Sukses

Radio BBC Berhenti Siaran di Indonesia Setelah 73 Tahun Mengudara

BBC berhenti siaran radio di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Siaran radio BBC London menghentikan siarannya di Indonesia pada akhir 2022. Siaran radio tersebut telah mengudara di Indonesia selama 73 tahun. 

BBC Siaran Indonesia mengudara di Indonesia sejak Minggu, 30 Oktober 1949.

"Pendengar, setelah 73 tahun mengudara, baik dari London dan Jakarta, BBC News Indonesia akan undur diri dari gelombang radio pada 30 Desember mendatang," ujar seorang host BBC News Indonesia, dikutip Rabu (28/12/2022).

BBC nantinya akan melakukan transisi secara penuh secara digital, termasuk hadir di berbagai platform-platform media sosial.

Radio BBC menyajikan berita-berita dunia, termasuk Global Newsbeat yang merupakan buletin pendek dengan Bahasa Indonesia untuk menarik perhatian anak-anak muda.

"Berbagai radio news bulletin pendek dalam Bahasa Indonesia yang dikemas dengan gaya dan agenda menarik untuk pendengar muda," demikian deskripsi dari pihak BBC.

BBC Radio di Inggris masih cukup populer di Inggris. Acara radio BBC Inggris bahkan memiliki program BBC Radio 1 yang menampilkan penyanyi-penyanyi di live lounge, serta mewawancara seleb-seleb terkenal.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by BBC Radio 1 (@bbcradio1)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by BBC Radio 1 (@bbcradio1)

Sementara, BBC Radio London juga aktif membagikan kabar-kabar menarik di Instagram mereka. Salah satunya seperti tentang harimau Sumatera yang lucu ini. 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by BBC Radio London (@bbcradiolondon)

2 dari 3 halaman

Melihat Koleksi Ratusan Radio Tabung Jadul dari Era 1930 hingga 1990-an di Tangsel

Sebelumnya dilaporkan, ratusan radio jadul atau vintage dari berbagai negara di dunia, dipamerkan dalam Alam Sutera Audio Fest 2022 di area Broadway The Flavor Bliss, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hingga 18 Desember 2022.

Radio-radio vintage dari berbagai negara itu, dihadirkan dari berbagai kolektor. Sebut saja mulai dari jenis radio transsistor dari era 1990-an, hingga si tua Gramaphone asal Jerman dari tahun 1940, berbagai jenis keluaran Phillips di tahun 1930an, dan sebagainya.

Bukan hanya menampilkan fisiknya yang super antik dan menarik, berbagai informasi mengenai sejarah dan tahun pembuatan radio itu pun dipajang oleh penyelenggara acara. Sehingga membuat siapapun pengunjung awam hingga pemerhati radio, akan dimanjakan dengan informasi tersebut.

Lalu, juga ada berbagai alat musik dan elektronik di era 1900-an. Mulai dari tv tabung lengkap dengan antena ruangan, piano klasik, piringan hitam, berbagai kaset dari karya musisi dalam dan luar negeri, dan lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Ratusan Radio

"Ini menarik, di era saya dihantam dengan berbagai akses musik digital, kita jadi tahu orang dulu itu kalau mau menikmati musik sangat unik juga," ujar Indra, salah seorang pengunjung.

Ratusan radio tabung dipamerkan secara gratis kepada masyarakat Tangerang Selatan hingga 18 Desember 2022. Sebagian radio dibuat di Indonesia, lainnya berasal dari Belanda, Swedia, Jerman, Inggris, hingga Hungaria.

Sari Setyaningrum, Township Direktur Alam Sutera Group mengatakan, pameran ini berguna bagi generasi muda untuk mengenal dan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah radio di dunia, sehingga menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan pada radio tabung.

"Lebih dari 100 radio vintage dipamerkan. Semuanya adalah koleksi radio vintage yang berkualitas dan masyarakat bisa berkomunikasi langsung dengan kolektornya. Kami juga mengadakan talkshow, sehingga pengunjung bisa mendapat informasi seputar perjalanan radio," katanya saat ditemui di lokasi, Jumat (9/12/2022).

Selain itu, pihaknya berharap pameran radio tabung menjadi langkah awal terbentuknya komunitas radio vintage Sejabodetabe secara berkesinambungan. Tak hanya itu, pameran ini juga diharapkan jadi tempat pariwisata klasik nantinya.

Sementara itu, Pilar Saga Ichsan, selaku Wakil Wali Kota Tangerang Selatan mengatakan, pameran radio tabung dan gramaphone di Tangsel jadi pameran pertama di Tangsel.

"Mudah-mudahan ini jadi pelopor, supaya menambah pengetahuan apa itu radio dan gramaphone. Semoga ini tetap berkelanjutan," katanya.