Sukses

Jubah Arab Lionel Messi di Piala Dunia 2022 Tuai Kontroversi, Ini Fakta dan Sejarahnya

Jubah Arab yang dikenakan kepada Lionel Messi yang menerima trofi kemenangan Piala Dunia 2022 menuai kritik. Ini fakta dan sejarah di baliknya.

Jakarta Argentina berhasil menjadi juara di Piala Dunia 2022, mengalahkan Prancis. Skor akhir 4-2 dari babak penalti, mengantarkan klub yang digawangi Lionel Messi sebagai kampiun.

Lionel Messi, kapten tim nasional Argentina dianggap sebagai pahlawan setelah mencetak gol dua kali saat menahan imbang Prancis dengan skor 3-3 di ajang Piala Dunia kemarin. Di babak penalti, Argentina berhasil mengalahkan Prancis dengan skor akhir 4-2. 

Mengutip ABC Australia, Rabu (20/12/2022), sebelum penyerahan piala, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, emir dari Qatar, terlebih dulu memakaikan jubah berwarna hitam kepada Messi. 

Adegan ini menerima pertanyaan dan kritikan di kalangan negara-negara barat, seperti yang diucapkan sejumlah jurnalis dan pengguna sosial media.

Inilah beberapa di antaranya:

"Gambaran yang bagus dari atas dan dari dalam stadion saat Argentina memenangkan piala dunia untuk ketiga kalinya dan pertama sejak 1986, mereka juga tentu saja memenangkannya di negara mereka sendiri pada tahun 1978," kata Gary Lineker, presenter BBC.

"Ini adalah momen luar biasa, sayang sekali mereka menutupi Messi dengan seragam Argentina-nya," seperti yang dikutip dari Fox Sports.Ada pula yang menganggap pemakaian jubah kepada Messi "menganggu" atau menjadi tanda bahwa banyak kesalahan dalam gelaran Piala Dunia tahun ini.

Sebelum menggelar Piala Dunia, Qatar sudah menjadi bahan kritikan oleh negara-negara barat karena perlakuannya terhadap pekerja migran serta warga LGBT.

Warga Arab yang mengetahui arti dari jubah Arab itu tidak tinggal diam dan bertanya "apa yang membuat kalian marah?", sambil mencoba untuk menjelaskannya.

Berikut ini fakta dan sejarah singkatnya:

 

 

2 dari 4 halaman

Jadi Apa Jubah Hitam Itu? Ini Fakta dan Sejarah Singkatanya

Namanya adalah 'bisth' atau 'besth', yang mungkin pernah Anda lihat dikenakan oleh para imam atau raja-raja dan pejabat dari jazirah Arab.

Jubah ini terbuat dari bahan yang tipis dan ringan dengan bordir keemasan dan tidak harus berwarna hitam.

Sejarah mencatat jubah ini sudah dipakai berabad-abad, terutama untuk menghadiri acara-acara yang dianggap khusus atau spesial, mungkin sama halnya dengan pemakaian jas di negara barat.

Jubah ini adalah pakaian nasional Qatar dan telah menjadi budaya Arab, meski bukan berarti memiliki kaitan dengan budaya Islam, yang pengikutnya berasal dari beragam negara dan budaya.

"Ini adalah pakaian untuk acara kenegaraan dan dipakai untuk perayaan. Dan ini adalah perayaan untuk Messi," kata Hassan al-Thawadi, seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.

Dalam budaya Arab, memberikan dan memakaikan jubah kepada seseorang menjadi sebuah tanda penghormatan.

"Fakta bahwa Emir Qatar sendiri yang mengenakan jubah tradisional Arab kepada Messi adalah tanda untuk menghormatinya, timnya, serta negaranya," kata Belal Assaad, seorang imam di Melbourne dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah salah satu cara terbaik dari komunitas Arab untuk menghormati para tamunya," kata Belal yang berasal dari Lebanon.

 

 

3 dari 4 halaman

Ada 'Pesan Indah' di Baliknya 

Di saat sejumlah warga di negara-negara barat mempertanyakan atau merasa pemakaian jubah ini "menganggu", Belal mengatakan pemberian jubah justru merupakan simbol yang menjembatani budaya, ras, dan agama yang berbeda-beda.

"Menurut saya olahraga selalu berarti komunitas yang bersatu dan bertujuan menghilangkan perbedaan," ucap Belal Assaad, seorang imam di Melbourne dalam sebuah pernyataan.

Ia mengatakan pemberian jubah yang langsung dipakaikan ke Messi juga sebagai bentuk penghargaan rakyat Arab kepada seorang yang bukan Arab, yang sudah memenangkan pertandingan di rumahnya.

"Ini merupakan pesan yang indah bahwa Piala Dunia bukan tentang keunggulan ras atau kebangsaan, tetapi tentang perdamaian, toleransi dan sportivitas," jelas Belal Assaad.

4 dari 4 halaman

Parade Juara Piala Dunia 2022 Argentina Dihentikan, Messi cs Dievakuasi Pakai Helikopter

Sementara itu, parade juara Piala Dunia 2022 yang dilakukan Argentina di Kota Buenos Aires pada Selasa (20/12/2022) terpaksa dihentikan lebih awal. Para pemain juga harus dievakuasi dengan helikopter.

Argentina disambut bak pahlawan usai kembali ke negaranya dari Qatar pada Selasa dini hari. Jutaan orang menyambut kepulangan Lionel Messi dan kawan-kawan usai menjuarai Piala Dunia 2022.

Seusai mendarat di bandara, Argentina langsung melakukan parade keliling kota. Para pemain diarak dengan memakai bus tingkat dengan atap terbuka.

Sekitar empat juta orang berkumpul di jalan-jalan utama Buenos Aires untuk menyaksikan para pemain Argentina dan trofi Piala Dunia 2022. Bus yang membawa para pemain dan pelatih harus berjalan sangat pelan karena begitu banyaknya orang yang menonton di pinggir jalan.

Parade rencananya berakhir di monumen nasional Obelisco. Namun, rombongan pemain Argentina tak bisa mencapai lokasi yang direncanakan akibat membeludaknya warga di jalanan.

Kepolisian terpaksa mengubah rute bus yang membawa para pemain Argentina. Meski demikian, hal ini tak banyak membantu. Akibatnya, parade dihentikan lebih awal. Menurut laporan AFP, pemain Argentina bahkan sampai dievakuasi dengan helikopter akibat padatnya jalanan.   

Â