Sukses

Kebakaran di Kasino Kamboja, 8 WNI Dikabarkan Sempat Terjebak dan Selamat

Sementara itu, delapan orang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan sempat terjebak di kebakaran kasino Kamboja..

Liputan6.com, Poipet - Kebakaran kasino Kamboja menelan korban sedikitnya 19 orang.

"Sedikitnya 19 orang tewas dalam kebakaran besar yang melanda sebuah hotel di Provinsi Banteay Meanchey, barat laut Kamboja," kata para pejabat Kamis malam.

"Dalam laporan awal, 19 orang dinyatakan tewas dalam kobaran api, dan beberapa korban lainnya mungkin masih hilang di gedung yang hangus, karena operasi pencarian masih berlangsung," kata Sek Sokhom, direktur departemen informasi Provinsi Banteay Meanchey seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (30/12/2022).

Sementara itu, delapan orang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan sempat terjebak di kebakaran kasino Kamboja tersebut.

"Informasi yang kami terima, mereka berada di lokasi dan selamat," konfirmasi Dirjen Pelindungan WNI dan BHI, Joedha Nugraha dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com.

Joedha mengatakan, kedelapan WNI tersebut selamat dan tidak dirawat di rumah sakit (RS).

"KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok masing-masing telah koordinasi dengan otoritas Kamboja dan Thailand, tidak ada korban WNI pada kebakaran di Grand Diamond City Hotel and Casino, Poipet," jelasnya lagi.

23 Orang Terluka

Berdasarkan pemberitaan Xinhua dari laporan polisi provinsi, selain 19 korban tewas, 23 orang luka berat dan 50 lainnya luka ringan dalam insiden itu.

Laporan itu mengatakan lebih dari 360 personel darurat, dipimpin oleh Kepala Polisi Provinsi Banteay Meanchey Mayor Jenderal Sithi Loh, bergabung dalam operasi penyelamatan, menggunakan 11 truk pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Negara tetangga Thailand juga telah mengirim petugas pemadam kebakaran dan truk pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api, tambahnya.

"Sejauh ini, penyelamat Kamboja dan Thailand masih mencari korban yang tersisa," kata laporan itu.

 

2 dari 4 halaman

Kronologi

Kebakaran terjadi sekitar Rabu 29 Desember 2022 tengah malam di hotel Grand Diamond City di Poipet, sebuah kota yang berbatasan dengan Thailand, kata Departemen Kepolisian Pencegahan Kebakaran dan Penyelamatan, seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

Sebuah rekaman yang diposting di halaman Facebook Departemen Polisi Pencegahan dan Penyelamatan Kebakaran menunjukkan beberapa orang melompat ke bawah untuk menghindari api sementara beberapa lainnya terjebak di lantai yang lebih tinggi.

Soth Kimkolmony, juru bicara Komite Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan kepada Xinhua bahwa identitas para korban belum tersedia.  

 

3 dari 4 halaman

Kasino 18 Lantai di Kamboja Terbakar

Sebelumnya, sebuah gedung kasino di Kamboja juga pernah terbakar hebat pada Senin malam, 7 Januari 2019 waktu setempat. Api membakar beberapa lantai di bangunan tersebut.

"Api mulai berkobar sekitar pukul 21.30 di lantai bawah gedung sebelum akhirnya menyebar," kata Kantor Berita Thailand (TNA) seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/1/2019). 

Bangunan 18 lantai di Kamboja itu, yang dikenal sebagai Genting Crown Casino, memiliki hotel dan pusat hiburan, dan terletak di Poipet di Provinsi Banteay Meanchay, sekitar 150 meter di sebelah perbatasan Thailand.

"Sekitar 10 orang terluka," lapor TNA.

Sementara The Nation melaporkan beberapa orang mungkin terperangkap di dalam gedung.

Pihak berwenang Thailand diberitahu tentang insiden tersebut sekitar pukul 22.00 waktu setempat, lapor TNA, seraya menambahkan bahwa para penyelamat dan sebuah truk pemadam bersiaga di perbatasan.

Menurut situs web Genting Crown Casino, resor di Kamboja ini dibuka pada April 1999. Sementara wilayah tempat hiburan itu berada, Poipet, dikenal memiliki banyak kasino, beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah dekat perbatasan.

 

4 dari 4 halaman

Kebakaran Hebat Hotel Kasino di Manila

Insiden kebakaran besar juga pernah melanda sebuah bangunan hotel kasino di Manila, Filipina.

Petugas pemadam kebakaran menemukan total lima jenazah dalam peristiwa tersebut.

Kebakakaran hebat itu terjadi hampir seharian penuh sejak Minggu, 18 Maret 2018, hingga Senin pagi. Polisi dan regu penyelamat menduga masih ada korban tewas lainnya yang belum ditemukan.

Dilansir dari Time.com pada Senin (19/3/2018), tampak kobaran api menyebabkan kepulan asap tebal ke langit Manila, yang menurut beberapa pejabat setempat, menyebabkan kekacauan di sekitar pusat ibu kota Filipina itu.

Biro Penanggulanan Bencana Publik mengatakan bahwa seluruh tamu dan karyawan hotel, sebagian besar telah dievakuasi sejak kebakaran terjadi pada hari Minggu petang.

Api baru bisa dipadamkan pada pukul 10.56 pagi, menyisakan kerusakan lebih dari 40 persen bangunan, mulai dari lantai dasar hingga lantai tiga.

Setelah api berhasil dikendalikan, petugas pemadam kebakaran menemukan dua jenazah petugas pemantau kamera pengaman, yang diduga meninggal karena kehabisan oksigen.

Tidak jelas apakah api mulai membara di lantai dasar, atau di area mezzanine yang tengah dalam proses renovasi.