Sukses

4 Menteri PM Jepang Mundur dalam 4 Bulan, Kabinet Bakal Dirombak?

Perdana Menteri Fumio Kishida kehilangan empat menteri di kabinet yang ditunjuk olehnya pada bulan Agustus.

Liputan6.com, Tokyo - Menteri rekonstruksi Jepang, Kenya Akiba mengajukan pengunduran dirinya pada Selasa 27 Desember 2022. Ia menjadi menteri keempat yang meninggalkan kabinet yang ditunjuk oleh Perdana Menteri Fumio Kishida pada bulan Agustus.

Tiga menteri lainnya mundur secara berurutan karena skandal, beberapa melibatkan pendanaan dan hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Hubungan dekat Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dengan kelompok agama terungkap setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, dan telah dikutip oleh responden jajak pendapat publik sebagai alasan di balik rendahnya peringkat persetujuan Kishida.

"Saya mengambil tanggung jawab dengan sangat serius sebagai orang yang menunjuk (menteri)," kata Kishida kepada wartawan setelah memastikan bahwa Akiba telah mundur seperti dikutip dari CNN, Rabu (28/12/2022).

"Dengan meningkatkan tanggung jawab politik saya, saya berharap dapat memenuhi tugas saya sebagai perdana menteri," katanya lagi.

Partai oposisi menuduh Akiba terlibat dalam pelanggaran undang-undang pemilihan dan hubungan dengan Gereja Unifikasi, meskipun Akiba membantah melakukan kesalahan.

"Tidak ada satu hal pun yang saya lakukan yang melanggar hukum," kata Akiba kepada wartawan yang berkumpul di kantor perdana menteri setelah dia mengajukan pengunduran dirinya ke PM Fumio Kishida.

"Itu adalah keputusan yang sulit untuk dibuat, tetapi saya mengajukan pengunduran diri saya kepada perdana menteri karena saya merasa tidak boleh menghambat debat di parlemen," tambah Akiba.

Akiba akan digantikan oleh mantan menteri rekonstruksi Hiromichi Watanabe, kata Kishida.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Ada Perombakan Kabinet?

Kishida mengatakan Mio Sugita, wakil menteri urusan dalam negeri parlemen, juga telah mengajukan pengunduran dirinya.

Pada awal Desember, Sugita mencabut dan meminta maaf atas sejumlah komentar di masa lalu, termasuk menyebut minoritas seksual "tidak produktif".

Spekulasi meningkat bahwa Kishida berencana untuk merombak kabinetnya pada awal bulan depan untuk meningkatkan popularitasnya yang menurun, dengan surat kabar Sankei melaporkan pada hari Jumat bahwa beberapa anggota partai yang berkuasa telah mengajukan 10 Januari sebagai tanggal yang memungkinkan.

Kishida tidak mengesampingkan perombakan tetapi mengecilkan kemungkinan bahwa itu bisa terjadi dalam satu atau dua minggu ke depan.

“Saya tidak bermaksud mengatakan saya tidak akan pernah mempertimbangkan perombakan kabinet, saya hanya mengatakan saya tidak mempertimbangkannya selama liburan Tahun Baru,” katanya.

3 dari 3 halaman

Popularitas PM Jepang Fumio Kishida Anjlok Jadi 35 Persen Gara-Gara Kenaikan Harga

Media Jepang melaporkan bahwa popularitas untuk pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida anjlok hingga 35 persen pada Oktober 2022. Kenaikan harga menjadi salah satu biang keladinya. 

Survei yang dilaksanakan Kyodo News tersebut menunjukkan terus merosotnya popularitas PM Kishida.

Berdasarkan laporan Kyodo, Senin (10/10/2022), popularitas PM Kishida masih berada di angka 54,1 persen pada Agustus 2022, kemudian merosot menjadi 42,1 persen pada September 2022. 

Survei Kyodo News melibatkan 487 rumah tangga yang dihubungi lewat telepon dan 2.043 orang yang dihubungi via telepon seluler. Mereka dihubungi secara acak. Sebanyak 421 pengguna telepon memberikan respons dan 646 pengguna telepon memberikan respons.

78,8 persen responden merasa hidup mereka terdampak kenaikan harga-harga di Jepang, seperti makanan, kebutuhan sehari-hari, tagihan rumah, dan sebagainya. 62,7 persen juga meminta supaya Menteri Revitalisasi Ekonomi Daishiro Yamagiwa untuk digantikan.

Selain masalah harga, kematian Shinzo Abe juga menjadi faktor yang disorot. Partai Demokrat Liberal tempat Kishida bernaung disebut memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi. Gereja tersebut disorot karena dugaan kasus manipulasi jemaah sehingga berbuntut pada kematian Shinzo Abe.

Tetsuya Yamagami yang menembak mati Shinzo Abe adalah anak dari anggota Gereja Unifikasi. Pria itu mengaku marah karena gereja itu dianggap mempengaruhi ibunya sehingga memberikan banyak uang hingga keadaan finansial keluarga Yamagami berantakan. 

Lebih lanjut, merosotnya popularitas PM Kishida juga terkait pemakaman Shinzo Abe pada September 2022. Pemakaman kenegaraan itu menuai oposisi dari sejumlah pihak. Publik menyorot biaya pemakaman serta politik Abe yang dinilai tak populer bagi semua orang. 

Sebanyak 61,9 persen menolak pemakaman Shinzo Abe, sementara 36,9 persen mendukung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.