Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Hari Nasional Bahrain ke-51 tak hanya diadakan di negaranya sendiri. Kedutaan Besar Bahrain juga mengadakan perayaan bersama para warganya yang tinggal Indonesia pada Kamis malam (15/12/2022) di Jakarta.
Perayaan ini memperingati berdirinya Negara Bahrain modern sebagai negara Arab dan Islam yang didirikan oleh Ahmed Al Fateh pada tahun 1783, sekaligus memperingati hari jadi kenaikan tahta Raja Hamad bin Isa AlKhalifa.
Baca Juga
Tempati Posisi 3 Klasemen Kualifikasi, Begini Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir Tentang Lokasi Kandang Timnas Indonesia untuk Lawan Bahrain: SUGBK Masih yang Terbaik
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang, Lebih Baik dari Bahrain dan China
Duta Besar Kerajaan Bahrain untuk Indonesia, Ahmed Abdulla Ahmed Alharmasi Alhajeri menyampaikan bahwa Bahrain adalah kerajaan yang megah dengan kombinasi harmonis antara budaya Arab modern dan warisan peradaban yang beragam – dari Babilonia, Yunani, Kerajaan Romawi, dan Semenanjung Arab.
Advertisement
“Kami memiliki tiga situs arkeologi – sebagai warisan arsitektur historis – yang UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia, ada Qal’at al Bahrain, The Pearling Path, dan Dilmun Ancient Temple,” ujar Dubes Ahmed.
Dalam kesempatan ini, Ahmed menyampaikan tentang nilai-nilai kesetaraan, toleransi, dan keterbukaan yang dipegang oleh Kerajaan Bahrain, yang menjadikannya sebagai pemimpin global dalam pengembangan keuangan Islam – total aset bank Islam yang dimiliki Bahrain mencapai 34,6 miliar dolar AS (Rp540 triliun) pada 2021.
Hubungannya dengan Indonesia, Ahmed mangatakan bahwa Bahrain siap meningkatkan investasi dan kerja sama di bidang keuangan syariah dengan Indonesia.
Perkuat Hubungan Diplomatik di Berbagai Bidang Kerja Sama
Secara diplomatik, hubungan Bahrain-Indonesia telah berkembang sejah empat dekade lalu, pada 23 Juli 1976 dan terus diperkuat hingga sekarang, menurut Ahmed.
“Dua negara bersahabat di bawah kepemimpinan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Presiden Indonesia Joko Widodo, memiliki hubungan yang baik sebagai dasar yang kuat untuk kerja sama di banyak bidang,” kata Ahmed.
Ahmed mengatakan bahwa Bahrain yang disebut-sebut sebagai ‘masyarakat ramah bisnis’, sangat terbuka untuk meningkatkan intensitas kerja sama dengan Indonesia, khususnya pada proyek-proyek industri kecil dan menengah, kepemilikan real estate, dan kepemilikan golden visa oleh warga Indonesia -- untuk pensiunan, pemilik real estate¸ dan warga berbakat yang berkontribusi di Bahrain.
Selain itu, Ahmed juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Indonesia atas Keketuaan (Chairmanship) ASEAN tahun depan.
Advertisement
Promosikan Perdamaian Internasional
Sementara itu, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyambut baik ajakan kerja sama Bahrain.
“Saya percaya bahwa Indonesia dan Kerajaan Bahrain memiliki lebih banyak kesempatan kerja sama di berbagai bidang – selain ekonomi – termasuk wisata, energi, infrastruktur, agrikultur, dan lainnya,” kata Menkop UKM.
Terkait keketuaan yang akan datang, Ia juga menambahkan bahwa Indonesia dan Bahrain perlu memperluas kerja sama dan saling memperkuat posisinya di tengah situasi geopolitik saat ini.
“Indonesia dan Bahrain memiliki peran yang penting dalam mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan internasional,” ujar Teten.
Sementara itu, acara peringatan hari nasional Bahrain di Indonesia ini dimeriahkan dengan iringan lagu-lagu Arab, berbagai makanan kuliner khas Arab, dan dekorasi foto-foto kemajuan negara Bahrain. Dalam acara ini juga ditampilkan video tentang Kerjaan Bahrain yang terbuka untuk siapa saja.
Hari Nasional Bahrain yang memperingati berdirinya Negara Bahrain modern sebagai negara Arab dan Islam, diperingati setiap tahun sejak 16 Desember 1971.
Berpidato di Bahrain, Menhan Prabowo Dorong Perdamaian Dunia
Tahun lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto forum internasional di Bahrain, ia mendorong perdamaian dunia dan komitmen Indonesia berhubungan baik dengan negara sahabat. Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, di Bahrain, Sabtu (20/11/2021).
Prabowo meminta kepada pemimpin negara untuk menghormati hak asasi manusia dan melindungi kaum minoritas.
"Mereka yang memegang kekuasaan dan kekuatan di dunia ini perlu berhenti sejenak. Mereka perlu menekankan pada nilai dan aturan, pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, pada perlindungan minoritas, pada perlindungan terhadap degradasi lebih lanjut dari lingkungan kita," ujar Menhan Prabowo dalam pidatonya.
Menurut Prabowo, kekuatan yang seimbang dengan kebaikan adalah kunci dari perdamaian dunia. Dia meminta kepada semua pemimpin di dunia harus mencerminkan kebajikan dan rasa hormat.
"Kekuatan-kekuatan besar dunia perlu menghayati ini. Hanya dengan begitulah sejarah akan menilai mereka. Tidak hanya menjadi kekuatan besar, tetapi lebih penting dan abadi, yaitu menjadi Peradaban Besar," kata dia.
Prabowo menekankan Indonesia berkomitmen mewujudkan atmosfer yang harmonis untuk hidup damai berdampingan bersama semua pihak. Prabowo juga komitmen menjaga hubungan baik dengan semua negara dan menjaga netralitas.
"Melalui ASEAN, bersama negara-negara di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia akan selalu berusaha membantu menyelesaikan permasalahan antarnegara yang muncul dengan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing negara," kata Prabowo.
Dalam pidatonya juga Prabowo menyinggung hubungan baik dengan negara Timur Tengah. Menurut Prabowo, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia berhubungan baik dengan negara Timur Tengah dalam pertahanan dan keamanan.
"Oleh karenanya, Indonesia terus mengamati setiap komplikasi yang terjadi pada keamanan regional di kawasan Timur Tengah yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat akar rumput di Indonesia," kata dia.
Penulis: Safinatun Nikmah.
Advertisement