Sukses

Puji Super Garuda Shield, Jepang Ingin Tambah Kerja Sama Pertahanan dengan RI

Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji memuji kolaborasi pertahanan dengan Indonesia di Hari Pasukan Bela Diri Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Jepang di Indonesia memperingati Hari Pasukan Bela Diri Jepang pada Jumat (16/12/2022) di Jakarta. Meningkatnya kolaborasi pertahanan antara Indonesia-Jepang menjadi salah satu harapan Jepang. 

Pada pidato pembukanya, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji memberikan penilaian positif pelatihan bersama TNI dan Super Garuda Shields.

"Tahun ini, United Nations Triangular Partnership Programme digelar untuk pertama kalinya di Indonesia di TNI Peacekeeping Mission Center. Dan personel Pasukan Bela Diri Angkatan Darat kami ikut bergabung ke program tersebut sebagai instruktur kursus pelatihan alat berat. Para peserta pelatihan dari TNI sangatlah termotivasi sehingga memberikan pengalaman yang menyentuh bagi para instruktur kami," ujar Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji. 

Hubungan di bidang pendidikan pun masih terus berlanjut antara Akademi Pertahanan Nasional Jepang dan TNI.

"National Defense Academy of Japan (NDA) telah menerima kadet-kadet TNI selama beberapa tahun, termasuk mahasiswa PhD pertama dari Indonesia tahun ini," ujar Dubes Jepang. 

Sejumlah lulusan NDA turut hadir dalam acara Hari Pasukan Bela Diri Jepang 2022. Dubes Kanasugi berharap para alumni itu dapat terus menjembatani kedua negara.

Dubes Jepang turut menyaksikan upacara pembuka Super Garuda Shields yang digelar Indonesia bersama Amerika Serikat. Dubes Kanasugi berharap Jepang bisa lebih terlibat dalam kegiatan Super Garuda Shield berikutnya.

"Jika berlanjut, saya berpikir Jepang akan gembira untuk bergabung ke Super Garuda Shield. Jadi itu adalah langkah besar ke depan antara kedua negara untuk membuat kerja sama lebih jauh," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi Negara Maritim

Dubes Jepang menegaskan bahwa Indonesia dan Jepang memiliki banyak kepentingan bersama, terutama sebagai negara demokrasi besar di dunia, serta sesama negara maritim. 

"Kedua negara ini berlokasi di pusat kawasan Indo-Pasifik, dan kita adalah dua demokrasi terbesar di dunia, juga kita adalah negara maritim, negara kepulauan. Kita memiliki kepentingan strategis bersama, dan tujuan strategis bersama. Jadi ada bermacam alasan kedua negara dapat membuat kerja sama lebih lanjut di bidang pertahanan," ujar Dubes Kanasugi.

Ia pun mendukung dialog terkait isu-isu internasional antara Indonesia dan Jepang yang masing-masing akan memegang Keketuaan ASEAN dan Presidensi G7 pada 2023.

Saat ini, Jepang sedang berfokus untuk mempromosikan Open and Free Indo-Pacific (Indo-Pasifik yang Terbuka dan Bebas). Sejumlah isu yang disorot Jepang adalah ekspansi militer China, terutama di lautan, serta aktivitas Rusia di area Laut China Timur. 

Isu-isu internasional yang turut menjadi sorotan keamanan Jepang mulai dari invasi Rusia di Ukraina, peluncuran rudal Korea utara, Laut China Selatan, Selat Taiwan, konflik Nagorno-Karabakh, fasilitas militer Rusia di "Teritorial Utara", hingga perlawanan terorisme di Timur Tengah dan Afrika Utara.