Sukses

Presiden Zelensky di Kongres AS: Ukraina Bersemangat dan Tak Akan Menyerah ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky unjuk diri dalam pidatonya di Kongres AS. Ia menyuarakan bagaimana kondisi negaranya saat ini di tengah perang dengan Rusia.

, Washington D.C - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky unjuk diri dalam pidatonya di Kongres AS. Ia menyuarakan bagaimana kondisi negaranya saat ini di tengah perang dengan Rusia.

"Ukraina hidup dan bersemangat," ucap Presiden Volodymyr Zelensky saat berpidato di Kongres Amerika Serikat pada Rabu 21 Desember 2022 seperti dikutip dari DW Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, dia juga bersumpah bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah kepada Rusia.

"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk berada di Kongres AS dan berbicara kepada Anda dan semua orang Amerika. Atas semua skenario kesengsaraan dan kesuraman, Ukraina tidak jatuh," kata Zelensky, disambut tepuk tangan meriah dari anggota parlemen.

"Kami mengalahkan Rusia dalam pertempuran memperebutkan pikiran dunia," katanya.

Pidato Presiden Zelenksy disampaikan di saat anggota parlemen AS juga berencana untuk mengesahkan paket pengeluaran anggaran pemerintah senilai $1,7 triliun yang mencakup hampir $45 miliar bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina.

AS juga akan memberi Ukraina bantuan keamanan tambahan sebesar $1,85 miliar, yang mencakup sistem pertahanan rudal Patriot.

Persembahan Bendera Ukraina

Presiden Volodymyr Zelensky juga menghadiahi anggota parlemen sebuah bendera Ukraina yang ditandatangani oleh pasukan garis depan di Bakhmut di Ukraina timur, di mana pasukan Ukraina dan Rusia telah terkunci dalam pertempuran sengit selama berbulan-bulan.

Zelensky mengatakan kepada anggota Kongres AS bahwa tahun depan akan menjadi "titik balik" dalam konflik tersebut, "bahwa keberanian Ukraina dan tekad Amerika harus menjamin masa depan kebebasan bersama kita — kebebasan orang-orang yang mempertahankan nilai-nilai mereka."

Zelensky menyampaikan seluruh pidatonya dalam bahasa Inggris dan mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden mendukung rencana perdamaian sebanyak 10 poin. Dia juga mengatakan warga Ukraina akan tetap merayakan Natal di tengah berlangsungnya perang meskipun tidak ada listrik, bahwa "cahaya keyakinan kita pada diri sendiri tidak akan padam."

2 dari 4 halaman

Biden: Ukraina Tak Akan Pernah Berdiri Sendiri

Sebelumnya pada hari Rabu 21 Desember, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak ada niat untuk mengakhiri "perang kejam ini." Biden juga bersumpah bahwa Ukraina "tidak akan pernah berdiri sendiri".

Biden membuat pernyataan tersebut saat menggelar konferensi pers bersama Zelensky, yang mengunjungi Washington dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak invasi Rusia pada Februari lalu.

Zelensky berterima kasih kepada para pemimpin AS dan "warga Amerika" atas dukungan mereka dan berjanji "tidak akan ada kompromi" dalam upaya mengakhiri perang.

Pada konferensi pers, Biden mengatakan penting bagi "rakyat Amerika dan bagi dunia untuk mendengar langsung dari Anda, Tuan Presiden, tentang perjuangan Ukraina, dan kebutuhan untuk terus berdiri bersama hingga tahun 2023."

Biden juga mengatakan Ukraina telah "menentang" ekspektasi Rusia di setiap kesempatan.

3 dari 4 halaman

Zelensky: Sistem Pertahanan Akan Ditingkatkan

Selama konferensi pers bersama dengan Biden, Zelenksy mengatakan bahwa dia memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana kemampuan pertahanan akan "diperkuat" dalam beberapa bulan mendatang.

Presiden Ukraina itu menambahkan bahwa sistem rudal pertahanan Patriot merupakan langkah penting dalam menciptakan perisai udara yang efektif. "Ini adalah satu-satunya cara kita dapat menghilangkan instrumen teror utama negara teroris - kemungkinan untuk merebut kota-kota kita, energi kita," kata Zelensky.

Zelensky menyebut dia terbuka untuk pembicaraan damai, seraya mengatakan "perdamaian yang adil" berarti "tidak ada kesepakatan tentang kedaulatan, kebebasan, dan integritas teritorial negara saya."

Sementara itu, Rusia mengkritik kunjungan Zelensky ke AS, dengan mengklaim bahwa perjalanan tersebut dapat menjadi bumerang bagi Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pengiriman sistem senjata yang lebih canggih "bukan pertanda baik bagi Ukraina."

4 dari 4 halaman

Ketibaan Zelensky

Dilaporkan VOA Indonesia, Kamis (22/12/2022), Biden dan Zelensky, yang tiba Rabu pagi (21/12), mengadakan pembicaraan di Gedung Putih sebelum Zelensky berpidato dihadapan sidang gabungan Kongres pada malam harinya.

Seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan mengatakan pembicaraan mencakup "diskusi strategis mendalam, tentang langkah ke depan di medan perang," peralatan dan pelatihan apa yang bisa diberikan AS dan sekutu lainnya, serta bantuan ekonomi, energi, dan kemanusiaan.

"Presiden Biden berkesempatan untuk menegaskan bahwa dukungan ini bukan hanya tentang apa yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi apa yang bisa dilakukan sekarang dan yang akan terus dilakukan, sepanjang diperlukan," kata pejabat itu.

Meskipun Volodymyr Zelensky belum pernah meninggalkan Ukraina sejak invasi, ia telah melakukan perjalanan ke luar ibu kota, Kyiv, termasuk kunjungan Selasa ke kota timur Bakhmut di mana pasukannya terlibat dalam pertempuran sengit.

Ia juga membagikan video kunjungannya di Twitter. Zelensky berbicara dengan Bahasa Inggris dengan Biden. Ibu Negara Jill Biden juga menyambut Zelensky. 

Presiden Ukraina itu pun berkata bahwa kemenangan Ukraina sama dengan kemenangan Amerika Serikat. 

"Saya berterima kasih pada @POTUS atas sambutan hangat dan saya mengapresiasi secara mendalam semua dukungan dari AS dan rakyat Amerika. Saya percaya diri bahwa bersama-sama kita akan bisa mengamankan masa depan yang lebih baik, sejahtera, dan bebas bagi kedua negara. Kemenanga Ukraina juga akan menjadi kemenangan Amerika," ujar presiden Ukraina.