Liputan6.com, Ho Chi Minh - Kuliner Padang kian merambah dunia. Tidak bisa dipungkiri makanan ini sudah terkenal di penjuru dunia, tidak hanya orang Indonesia namun juga orang asing juga menggemarinya.
Paduan bumbu dan bahan yang khas membuat nasi padang menjadi salah satu pilihan kuliner khas Indonesia yang digemari.
Baca Juga
Menurut informasi dari KJRI Ho Chi Minh City (HCMH) yang dikutip dari situs Kemlu RI, Sabtu (23/12/2022), pada 20 Desember lalu sebuah restoran khas padang “Nasi Padang" secara resmi dibuka di Kota Paman Ho.
Advertisement
Restoran itu menyajikan berbagai makanan khas Indonesia seperti rendang, sayur lodeh, nasi goreng, sate ayam dan sambal kangkung. Pada acara pembukaan, dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat tidak hanya dari WNI namun juga dari ekspatriat yang berdomisili di HCMC dan juga masyarakat Vietnam.
Konjen RI hadir pada acara pembukaan dan menyampaikan apresiasinya atas pembukaan Restoran Nasi Padang, dan berharap melalui restoran ini kuliner Indonesia dapat semakin dipromosikan dan dikenal oleh masyarakat internasional.
Pembukaan restoran khas Indonesia ini tentu akan menambah variasi restoran Indonesia di HCMC, dan dapat mendorong lebih banyak lagi pembukaan restoran khas Indonesia di Vietnam. Melalui masakan yang disajikan di restoran ini, masyarakat Indonesia yang berdomisili di Kota Ho Chi Minh dapat melampiaskan rasa rindunya akan masakan Indonesia.​
Restoran ini berada di daerah yang cukup strategis yaitu di daerah yang cukup ramai penduduk dan toko-toko serta restoran. Bagi yang tertarik mencicipi masakan “Nasi Padang" bisa mendatangi alamat di nomor 22 Pham Hong Thai, Distrik 1, HCMC.
Â
Kala Nasi Bungkus Khas Indonesia Makin Populer di Australia
Industri kuliner di Australia adalah salah satu sektor yang paling terkena dampak dengan pembatasan aturan di tengah pandemi COVID-19. Sebab tak boleh ada yang makan di tempat.
Saat Melbourne sedang menjalani lockdown, sejumlah restoran, termasuk restoran Indonesia mencoba mencari berbagai cara agar tetap bisa bertahan karena pelanggan tidak boleh makan di tempat.
Belajar dari pengalaman tersebut, jadi alasan Garam Merica, sebuah restoran Indonesia di kawasan Albert Park memperkenalkan nasi bungkus.
"Sejak lockdown, kita mengkhususkan diri dengan nasi bungkus," kata Corna, pemilik Garam Merica asal Tegal, Jawa Tengah kepada ABC Indonesia yang dikutip Minggu (4/9/2022).
Meski awalnya ia menargetkan kepada warga Indonesia di Melbourne yang tidak bisa pulang ke Tanah Air karena pembatasan aturan perjalanan, nasi campur Garam Merica juga dinikmati oleh warga Melbourne yang berlatar belakang dari berbagai negara.
Dale, 'head chef' dari restoran padang Dale La Pau di Camberwell mengatakan nasi bungkus adalah makanan identik dari Sumatera Barat.
"Setelah jaman penjajahan, hampir semua orang yang menjual nasi padang itu sepakat kalau dibawa dibungkus itu harus banyak porsinya," ujarnya kepada ABC Indonesia.
"Kenapa? Karena banyak keluarga mereka yang menanti di rumah untuk makan dan bisa makan bersama."
Aturan COVID-19 di Melbourne sudah dilonggarkan dan sudah tidak ada lagi 'lockdown'.
Tapi sejumlah restoran Indonesia di Australia mengatakan nasi campur terus dihidangkan dan semakin dicari bagi pencinta kuliner yang penasaran untuk mencicipinya.
