Sukses

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sebut Susunan Kabinet sedang Dimatangkan, Diumumkan Segera

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berharap jajaran kabinet barunya siap dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berharap jajaran kabinet barunya siap dalam waktu dekat.

Pada acaea Makan Malam kelompok Reformis, dia mengatakan sedang menyelesaikan barisan sebelum mempresentasikannya kepada Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada hari ini.

"Proses pelantikan kabinet memakan waktu karena ada beberapa hal yang harus kami selesaikan dengan pihak-pihak komponen kami," ujar Anwar Ibrahim, Jumat (2/12/2022).

"Kami juga ingin mempercepat pengumuman lineup sehingga kami dapat menyampaikannya kepada Raja untuk persetujuannya, tetapi ini membutuhkan sedikit waktu."

"Mudah-mudahan dalam dua atau tiga hari ke depan kami dapat mengumumkan daftarnya," katanya dalam pidatonya saat makan malam, sebuah klip video yang dia posting di halaman Facebook-nya.

Anwar mengatakan, dia sedang dalam tahap akhir menyusun Kabinetnya dan memiliki beberapa penyesuaian yang harus dilakukan sebelum mengumumkannya.

Sebelumnya, Anwar telah berjanji untuk mengumumkan susunan Kabinet yang lebih ramping di pemerintahannya, yang terdiri dari anggota parlemen dari Barisan Nasional dan koalisinya, Pakatan Harapan.

Sempat Tersiar Kabar Diumumkan Akhir Pekan Ini

 Semua pertanyaan tentang siapa yang akan masuk dalam jajaran kabinet Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim diperkirakan akan terjawab pada akhir pekan ini. Sebuah sumber yang dekat dengan kubu Anwar mengatakan, hal itu menyusul audiensi terakhir dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Selasa kemarin.

Audiensi perdana menteri dengan Raja Malaysia adalah untuk mempresentasikan susunan kabinet guna membentuk pemerintah federal sesegera mungkin sebelum Raja berangkat untuk kunjungan resmi ke luar negeri pada Sabtu.

2 dari 4 halaman

Tepis Rumor Posisi Wakil PM

"Jumlah kabinet kemungkinan akan diumumkan besok (Jumat). Kami belum mendapat informasi bahwa akan diumumkan hari ini," dikutip dari NST.com, Kamis (1/12/2022).

"Meskipun semua orang berspekulasi bahwa Anwar telah menyerahkan daftar (kabinet) kepada Yang Di-Pertuan Agong kemarin, masih belum ada informasi mengenai daftar final (belum)," kata sumber itu kepada New Straits Times.

Sumber itu juga menepis rumor bahwa Ketua Barisan Nasional (BN) Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi akan diangkat sebagai wakil perdana menteri.

"Kami belum mendapat informasi apakah Zahid akan diangkat sebagai wakil perdana menteri. Akan segera diumumkan," kata sumber itu.

Sumber lain sementara itu mengatakan, pengumuman susunan kabinet paling lambat pekan ini.

"Anwar mengenal orang-orang di Pakatan Harapan (PH) dan pihak lain, termasuk dari Sabah dan Sarawak, untuk memilih orang-orang terbaik untuk jabatan sebagai menteri."

"Jadi tidak butuh waktu lama untuk para menteri dilantik. Dia (Anwar) sudah bertemu dengan Raja dan harus memiliki daftar orang-orang yang telah dia saring."

3 dari 4 halaman

Kabinet Ramping Ala Anwar Ibrahim

Anwar, yang dilantik sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia pada 24 November telah mengumumkan bahwa pemerintah persatuan yang dipimpinnya akan mengatur komposisi kabinet yang lebih kecil.

Kabinet di bawah kepemimpinan mantan perdana menteri Ismail Sabri sebelumnya terdiri dari 31 menteri dan 38 deputi.

Kabinet Muhyiddin Yassin, sementara itu, terdiri dari 31 menteri dan wakil menteri dengan jumlah yang sama.

Anwar mengatakan, kabinet di bawah kepemimpinannya juga akan mengusulkan pengurangan gaji para menteri, menyusul situasi ekonomi di Tanah Air.

Ia menambahkan, pembentukan kabinet akan bergantung pada pihak-pihak komponen dalam pemerintahan persatuan yang akan mengusulkan nama-nama kabinet.

4 dari 4 halaman

Pengamat: Anwar Ibrahim Sosok Globalis yang Akan Yakinkan Investor Internasional

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah telah menunjuk ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri (PM), mengakhiri hari-hari ketidakpastian menyusul hasil pemilihan 19 November 2022 yang memunculkan parlemen gantung.

Keputusan menunjuk PM Malaysia ini dibuat usai pertemuan para penguasa Melayu pagi ini, untuk mengizinkan Sultan Abdullah memilih seorang anggota parlemen yang menurut pendapatnya, mungkin mendapat dukungan mayoritas di Dewan Rakyat sebagai perdana menteri sesuai dengan Pasal 40(2)(1) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal.

Sejumlah pengamat mengomentari posisi Anwar Ibrahim. Bridget Welsh, pakar politik Asia Tenggara mengatakan bahwa ia adalah sosok globalis yang akan meyakinkan investor internasional.

“Dia harus berkompromi dengan pihak lain di pemerintahan yang berarti proses reformasi akan menjadi lebih inklusif,” kata Bridget Welsh, pakar politik Asia Tenggara, dikutip dari ABC, Kamis (24/11/2022).

“Anwar adalah seorang globalis, yang akan meyakinkan investor internasional. Dia telah dilihat sebagai pembangun jembatan lintas komunitas. Pada saat yang sama ia menawarkan bantuan yang meyakinkan untuk tantangan yang akan dihadapi Malaysia.”

Sementara itu di sisi lain, saat penantian perdana menteri Malaysia berikutnya sempat buntu, para ahli mengatakan kebuntuan politik yang sedang berlangsung berisiko menunda keputusan kebijakan penting yang sangat penting bagi ekonomi negara Malaysia yang sedang melemah, sekaligus memicu perpecahan dalam masyarakat.