Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta para pejabat China untuk berbagi lebih banyak informasi real-time tentang COVID-19 di negara itu.
Itu terjadi ketika infeksi Covid melonjak di seluruh China menyusul keputusannya untuk melonggarkan kebijakan nol-Covid, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (31/12/2022).
Baca Juga
Selama pertemuan pada hari Jumat, pejabat WHO menyerukan lebih banyak data tentang rawat inap, penerimaan unit perawatan intensif (ICU) dan kematian.
Advertisement
Ia juga menyerukan lebih banyak data tentang vaksinasi.
Beberapa negara telah mengumumkan mereka akan menyaring pelancong dari China setelah kasus melonjak bulan ini.
Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, dan Taiwan semuanya telah memberlakukan tes Covid untuk pelancong dari China.
Dan penumpang yang tiba di Inggris dari China harus memberikan tes Covid negatif sebelum mereka naik pesawat, para menteri mengkonfirmasi pada hari Jumat.
"WHO kembali meminta pembagian data spesifik dan real-time secara teratur tentang situasi epidemiologis ... dan data tentang vaksinasi yang diberikan dan status vaksinasi, terutama pada orang-orang yang rentan dan mereka yang berusia di atas 60 tahun," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan.
WHO Bersedia Bantu China
Badan tersebut "menyatakan kesediaan untuk memberikan dukungan di bidang-bidang ini, serta pada komunikasi risiko tentang vaksinasi untuk melawan keraguan".
Laporan itu juga "menekankan pentingnya pemantauan dan publikasi data yang tepat waktu untuk membantu Tiongkok dan komunitas global merumuskan penilaian risiko yang akurat dan untuk menginformasikan tanggapan yang efektif".
Kelompok penasihat teknis WHO tentang evolusi Covid-19 akan mengadakan pertemuan pada hari Selasa. Badan itu mengatakan telah mengundang para ilmuwan China untuk menyajikan data terperinci tentang pengurutan virus.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya "membutuhkan informasi yang lebih rinci" untuk membuat penilaian risiko yang komprehensif terhadap situasi Covid di China.
Advertisement
Korea Utara Larang Pelancong China Masuk
Di tengah kekhawatiran yang melanda sejumlah negara akan gelombang COVID-19 yang kembali melanda China, Korea Utara telah memberlakukan larangan total terhadap pengunjung dari negara sekutu dan tetangganya itu.
“Warga China untuk sementara dilarang masuk,” demikian pernyataan yang diunggah di situs Badan Imigrasi Nasional China.
“Semua penumpang yang baru tiba (dari China), termasuk warga Korea Utara, harus menjalani karantina dan observasi selama 30 hari.”
Belum jelas kapan atau berapa lama Korea Utara akan memberlakukan larangan itu, dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (31/12/2022).