Liputan6.com, Jakarta - Gelombang aneh telah menewaskan tiga perenang dan melukai banyak lainnya di pantai populer di kota Durban, Afrika Selatan, menurut para pejabat.
Robert Mckenzie, juru bicara Layanan Medis Darurat KwaZulu-Natal, mengatakan gelombang pada hari Sabtu menyapu perenang di Bay of Plenty ke laut, menenggelamkan setidaknya tiga dari mereka.
Setidaknya 17 orang lainnya terluka dan "dalam kondisi serius atau kritis", tambahnya, demikian seperti dikutip dari Aljazeera, Minggu (18/12/2022).
Advertisement
Insiden itu terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat (15.00 GMT) pada Sabtu, menurut pernyataan dari pemerintah kota eThekwini.
Kantor itu mengatakan 35 penjaga pantai terlibat dalam "upaya penyelamatan massal" dan bahwa paramedis merawat lebih dari 100 orang yang terperangkap dalam insiden itu.
Korban tewas termasuk seorang remaja, katanya.
Â
Pembukaan Kembali Pantai
Insiden itu terjadi ketika Durban secara bertahap membuka kembali pantainya setelah ditutup karena tingginya tingkat bakteri E. yang berasal dari sistem saluran pembuangan kota, yang rusak parah oleh banjir mematikan di awal tahun.
Banjir, yang terburuk dalam ingatan hidup, menewaskan lebih dari 400 orang pada April.
Pantai-pantai Durban juga bersiap untuk masuknya pengunjung selama liburan meriah yang akan datang, menurut outlet media lokal.
Â
Advertisement
Kapal Migran Terbalik di Selat Inggris, 4 Orang Tewas
Sebuah kapal kecil yang membawa puluhan migran terbalik dalam kegelapan di Selat Inggris pada Rabu, 14 Desember 2022, menewaskan empat orang.
Insiden ini meningkatkan seruan pada pemerintah Inggris untuk bertindah lebih dalam usaha mencegah orang mempertaruhkan nyawa mereka dengan mencoba menyeberang salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia itu.
Helikopter dan perahu penyelamat dikirim dari pangkalan di Inggris selatan setelah pihak berwenang menerima laporan tentang sebuah kapal kecil mengalami kesulitan di perairan antara Inggris dan Prancis tepat setelah pukul 3 pagi waktu setempat.
Asosiasi Pers Inggris, mengutip sumber-sumber pemerintah, mengatakan 43 orang diselamatkan, dengan lebih dari 30 orang ditarik dari air. Operasi tersebut dikoordinasikan oleh U.K. Maritime and Coastguard Agency dan melibatkan personel dari Inggris dan Prancis, dikutip dari AP News, Kamis (15/12/2022).