Sukses

AS Menyerang Irak Rakyat Dunia Murka

Ratusan warga Kairo, Mesir menggelar unjuk rasa di depan masjid seusai salat Jumat. Aksi menentang perang AS-Irak di Beirut, Lebanon berujung bentrokan antara massa dan polisi.

Liputan6.com, Kairo: Menyusul meletusnya perang Amerika Serikat-Irak, gelombang unjuk rasa terus mengalir di berbagai belahan dunia. Di Kairo, Mesir, ratusan warga menyerukan yel-yel anti-AS di depan masjid seusai salat Jumat. Sedianya, mereka beraksi turun ke jalan pada Jumat (21/3) ini. Namun, niat itu terhalang penjagaan ketat polisi. Hal tersebut mengundang amarah massa yang kemudian melempari polisi dengan sepatu.

Dari Australia dilaporkan, sekitar 3.000 aktivis antiperang memblokir jalan-jalan di Kota Melbourne. Mereka memprotes serangan ke Irak dan menolak peran aktif Australia membantu pasukan koalisi. Seperti diberitakan, Negeri Kanguru mengirim 2.000 prajurit ke kawasan Teluk Persia, termasuk pasukan elite, sejumlah jet tempur, dan kapal perang [baca: Kecaman Masyarakat Dunia terhadap Serangan AS Berlanjut].

Suara senada diteriakkan sekitar 200 ribu petani di Roma, Italia. Mereka melambaikan bendera hijau dan spanduk-spanduk perdamaian. Seorang demonstran mengatakan, tujuan Presiden AS George Walker Bush melancarkan perang hanyalah mengejar kekayaan minyak.

Sementara aksi antiperang di Beirut, Lebanon, berujung bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Namun, polisi bisa mengendalikan massa dengan cara menyemprotkan air. Sebelumnya, para demonstran membakar bendera AS dan meneriakkan slogan-slogan antiperang. Seorang pengunjuk rasa mengatakan, tindakan Bush adalah suatu keputusan super bodoh yang akan mengorbankan jutaan jiwa rakyat Irak. Bahkan, bukan tidak mungkin perang akan menyebar ke negara-negara Arab lainnya, karena penyerangan ke Irak telah membelah dunia Arab menjadi dua kubu.(ZAQ/Pin)
    Video Terkini