Liputan6.com, Brussels - Belgia Minggu (11/12) mendakwa empat orang yang diduga telah menerima uang dan hadiah dari sebuah negara Teluk untuk mempengaruhi keputusan di Parlemen Eropa, tuduhan yang menimbulkan kekhawatiran di Brussel.
Tim jaksa Jumat lalu (9/12) menggeledah 16 rumah dan menyita US$631.800 di Brussel. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan dugaan pencucian uang dan korupsi.
Baca Juga
Awalnya enam orang ditahan. Empat didakwa dan dua lainnya dibebaskan kemudian, ujar jaksa dalam sebuah pernyataan. Mereka tidak menyebutkan siapa saja yang terlibat, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (13/12/2022).
Advertisement
Tim jaksa mengatakan telah menduga selama berbulan-bulan bahwa negara Teluk sedang berupaya mempengaruhi keputusan di Brussels. Kantor berita Reuters mengutip sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan negara dimaksud adalah Qatar, yang kini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Qatar Bantah Tuduhan
Seorang pejabat Qatar membantah tuduhan potensi terjadinya pelanggaran. “Kaitan apapun antara klaim-klaim yang dilaporkan dengan pemerintah Qatar merupakan hal yang tidak berdasar dan informasi yang sangat salah,” ujar pejabat tersebut seraya menambahkan Qatar bekerja lewat keterlibatan insitusi-ke-institusi dan mematuhi sepenuhnya hukum internasional.
Parlemen Eropa akhir pekan ini mengatakan telah menangguhkan kekuasaan dan tugas salah seorang wakil presidennya, yaitu sosialis Yunani, Eva Kaili, sehubungan dengan penyelidikan yang dilakukan Belgia.
Partai sosialis Yunani, PASOK, dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya telah mengeluarkan Kaili dari jajarannya.
Belum jelas apakah Eva Kaili telah didakwa dalam kasus itu. Kantornya tidak menjawab panggilan telpon atau menanggapi email yang dikirim untuk memberi pandangan tentang kasus ini.
Indonesia memberikan perlawanan terhadap Uni Eropa yang dinilai mendiskriminasi produk sawit. Dengan mengadukan UE ke WTO. Wamendag Jerry Sambuaga mengungkapkan alasan dan kesiapan Indonesia dalam gugatan ini di WTO.
Penggeledahan Berlanjut
Jaksa mengatakan mereka juga menggeledah rumah anggota parlemen Uni Eropa kedua pada hari Sabtu (10/12), namun tidak menahan siapa pun. Anggota Partai Sosialis Belgia Marc Tarabella membenarkan bahwa rumahnya telah digeledah dan komputer serta ponselnya telah disita.
Dalam sebuah pernyataan Tarabella mengatakan, “Sistem peradilan sedang melakukan tugasnya mengumpulkan informasi dan menyelidiki, yang menurut saya sangat normal. Saya tidak menyembunyikan apapun dan saya akan menjawab semua pertanyaan penyelidik.”
Komisioner Ekonomi Eropa Paolo Gentiloni mengatakan kepada stasiun televisi Italia Ray-3 bahwa kasus itu tampaknya “sangat serius.” “Jika dipastikan bahwa ada seseorang yang menerima uang untuk mencoba mempengaruhi opini Parlemen Eropa, hal itu akan menjadi salah satu kisah korupsi yang paling dramatis dalam beberapa tahun terakhir ini,” ujarnya.
Parlemen Eropa minggu ini akan memberi suara atas proposal untuk memperpanjang atau tidak visa bebas perjalanan ke Uni Eropa bagi Kuwait, Qatar, Oman dan Ekuador. Sebagian anggota parlemen itu telah menyarankan untuk menangguhkan debat dan pemungutan suara tentang hal ini.