Â
Advertisement
Indonesia Spice Up the World, Jurus Promosi Kuliner dan UMKM RI di AS
Pemerintah Indonesia terus berupaya mempromosikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia yang berada di San Francisco Bay Area kepada masyarakat Amerika Serikat (AS). Salah satunya lewat promosi dengan cara menggelar acara virtual.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco bekerja sama dengan perusahaan NextSF dan Alaska Airlines menyelenggarakan webinar dengan tema One World – Many Flavors: A Taste of Indonesia. Acara ini telah dihadiri lebih dari 400 orang secara virtual, pada hari Rabu 20 Juli 2022.
"Kami merasa bangga bisa mempersembahkan makanan dan budaya Indonesia kepada masyarakat di Amerika. Kami melihat kuliner Indonesia menjadi sangat populer, dan daging rendang merupakan salah satu hidangan favorit bagi orang Amerika" ujar Vas Kiniris, CEO NextSF, yang juga menjadi moderator kegiatan ini seperti dikutip dari siaran pers KJRI San Fransisco di situs Kemlu RI pada Minggu (24/7/2022).
Menurut Vas Kiniris, kekayaan kuliner dan keragaman budaya Indonesia dipandang istimewa bagi Kota San Francisco.
“Sukses dengan promosi kuliner negara lain sebelumnya, maka acara ini khusus dipersembahkan untuk membantu mempromosikan beragam kelezatan dan kekhasan makanan Indonesia untuk menumbuhkan pemahaman komunitas lokal dan meningkatkan potensi bisnis makanan di San Francisco." tambahnya.
Kuliner Indonesia Diserbu Pembeli di ASEAN Food Festival Filipina
KBRI Manila ikut membawa kuliner dan performa seni Indonesia ke acara International Mini Bazaar dan ASEAN Food Festival yang digelar di Kota Pasay pada 12 Juni 2022. Berbagai kuliner Indonesia dihadirkan bersama produk-produk kerajinan tangan.
Menurut laporan KBRI Manila, Selasa (14/6/2022), menu kuliner Indonesia diserbu pengunjung dan hampir semua makanan ludes sebelum acara selesai.
"Makanan khas Indonesia sangat digemari oleh para pengunjung. Hampir semua yang ditawarkan habis dibeli oleh para pengunjung bahkan sebelum bazaar ditutup", ungkap Ida, Pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI Manila yang hadir pada kegiatan tersebut.
Makanan yang disajikan antara lain adalah rendang, nasi goreng, sate ayam, mie goreng, pempek, tekwan, cendol, es pisang hijau, sosis solo dan berbagai jajanan khas Indonesia lainnya.
Selain booth makanan Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila bersama Dharma Wanita KBRI Manila juga membuka booth kerajinan tangan yang menawarkan berbagai produk Indonesia seperti kain dan busana batik, tas, kipas, serta barang kerajinan tangan lainnya.
Yang lebih menarik lagi, guna lebih mempromosikan budaya Indonesia, pada acara pembukaan KBRI Manila juga menampilkan Tari Yapong dan Tari Baris Tunggal Bali. Para penari adalah staf KBRI Manila yang dibimbing langsung oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan.
Kedua tarian tersebut ditampilkan ditengah tari-tarian lain dari Filipina dan disambut dengan cukup meriah oleh para pengunjung.
Sejumlah negara lain yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut antara lain Argentina, Australia, Belgium, Cambodia, China, Denmark, Indonesia, Japan, Malaysia, Myanmar, New Zealand, Peru, Romania, South Africa, Sri Lanka, Syria, Tanzania, Thailand, Ukraine, Viet Nam, dan Uni Emirate Arab.Â
Acara yang merupakan kerja sama antara International Bazaar Foundation, Inc. (IBF) Department of Foreign Affairs (DFA), Filipina dan ASEAN Ladies Foundation, serta Perwakilan Asing di Filipina, merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh ratusan masyarakat umum warga negara asing, maupun masyarakat setempat. Selama dua tahun pandemi, acara tersebut tidak dapat dilaksanakan karena pembatasan kegiatan berkumpul.
Advertisement