Sukses

Lautan Manusia Penuhi Jalanan Buenos Aires Usai Argentina Jadi Jawara Piala Dunia 2022

Gelar Piala Dunia 2022 membuat Argentina kembali mengangkat trofi Piala Dunia sejak 1986.

Liputan6.com, Buenos Aires - Ratusan ribu penduduk Argentina membanjiri jalan-jalan di Kota Buenos Aires pada Minggu (18/12), dengan luapan kegembiraan yang luar biasa setelah ketegangan sempat melanda mereka ketika babak final Piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Prancis harus berujung pada adu penalti.

Gelar Piala Dunia 2022 membuat negara di Amerika Selatan itu kembali mengangkat trofi Piala Dunia sejak 1986, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (19/12/2022).

Dalam pertandingan yang menegangkan di Qatar yang disaksikan sekitar 88.000 fans, Argentina, yang dipimpin oleh pemain bintangnya Lionel Messi, membawa pulang Piala Dunia untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan tim juara bertahan Prancis.

Laga puncak tersebut berakhir dengan adu penalti 4–2 bagi kemenangan Argentina, setelah sebelumnya kedua tim berbagi skor 3-3 dalam pertandingan hingga babak perpanjangan waktu berakhir.

“Saya tidak percaya! Sulit, tetapi kami menang, berkat Messi,” kata Santiago, seorang fans berusia 13 tahun yang merayakan kemenangan itu dengan keluarganya di depan rumah almarhum ikon sepak bola Argentina Diego Maradona, yang memimpin tim Argentina pada 1986.

Mengibarkan bendera, dilengkapi kostum sepak bola biru putih kesebelasan Argentina, para warga Buenos Aires memenuhi pusat kota dan tempat-tempat ikonik lain hanya beberapa menit setelah pertandingan berakhir.

Pesta kemenangan serupa berlangsung di seantero Argentina.

2 dari 4 halaman

Emmanuel Macron dan Martinez Kedapatan Hibur Mbappe Usai Prancis Kalah dari Argentina

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghibur Kylian Mbappe yang tampak kecewa setelah Prancis kalah dalam pertandingan final Piala Dunia FIFA 2022 melawan Argentina.

Setelah kekalahan adu penalti, Macron turun ke lapangan sepak bola dan menghibur para pemain Prancis, dikutip dari laman MSN, Senin (19/12/2022).

Dalam beberapa foto yang kemudian menjadi viral, Macron terlihat menghibur Kylian Mbappe.

Presiden Prancis terlihat menghibur para pemain setelah kekalahan 4-2 Prancis melawan Argentina lewat adu pinalti.

Beberapa saat setelah kekalahan Prancis, Macron men-tweet, “Selamat kepada tim Prancis atas pencapaian dan daya juangnya di Piala Dunia. Anda telah menggetarkan Bangsa dan pendukung di seluruh dunia. Selamat kepada Argentina atas kemenangan mereka.”

Tak hanya Macron, sosok lain yang juga kedapatan menghibur Mbappe adalah Martínez, penjaga gawang timnas Argentina.

Kala itu, Mbappe yang bersedih dalam posisi duduk di pinggir lapangan sudah dihibur oleh Macron. Tiba-tiba Martinez datang dan turut memberi dukungan.

Meskipun Prancis tidak bisa memenangkan Piala Dunia FIFA, Mbappe merebut Sepatu Emas dengan mencetak 8 gol.

Argentina memenangkan trofi Piala Dunia ketiganya pada Minggu (18/12). Argentina meraih final melawan Prancis di final dengan skor 4-2 melalui adu penalti.

Mereka memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya pada tahun 1986. Argentina tidak hanya memenangkan trofi final Piala Dunia FIFA 2022, tetapi tiga pemainnya juga mengantongi penghargaan utama; Lionel Messi (Bola Emas), Emi Martinex (Sepatu Emas), dan Enzo Fernandez (Penghargaan Pemain Muda).

3 dari 4 halaman

Isi Pesan Macron

"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia baru berusia 23 tahun, dia adalah pencetak gol terbanyak Piala Dunia, dia memenangkan Piala Dunia, dia pernah ke final. Aku sama sedihnya dengan dia," katanya.

Macron menjelaskan bahwa dia telah membuat sangat bangga, meski pada akhirnya kalah dalam pertandingan tersebut. "Kami nyaris saja. Begitulah dalam olahraga," ujarnya.

Macron menambahkan bahwa dia telah meminta Deschamps untuk melanjutkan sebagai pelatih Prancis, dengan kontrak pria berusia 54 tahun itu akan berakhir pada akhir Piala Dunia.

4 dari 4 halaman

Hattrick

Seperti diketahui, Mbappe mencetak dua gol krusial bagi Prancis untuk memaksa perpanjangan waktu di final, setelah sang juara bertahan tertinggal 2-0.

Dia juga dengan percaya diri mengirimkan penalti jauh ke perpanjangan waktu untuk memaksakan penalti, menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di final sejak Sir Geoff Hurst pada tahun 1966.

Hurst pun sengaja men-tweet usai pertandingan: 'Selamat untuk Mbappe, apapun yang terjadi. Saya telah berlari dengan baik!'