Advertisement
Uni Eropa Usulkan Paket Sanksi Ke-9 untuk Rusia, Targetkan 200 Individu
Sementara itu, di hal berbeda, Komisi Uni Eropa mengusulkan paket sanksi kesembilan terhadap Rusia yang akan mencakup hampir 200 individu dan entitas serta memutus akses Rusia ke penggunaan drone.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa delapan paket sanksi yang diperkenalkan sejauh ini akan "menggigit keras" Rusia tetapi Komisi juga akan tetap "meningkatkan tekanan pada Rusia."
Paket kesembilan mengusulkan penambahan hampir 200 individu dan entitas tambahan ke dalam daftar sanksi, termasuk antara lain angkatan bersenjata Rusia, serta perwira individu dan perusahaan industri pertahanan, dikutip dari Xinhua, Kamis (8/12/2022).
Isinya juga mengusulkan sanksi terhadap tiga bank Rusia tambahan, termasuk larangan transaksi penuh pada Bank Pembangunan Regional Rusia. Selain itu, Komisi Eropa mengusulkan penerapan kontrol ekspor baru dan pembatasan bahan kimia utama, agen saraf, elektronik, dan komponen TI yang dapat digunakan oleh Rusia.
Von der Leyen mengatakan, Uni Eropa akan memotong akses Rusia ke drone dan kendaraan udara tak berawak lainnya. Kemudian, mengusulkan untuk melarang ekspor langsung mesin drone ke Rusia dan ekspor ke negara ketiga mana pun, seperti Iran, yang dapat memasok drone ke Rusia.
Uni Eropa juga akan menghentikan empat saluran Rusia tambahan dan semua platform distribusi lainnya. Von der Leyen mengatakan, Komisi juga mengusulkan langkah-langkah ekonomi lebih lanjut terhadap sektor energi dan pertambangan Rusia, termasuk larangan investasi pertambangan baru di Rusia.
Sejauh ini lebih dari 1.200 individu dan 118 entitas yang terkait dengan Rusia telah dikenai sanksi, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan lingkaran dalamnya. Proposal tunduk pada persetujuan Dewan Uni Eropa dan Parlemen Eropa.
Rusia Kirim Rudal Gelombang ke-8 ke Ukraina
Rusia kembali menembakan rudal ke Ukraina. Gangguan listrik kembali dilaporkan di Ukraina, terutama di bagian timur.
Dilaporkan BBC, Selasa (6/12/2022), pihak Ukraina berkata ada empat orang tewas dalam serangan terbaru ini. Serangan ini merupakan gelombang ke delapan dalam delapan pekan terakhir.
Rusia berkata berhasil mengenai semua targetnya yang berjumlah 17 dalam serangan ini. Namun, Ukraina mengaku telah menangkal 60 dari 70 rudal yang ditembakkan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata serangan Rusia turut mengenai persediaan listrik di Moldova. Aksi Rusia tersebut disebutnya sebagai serangan teroris.
"Ini sekali lagi membuktikan kemampuan Rusia untuk melaksanakan serangan-serangan teroris yang masif adalah ancaman yang tak hanya kepada Ukraina, tetapi ke seluruh kawasan," ujar Presiden Volodymyr Zelensky pada Senin malam.
Sebelumnya, serangan-serangan Rusia mengenai grid energi Ukraina. Jutaan orang pun kehilangan listrik dan penghangat, padahal musim dingin sedang tiba. Namun, serangan pekan ini tak separah yang sebelumnya.
Peringatan terhadap serangan Rusia ini telah beredar selama beberapa hari. Serangan terjadi beberapa jam setelah ada ledakan di dua pangkalan udara di Rusia. Pemerintah Rusia menyalahkan drones Ukraina.
Menteri Pertahanan Rusia berkata ada tiga prajurit tewas dan dua pesawat rusak ringan akibat ledakan tersebut. Pihak Ukraina belum berkomentar mengenai hal ini.
BBC mencatat serangan skala besar kepada power grid di Ukraina terjadi sejak 10 oktober. Sejak itu, sekitar setengah infrastruktur energi Ukraina telah rusak dan berdampak ke jutaan warga Ukraina.
Advertisement