BNPB, Zaherman Muabezi bertempat di Pendopo Kantor Bupati Cianjur yang menjadi posko penanganan gempa Cianjur.
Kemlu juga menerjunkan tim lapangan terdiri dari personil Biro Umum dan Direktorat Konsuler yang bertugas satu minggu ke depan untuk memantau perkembangan penanganan bencana dan kebutuhan bantuan yang diperlukan.
Banyak Anak Masih Takut Gempa
Di sisi lain, gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022 lalu masih membekas diingatan warga, terutama anak-anak. Tak sedikit anak-anak yang masih khawatir dan ketakutan ketika gempa susulan terjadi.
Polisi Wanita (Polwan) dari Polda Metro Jaya (PMJ) bersama relawan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) pun turun tangan untuk memberikan trauma healing kepada warga terdampak gempa Cianjur, terutama anak-anak.
Wakil Ketua Pokja Bakti Polda Metro Jaya Cianjur, AKBP Iver Mannosoh menerangkan, Tim Trauma Healing Polwan PMJ mengajak kurang lebih 80 anak bermain, bernyanyi dan melakukan aktivitas mewarnai.
"Beberapa anak masih merasa takut karena teringat akan peristiwa tersebut, apalagi beberapa kali masih terjadi gempa susulan walaupun kecil. Keluhan lain warga korban bencana ialah mereka masih merasa tidak tenang karena gempa susulan. Selain itu warga juga masih memikirkan rumah tinggal mereka yang rusak dan tidak dapat ditinggali lagi,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).
Iver menerangkan, Polwan PMJ memberikan konseling kepada warga dengan metode hypnoterapi untuk merelaksasi korban bencana dan juga petugas lapangan.
"Terdapat sekitar 20 orang yang Polwan tangani, dengan kisaran waktu 1/2 jam sampai 1 jam setiap orangnya,” ujar dia.
Sementara itu, Kaposko Relawan Bakti Polda Metro Jaya Cianjur Supriyanto menerangkan, para relawan HIMPSI bersama Polwan PMJ juga memberikan konseling dengan metode hypnoterapi kepada para petugas lapangan yang merasa kelelahan.
Harapannya, para relawan gempa Cianjur dapat kembali merasa relaks, tenang, dan menjadi lebih bugar setelah bertugas.
"Beberapa petugas di lapangan seperti para babhin, juga membutuhkan konseling karena meskipun mereka terdampak bencana, mereka harus tetap berdinas. Mereka masih tidak tenang ketika harus meninggalkan keluarganya dalam situasi yang terus terjadi gempa,” ujar dia.
Penulis: Safinatun Nikmah.
Advertisement