Sukses

Sempat Bikin Waspada, Gunung Berapi Mauna Loa Sudah Tak Lagi Erupsi

Hawaiian Volcano Observatory (HVO) mengumumkan pada Selasa pagi bahwa gunung berapi Mauna Loa tidak lagi erupsi sekitar dua minggu lalu.

Liputan6.com, Hawaii - Hawaiian Volcano Observatory (HVO) yang merupakan bagian dari Survei Geologi AS mengumumkan pada Selasa 13 Desember 2022 pagi bahwa gunung berapi Mauna Loa tidak lagi erupsi sekitar dua minggu lalu.

Letusan Mauna Loa, yang merupakan gunung berapi aktif terbesar di dunia, telah berhenti erupsi, kata peneliti di HVO Ken Hon dalam pengarahan Selasa kemarin.

"Kami merasa cukup yakin bahwa letusan ini sebenarnya telah berhenti dan mungkin sudah berakhir," kata Hon, demikian dikutip dari Xinhua, Rabu (14/12/2022). 

Gunung yang berada di sebelah Mauna Loa -- ukurannya lebih kecil -- juga berhenti erupsi pada waktu yang hampir bersamaan dengan Mauna Loa, kata Hon.

Ia menambahkan bahwa HVO akan menyisir data untuk menentukan apakah ada hubungan antara kedua letusan gunung tersebut.

Letusan Kilauea pada 2018 menghancurkan lebih dari 700 tempat tinggal.

Letusan Mauna Loa menghasilkan antara 200 juta hingga 250 juta meter kubik material, yang menurut Hon adalah sekitar seperlima dari material yang dihasilkan selama letusan Kilauea 2018.

Sebelum letusan, gunung berapi setinggi 4.169 meter itu telah bergemuruh dalam beberapa bulan terakhir. Terakhir kali Mauna Loa meletus pada tahun 1984.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meletus Perdana dalam 40 Tahun

Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii, meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 40 tahun.

Meskipun lahar Mauna Loa mengalir di satu sisi gunung berapi, letusan di Hawaii Volcanoes National Park (Taman Nasional Gunung Api Hawaii) tidak mengancam masyarakat, kata US Geological Survey/USGS (Survei Geologi AS) pada Senin 28 November 2022 tengah hari waktu setempat.

"Semua indikasi adalah bahwa letusan akan tetap berada di Northeast Rift Zone (Zona Celah Timur Laut)," kata badan tersebut dalam sebuah imbauan, mengacu pada area di mana gunung berapi terbelah, memungkinkan aliran lahar gunung meletus tersebut. "Gas vulkanik dan kemungkinan abu halus dan Rambut Pele (helai kaca lava) dapat terbawa angin."

"Jejak hingga kurang dari seperempat inci" hujan abu dapat menumpuk di beberapa bagian pulau, kata National Weather Service (Layanan Cuaca Nasional) di Honolulu.

"Penumpang dengan penerbangan ke Bandara Internasional Hilo (ITO) atau Bandara Internasional Ellison Onizuka Kona di Keahole (KOA) harus memeriksa maskapai mereka sebelum menuju ke bandara karena aktivitas vulkanik di Mauna Loa," menurut penasehat Departemen Perhubungan negara bagian.

Southwest Airlines tidak beroperasi dari Hilo International Senin karena letusan, maskapai mengumumkan. Itu telah membatalkan lima penerbangan ke dan dari Honolulu, kata pihak maskapai Southwest.

US Federal Aviation Administration (Administrasi Penerbangan Federal AS) "memantau dengan cermat letusan gunung berapi dan akan mengeluarkan peringatan lalu lintas udara setelah ukuran awan abu ditentukan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Laporan lava yang meluap ke bagian barat daya kaldera gunung berapi, atau kawah, telah masuk ke Hawaii Volcano Observatory (Observatorium Gunung Berapi Hawaii), kata Hawaii Emergency Management Agency (Badan Manajemen Darurat Hawaii) pada Senin pagi.

3 dari 4 halaman

Tak Ada Ancaman Masyarakat

Sejauh ini tidak ada indikasi ancaman terhadap masyarakat sekitar, dan tidak ada perintah evakuasi yang dikeluarkan, cuit Hawaii Emergency Management Agency.

Sebagai tindakan pencegahan, dua tempat perlindungan telah dibuka, bahkan saat "kira-kira setengah" dari letusan Mauna Loa yang tercatat tetap berada di daerah puncak tanpa mengancam daerah berpenduduk, menurut twit dari agensi lain.

Hujan abu dapat merusak kendaraan dan bangunan, mencemari pasokan air, mengganggu saluran pembuangan dan sistem kelistrikan, dan merusak atau membunuh tumbuh-tumbuhan, kata dinas layanan cuaca setempat, sementara abu vulkanik yang abrasif dapat mengiritasi mata dan paru-paru.

4 dari 4 halaman

Gunung Berapi Kilauea yang Terdekat Meletus Sejak 2021

Mauna Loa, yang mencakup separuh Pulau Hawaii, telah meletus 33 kali sejak 1843, "letusan sejarah yang terdokumentasi dengan baik" pertama gunung berapi, menurut Survei Geologi AS.

Terakhir meletus pada tahun 1984, menjadikan periode tenang yang berkepanjangan ini sebagai periode tenang terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah.

Kawah puncak Mauna Loa terletak sekitar 21 mil sebelah barat Kilauea, gunung berapi yang lebih kecil yang telah meletus sejak 2021. Letusan serentak mereka telah menciptakan peristiwa letusan ganda yang langka, menurut Hawaii Volcanoes National Park.

Letusan Kilauea saat ini terbatas pada kawahnya. Ketika Kilauea meletus selama berbulan-bulan pada tahun 2018, ia memuntahkan lahar ke lingkungan Leilani Estates, menghancurkan lebih dari 700 rumah dan menggusur penduduk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.